Back to top

Sabbath Bible Lessons

Pelajaran dari Injil Menurut Yohanes (Bagian 1)

 <<    >> 
Pelajaran 12 Sabat, 22 Maret, 2025

Otoritas dari Sang Putra

MEMORY VERSE: “Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.” (Yohanes 5:26, 27).

“Otoritas/kuasa Aku, kata [Yesus], untuk melakukan pekerjaan yang kamu tuduh Aku, adalah bahwa Aku adalah Putra/Anak Allah/Bapa, satu dengan Dia dalam sifat, dalam kehendak, dan dalam tujuan. Dalam semua pekerjaan penciptaan dan pemeliharaanNya, Aku bekerjasama dengan Bapa.”—The Desire of Ages, p. 208.

Bacaan Dianjurkan:   Thoughts From the Mount of Blessing, pp. 123–129. 

Min , 16 Mar

1. EQUAL WITH GOD (SETARA/SAMA DENGAN ALLAH/BAPA)

a. Di samping menyembuhkan orang lumpuh pada hari Sabat, karena alasan lain apa orang-orang Yahudi membenci Yesus? Yohanes 5:17, 18.

“Yesus mengeklaim hak-hak yang setara dengan Bapa. . . .

“Seluruh bangsa Yahudi memanggil Allah/Elohim sebagai Bapa mereka, oleh sebab itu mereka tak akan begitu murka jika Kristus menggambarkan dirinya sebagai berdiri dalam hubungan yang sama dengan Bapa. Tapi mereka menuduhNya melakukan penghujatan, yang menunjukkan bahwa mereka mengerti Dia sedang membuat klaim/tuntutan ini dalam pengertian terting-gi.”—The Desire of Ages, pp. 207, 208.

b. Bagaimana Kristus membela otoritas dari perintah-perintah Tuhan di atas tradisi manusia? Matius 15:1–9, 13.

“Musuh-musuh Kristus ini tak punya argumen-argumen dengan mana untuk menghadapi kebenaran-kebenaran yang Dia bawakan ke dalam hati nurani mereka. Mereka hanya dapat mengutip kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi mereka, dan ini kelihatan lemah dan tidak menarik dibandingkan dengan argumen-argumen yang Yesus ambil dari firman Tuhan dan si-klus alam yang tiada henti.”—Ibid., p. 208.


Sen , 17 Mar

2. PERSATUAN DENGAN SANG BAPA

a. Bagaimana Yesus menerangkan hubunganNya dengan sang Bapa? Yohanes 5:19, 20.

b. Apa otoritas dan kuasa berkenaan sang Bapa yang Kristus nyatakan bahwa Dia juga miliki? Yohanes 5:21–23.

“Para imam dan penghulu telah menetapkan diri mereka sendiri sebagai hakim-hakim untuk menghakimi pekerjaannya Kristus, tapi Dia menyatakan diriNya sebagai hakim mereka, dan ha-kim seluruh bumi. Dunia ini sudah diserahkan pada Kristus, dan melalui Dia datang tiap berkat dari Bapa kepada umat manusia yang telah jatuh. Dia adalah Penebus sebelum sebagaimana sesudah penjelmaanNya. Segera setelah ada dosa, sudah ada Juruselamat. Dia telah memberikan terang dan kehidupan kepada semua, dan sesuai dengan ukuran terang yang diberikan, mas-ing-masing akan dihakimi. Dan Dia yang telah memberikan terang, Dia yang telah mengikuti ji-wa dengan permohonan terlembut, berupaya untuk memenangkannya dari dosa kepada kesucian, adalah pembelanya dan hakimnya dalam satu paket.”—The Desire of Ages, p. 210.

c. Terangkan perubahan dalam sikap yang terjadi sementara kita menyadari bahwa Kristus adalah hakim kita. Roma 2:1–3; Matius 7:1.

“Dia yang memanjakan satu roh yang suka menghakimi, suka cari-cari salah adalah bersalah dengan dosa yang lebih besar daripada seorang yang dia tuduh, karena dia tidak hanya melakukan dosa yang sama, tapi menambahkannya dengan keangkuhan dan amat suka kritik kasar pada orang lain.

“Kristus adalah satu-satunya standard karakter yang benar, dan dia yang menempatkan dirinya sendiri sebagai standard bagi orang-orang lain sedang menempatkan dirinya sendiri di tempatnya Kristus. Dan kareena Bapa ‘telah mempercayakan semua penghakiman pada sang Putra’ (Yo-hanes 5:22), maka siapa saja yang lancang menghakimi motif-motif orang lain sedang kembali merampok hak prerogative dari Anak Allah (Putra Bapa). Orang-orang ini yang suka jadi ha-kim-hakim dan tukang kritik sedang menempatkan diri mereka sendiri di pihak antikristus, ‘yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.’ 2 Tesalonika 2:4.”—Thoughts From the Mount of Blessing, pp. 125, 126.

“Kita tidak bisa membaca hati. Diri kita sendiri bersalah, kita tidak layak untuk duduk dalam penghakiman pada orang lain. Manusia-manusia yang terbatas hanya bisa menilai dari penampi-lan lahiriah. Pada Dia saja yang mengetahui rahasia penyebab-penyebab dari tindakan, dan yang berurusan dengan lembut dan penuh belas kasihan, diberikan untuk memutuskan kasus dari tiap jiwa.”—Ibid., p. 124.


Sel , 18 Mar

3. JAMINAN BERHARGA

a. Apa jaminan yang diberikan pada tiap pemercaya yang mengabdi pada Kristus? Yohanes 5:24.

“Pada tiap perintah dan dalam tiap janji dari Firman Tuhan ada kuasa, intisari kehidupan dari Tuhan, oleh mana perintah dapat dipenuhii dan janji direalisir. Dia yang oleh iman menerima firman sedang menerima inti kehidpan dan karakter Tuhan.”—Christ’s Object Lessons, p. 38.

“Pekerjaan besar yang dikerjakan untuk orang berdosa yang dinodai dan dicemari oleh kejahatan adalah pekerjaan pembenaran. Oleh Dia yang mengucapkan kebenaran ia dinyatakan sebagai orang benar. Tuhan menempatkan/menaruh kebenaran Kristus pada pemercaya dan menyebut-nya sebagai orang benar di hadapan jagad raya. Dia memindahkan dosa-dosanya kepada Yesus, si wakil orang berdosa, pengganti, dan penjamin orang berdosa. Pada Kristus Dia meletakkan kejahatan tiap jiwa yang percaya. ‘Ia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah/Bapa’ (2 Korintus 5:21). . . .

“Walau sebagai orang-orang berdosa kita berada di bawah pehukuman hukum, namun Kristus oleh penurutanNya yang diberikan pada hukum, mengklaim untuk jiwa yang bertobat jasa dari kebenaranNya sendiri. Agar memperoleh kebenaran Kristus, diharuskan bagi orang berdosa un-tuk mengenal apa itu pertobatan yang mengerjakan perubahan radikal dalam pikiran dan roh dan tindakan. Pekerjaan perubahan mesti mulai dalam hati, dan menyatakan kuasanya melalui tiap kecakapan manusia; tapi manusia tidak mampu menghasilkan pertobatan demikian seperti ini, dan hanya bisa mengalaminya melalui Kristus, yang telah naik ke atas, membebaskan tawanan kubur, dan memberikan hadiah-hadiah untuk manusia-manusia.”—Selected Messages, bk. 1, pp. 392, 393.

b. Apa hak prerogative ilahi yang Kristus nyatakan bahwa Dia miliki? Yohanes 5:25–29.

“Karena Dia telah merasakan yang paling parah dari penderitaan dan godaan manusia, dan mengerti kerapuhan dan dosa-dosa manusia; karena demi kepentingan kita Dia telah menang melawan godaan-godaan Setan, dan akan berlaku adil dan lembut dengan jiwa-jiwa yang darahNya sendiri telah tertumpah untuk menyelamatkan—karena ini, Anak manusia ditentukan untuk mengeksekusi penghakiman.”—The Desire of Ages, p. 210.

“Kristus diinvestasikan dengan kuasa untuk memberikan kehidupan kepada semua cip-taan.”—Selected Messages, bk. 1, p. 249.


Rab , 19 Mar

4. YESUS, TEMA SENTRAL DARI ALKITAB

a. Bagaimana Yesus menerangkan penyebab dari ketidakpercayaan bangsa Yahudi? Yoh. 5:37, 38.

“Alih-alih meminta maaf atas tindakan yang mereka keluhkan, atau menerangkan maksudNya dalam melakukan itu, Yesus berpaling pada para penghulu, dan si tertuduh menjadi penuduh. Dia menegur mereka karena kekerasan hati mereka, dan ketidaktahuan mereka pada Kitab Suci. Dia menyatakan bahwa mereka telah menolak firman Tuhan, karena mereka telah menolak Dia yang Bapa telah utus.”—The Desire of Ages, p. 211.

b. Kenapa bangsa Yahudi gagal memahami Kitab Suci? Yohanes 5:39, 40.

“Dalam tiap halaman, apakah sejarah, atau petunjuk, atau nubuatan, dalam Kitab Suci Perjanjian Lama bersinar dengan kemuliaan Putra Bapa (Anak Allah). Sejauh mengenai lembaga ilahi, se-luruh sistim agama Yahudi adalah nubuatan yang kompak dari injil. Tentang Kristus ‘semua nabi bersaksi.’ Kisah 10:43. Dari janji yang diberikan pada Adam, terus sampai turunan para bapa dan sistim hukum, terang kemuliaan surga menerangkan langkah-langkah kaki sang Penebus. Para pelihat memandang Bintang dari Betlehem, Silo yang akan datang, sementara hal-hal masa depan melintas di hadapan mereka dalam prosesi misterius. Dalam tiap korban kematiannya Kristus di-pertunjukkan. Dalam tiap asap dupa kebenaranNya telah naik. Oleh tiap trompet yobel namaNya dinyaringkan. Dalam misteri dahsyat dari bilik maha suci kemuliaanNya tinggal.

“Bangsa Yahudi telah punya Kitab Suci dalam kepemilikan mereka dan menganggap bahwa da-lam hanya pengetahuan lahiriah pada firman ini mereka punya hidup yang kekal. Tapi Yesus berkata, ‘Kamu tidak punya firmanNya tinggal dalam kamu.’ Setelah menolak Kristus dalam firmanNya, mereka menolak Dia secara priadi. ‘Kamu tidak mau datang kepadaNya,’ Dia berkata, ‘supaya kamu bisa punya kehidupan.’

“Para pemimpin Yahudi telah mempelajari ajaran-ajaran para nabi mengenai kerajaan Mesias; tapi mereka telah melakukan ini, bukan dengan kerinduan tulus untuk mengenal kebenaran, tapi dengan tujuan untuk mendapatkan bukti untuk menopang harapan-harapan ambisius mereka. Ketika Kristus telah datang dalam cara yang bertentangan dengan harapan-harapan mereka, mereka tidak mau menerimaNya; dan agar membenarkan diri mereka sendiri, mereka mencoba untuk membuktikan Dia sebagai seorang penyesat. Ketika sekali mereka telah menempatkan kaki mereka di jalan ini, gampang bagi Setan untuk menguatkan perlawanan mereka pada Kristus. Justru kata-kata yang seharusnya diterima sebagai bukti keilahianNya ditafsirkan melawan Dia. Jadi mereka membalikkan kebenaran Tuhan menjadi dusta.”—Ibid., pp. 211, 212.


Kam , 20 Mar

5. KEMULIAAN TUHAN

a. Apa yang memimpin bangsa Yahudi menolak Yesus dan mencari guru-guru palsu? Yohanes 5:41–44.

“Yesus bersabda, ‘Aku tidak menerima penghormatan dari manusia.’ Bukanlah pengaruh San-hedrin, bukanlah persetujuan mereka yang Dia rindukan. Dia tidak bisa menerima penghormatan dari persetujuan mereka. Dia telah diinvestasikan dengan kehormatan dan otoritas dari Surga. Sekiranya Dia merindukannya, para malaikat akan datang padaNya untuk melakukan penghor-matan; Bapa akan kembali bersaksi tentang keilahianNya. Tapi demi kepentingan mereka, demi kepentingan bangsa ini yang para pemimpinnya adalah mereka, Dia rindu para pemimpin Ya-hudi memahami karakterNya, dan menerima berkat-berkat yang Dia telah datang bawa untuk mereka.

“ ‘Aku datang dalam nama BapaKu, dan kamu tidak menerimaKu: jika orang lain akan datang dalam Namanya sendiri, dia kamu akan terima.’ Yesus telah datang dengan otoritas Bapa, mem-bawa citraNya, menggenapi firmanNya, dan mengupayakan kemuliaanNya; namun Dia tidak diterima oleh para pemimpin Israel; tapi ketika orang-orang lain akan datang, bertingkah seperti karakter Kristus, tapi digerakkan oleh kehendak mereka sendiri dan mencari kemuliaan mereka sendiri, mereka akan terima. Dan kenapa? Karena dia yang mencari kemuliaannya sendiri memohon pada kerinduan bagi angkat-diri pada orang-orang lain. Pada permo-honan-permohonan demikian bangsa Yahudi dapat menanggapi. Mereka akan menerima guru palsu karena dia memuji kesombongan mereka dengan menyetujui pendapat-pendapat dan tradi-si-tradisi yang mereka manjakan. Tapi ajaran Kristus tidak sama dengan ide-ide mereka. Aja-ranNya rohani, dan meminta pengorbanan diri; oleh sebab itu mereka tidak mau menerimanya. Mereka tidak kenal baik dengan Bapa, dan bagi mereka suaraNya melalui Kristus adalah suara orang asing atau tak dikenal.

“Bukankah hal yang sama terulang pada zaman kita? Bukankah banyak orang, bahkan para pemimpin agama, yang sedang mengeraskan hati mereka terhadap Roh Kudus, membuat musta-hil bagi mereka mengenal suara Tuhan? Apakah mereka sedang tidak menolak firman Tuhan, agar mereka bisa menuruti tradisi-tradisi mereka sendiri?”—The Desire of Ages, pp. 212, 213.


Jum , 21 Mar

PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI

1. Apa otoritas/kuasa dan hak-hak yang Kristus klaim/tuntut?

2. Apa hubungan yang selalu ada antara Yesus dan sang Bapa?

3. Apa kuasa memberi-kehidupan yang Kristus punya?

4. Terangkan Yohanes 5:39.

5. Terangkan akibat dari penolakan bangsa Yahudi pada Yesus sebagai Mesias.

 <<    >>