Back to top

Sabbath Bible Lessons

Pelajaran dari Injil Menurut Yohanes (Bagian 1)

 <<    >> 
Pelajaran 5 Sabat, 25 Januari, 2025

Yesus dan Nikodemus

AYAT HAFALAN: “Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:3).

“Mata air hati mesti dimurnikan sebelum alirannya bisa menjadi murni. Dia yang sedang men-coba mencapai surga oleh perbuatan-perbuatannya sendiri dalam menuruti hukum adalah sedang mencoba satu kemustahilan.”—The Desire of Ages, p. 172.

Bacaan Dianjurkan:   Steps to Christ (Kebahagiaan Sejati), pp. 67–75. 

Min , 26 Jan

1. ORANG PENTING MENCARI YESUS

a. Siapa Nikodemus, dan bagaimana ia dianggap di mata umat? Yohanes 3:1, 10.

“Nicodemus pegang jabatan kepercayaan tinggi di bangsa Yahudi. Dia berpendidikan tinggi, dan punya talenta-talenta karakter yang luar biasa, dan dia adalah anggota terhormat dari majelis bangsa. . . . Walay kaya-raya, terpelajar, dan terhormat, dia anehnya tertarik pada orang Nazaret yang rendah hati.”—The Desire of Ages, p. 167.

“Dia adalah orang Farisi yang ketat, dan menyombongkan dirinya atas perbuatan-perbuatan baiknya. Dia dihormati secara luas karena kebajikannya dan kemurahan hatinya dalam menopang pelayanan di bait suci, dan dia merasa aman akan perkenan dari Tuhan.”—Ibid., p. 171.

b. Pada jam berapa Nikodemus pergi untuk menemui Yesus? Yohanes 3:2 (bagian per-tama).

“Mencari tahu dengan bertanya khusus di mana tempat rehatnya Juruselamat di Gunung Zaitun, ia menunggu sampai kota tidur lelap, dan kemudian mencari Dia.”—Ibid., p. 168.


Sen , 27 Jan

2. PERCAKAPAN PRIBADI

a. Apa yang menunjukan bahwa Yesus punya pengertian yang ramah dalam menerima tamuNya pada jam yang larut malam demikian? Mazmur 31:20, 21.

“[Nicodemus] amat merindukan percakapan dengan Yesus, tapi enggan mencari Dia secara ter-buka. Ini akan menjadi terlalu merendahkan bagi seorang penguasa Yahudi untuk mengakui dirinya sendiri bersimpati dengan seorang guru yang masih sangat sedikit dikenal. Dan sekiranya kunjungannya diketahui majelis Sanhedrin, ini akan mendatangkan padanya cibiran dan celaan mereka. Dia memutuskan untuk percakapan rahasia, beralasan ini atas dasar bahwa jika dia akan pergi secara terbuka, orang-orang lain dapat mengikuti contohnya.”—The Desire of Ages, p. 168.

b. Terangkan bagaimana Nicodemus memulai percakapannya dengan Yesus. Yohanes 3:2.

“Di hadapan Kristus, Nikodemus merasakan malu yang aneh, yang dia berupaya tutupi di bawah penampilan yang berusaha tenang dan berwibawa. ‘Rabbi,’ dia berucap, ‘kami tahu bahwa Engkau adalah seorang guru yang datang dari Allah: karena tak seorangpun bisa melakukan mu-jizat-mujizat ini yang Engkau lakukan, kecuali Allah besertanya.’ Dengan mengatakan bahwa pemberian-pemberiannya Kristus yang jarang sebagai guru, dan juga kuasa ajaibNya untuk melakukan mujizat-mujizat, dia berharap akan membuka jalan bagi percakapannya. Kata-katanya dirancang untuk mengekspresikan dan mengundang kepercayaan, tapi sebenarnya menyatakan tak percaya. Dia tidak mengakui Yesus sebagai Mesias, tapi hanya seorang guru yang dikirimkan dari Allah.”—Ibid.

c. Dengan konsep apa tiba-tiba Kristus mengejutkan Nikodemus? Yohanes 3:3.

“Alih-alih mengakui penghormatan ini, Yesus mengarahkan mataNya pada si pembicara, sea-kan-akan membaca kedalaman jiwanya. Dalam hikmatNya yang tanpa batas Dia melihat di de-panNya seorang pencari kebenaran. Dia tahu tujuan kunjungan ini, dan dengan kerinduan untuk memperdalam keyakinan yang telah hinggap pada pikiran pendengarNya, Dia datang secara langsung pada point, seraya berkata dengan khidmat, namun ramah, ‘Sesungguhnya, sesungguhnya, Aku berkata kepada engkau, Kecuali seseorang dilahirkan dari atas, dia tidak dapat melihat kerajaan Allah.’ Yohanes 3:3, margin.

“Nicodemus telah datang pada Tuhan sambil berpikir untuk masuk dalam diskusi dengan Dia, tapi Yesus membentangkan pondasi prinsip-prinsip kebenaran.”—Ibid., pp. 168–171.


Sel , 28 Jan

3. KELAHIRAN BARU

a. Bagaimana Nikodemus menanggapi apa yang Kristus katakan yang dia butuh-kan—dan, seperti dia, kenapa kita semua perlu pengalaman lahir baru? Yohanes 3:4–8.

“Gambaran lahir baru, yang Yesus gunakan, tidak sepenuhnya tak dikenal oleh Nikodemus. Orang-orang yag berubah dari kekafiran ke iman Israel sering dibandingkan dengan anak-anak yang baru saja lahir. Oleh sebabab itu dia mestinya memahami kata-kata Kristus untuk tidak di-mengerti secara hurufiah. Tapi oleh karena kelahirannya sebagai orang Israel dia menganggap dirinya sebagai pasti mendapat tempat dalam kerajaan Allah. Dia merasa bahwa dia tak perlu pe-rubahan. Oleh sebab itu dia kaget mendengarkan kata-katanya Juruselamat. Dia terganggu oleh penerapan ketat kata-kataNya pada dirinya. Kesombongan orang Farisi sedang bergumul mela-wan kerinduan jujur dari pencari kebenaran. Dia heran karena Kristus harus berbicara kepadanya demikian, yang tidak menghormati posisinya sebagai penguasa di Israel.

“Terkejut dari penguasaan-dirinya, dia menjawab Kristus dalam kata-kata yang penuh iro-ni/ejekan, ‘Bagaimana bisa seseorang dilahirkan ketika dia sudah tua?’ Seperti banyak orang lain ketika kebenaran yang memotong dibawa ke rumah hati nurani, dia menyatakan fakta bahwa manusia alami tidak menerima hal-hal dari Roh Tuhan. Di dalam dia tiada apapun yang me-nanggapi hal-hal rohani; karena hal-hal rohani dipahami secara rohani.

“Tapi Juruselamat tidak hadapi argument dengan argument. Sambil mengangkat tanganNya dengan wibawa khidmat, tenang, Dia menegaskan kebenaran mendalam dengan jaminan lebih besar, ‘Sesungguhnya, sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, Kecuali seorang dilahirkan dari air dan Roh, dia tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Allah.’ ”—The Desire of Ages, p. 171.

b. Kapan dan bagaimana seseorang bisa dilahirkan kembali? Yohanes 1:12, 13.

“ ‘Bapa sangat mengasihi dunia ini, sehingga Dia memberikan Putra tunggal yang dilahirkanN-ya,’ agar manusia bisa berdamai dengan Bapa. Melalui jasa-jasa dari Kristus manusia dapat dip-ulihkan untuk harmonis dengan Penciptanya. Hatinya mesti dibaharui oleh kasih karunia ilahi; dia mesti punya hidup baru dari atas. Perubahan ini adalah kelahiran baru, tanpa ini, kata yesus, ‘dia tidak bisa melihat kerajaan Allah.’ ”—The Great Controversy, p. 467.

“Melalui tindakan sederhana dalam mempercayai Tuhan, Roh Kudus melahirkan hidup baru da-lam hatimu. Kamu adalah seperti seorang anak yang dilahirkan dalam keluarga Bapa, dan Dia mengasihimu seperti Dia mengasihi PutraNya.”—Steps to Christ, p. 52.


Rab , 29 Jan

4. PEMBERSIHAN DAN REGENERASI

a. Apa yang melambangkan pembersihan dan regenerasi yang datang dengan kelahiran baru? Markus 16:16 (bagian pertama).

“Kuasa Tuhan yang mengubahkan bisa mengubah kecondongan-kecondongan yang diwariskan dan ditumbuhkan; karena agama Yesus itu meluhurkan. ‘Dilahirkan kembali’ berarti satu peru-bahan, lahir baru dalam Yesus Kristus.”—The Adventist Home, p. 206.

“Kristus telah membuat baptisan sebagai tanda untuk masuk dalam kerajaan rohaniNya. Dia membuat ini satu syarat positif dengan mana semua mesti turut yang ingin diakui sebagai di bawah otoritas Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Sebelum manusia bisa mendapat satu rumah di ger-eja, sebelum melewati perbatasan kerajaan rohani Tuhan, dia harus menerima kesan ilahi, ‘Tuhan Kebenaran Kita.’ Yeremia 23:6.

“Baptisan adalah penolakan paling khidmat terhadap dunia. Mereka yang dibaptis dalam nama rangkap tiga dari Bapa, Putra, dan Roh Kudus, pada permulaan sekali dari kehidupan Kristen mereka menyatakan di muka umum bahwa mereka telah meninggalkan pelayanan Setan dan menjadi para anggota keluarga kerajaan, anak-anak Raja surgawi. Mereka telah menuruti perintah: “Keluarlah dari antara mereka, dan berpisahlah kamu, . . . dan jangan menjamah hal yang najis.’ Dan kepada mereka digenapi janji: ‘Aku akan menerima kamu, dan akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi putra-putriKu, firman Tuhan Yang Maha Kuasa.’ 2 Korintus 6:17, 18.” —Testimonies for the Church, vol. 6, p. 91.

b. Apa yang dinyatakan mengenai kejahatan sifat kita manusia dan rencana Tuhan un-tuk mengubah kita? Yohanes 3:6; Yeremia 17:9; Efesus 5:26, 27.

“Mustahil bagi kita, dari diri kita sendiri, untuk luput dari lubang dosa di mana kita tenggelam. Hati kita jahat, dan kita tidak bisa mengubah hati kita. . . . Pendidikan, budaya, latihan kemauan, upaya manusia, semuanya punya ruang lingkupnya yang layak, tapi mereka tidak dapat mengu-bah hati; mereka tidak bisa memurnikan mata air kehidupan. Mesti ada satu kuasa yang bekerja dari dalam batin, satu hidup baru dari atas, sebelum manusia bisa diubah dari dosa menuju kesu-cian. Kuasa itu adalah Kristus. Kasih karuniaNya saja yang bisa membangkitkan kecaka-pan-kecakapan jiwa yang mati, dan menariknya kepada Tuhan, kepada kesucian.”—Steps to Christ, p. 18.


Kam , 30 Jan

5. HIDUP BARU DAN TINDAKAN-TINDAKAN SEGAR

a. Apa pesan yang para rasul tulis kemudian mengenai perubahan dalam focus yang datang dengan kelahiran baru? Galatia 2:20; 1 Yohanes 2:15–17.

“Kuasa Tuhan yang mengubahkan bisa mengubah kecondongan-kecondongan yang diwariskan dan ditumbuhkan; karena agama Yesu situ meluhurkan. ‘Dilahirkan kembali’ berarti satu peru-bahan, satu kelahiran baru dalam Yesus Kristus.”—The Adventist Home, p. 206.

“[Paulus] telah diyakinkan bahwa jika pikiran orang-orang dapat dibawa untuk memahami korban dahsyat yang dibuat oleh Raja Surga, semua cinta diri akan diusir dari hati mereka. Dia mengarahakn pikiran kepada posisis yang Kristus duduki di surga, di dada BapaNya; dia menyatakan Dia setelah itu meletakkan kemuliaanNya, secara sukarela menundukkan diriNya sendiri kepada semua kondisi merendahkan dari sifatnya manusia, mengenakan tanggungja-wab-tanggung jawab seorang pelayan/hamba, dan patuh sampai mati, dan kematian itu adalah kematian yang paling tercela dan amat menjijikkan, paling memalukan, paling menderita—yaitu kematian di kayu salib. Dapatkah orang Kristen merenungkan pertunjukan ajaib dari kasih Bapa kepada manusia tanpa emosi-emosi cinta kasih dan menyadari fakta bahwa kita bukan milik kita sendiri? Tuhan yang demikian tak boleh dilayani dengan motif-motif yang iri hati, serakah, me-mentingkan diri sendiri.”—Testimonies for the Church, vol. 4, p. 458.

“Aku mau berbicara padamu seperti Kristus berbicara pada Nikodemus: ‘Kamu mesti dilahirkan kembali.’ Mereka yang punya Kristus sedang berkuasa dalam batin tak akan merasakan ker-induan untuk meniru pertunjukan dunia. Mereka akan membawa ke mana saja standard salib, selalu membawa tujuan-tujuan yang lebih tinggi dan tema-tema yang lebih luhur daripada hal-hal dimana orang-orang duniawi diserap. Pakaian kita, tempat tinggal kita, percakapan kita, harus membuktikan pengabdian kita kepada Tuhan. Betapa kuasa akan menghadiri mereka yang dengan demikian membuktikan bahwa mereka telah menyerahkan semua demi Kristus.”—Ibid., vol. 5, p. 189.


Jum , 31 Jan

PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI

1. Karena perbuatan-perbuatan baiknya, bagaimana Nikodemus memandang dirinya sendiri?

2. Bagaimana Nikodemus bersikap di hadirat Kristus?

3. Apa artinya untuk “dilahirkan kembali”?

4. Bagaimana kelahiran baru terjadi ?

5. Apa perubahan dalam sikap yang datang sebagai hasil dari kelahiran baru, dan mengapa?

 <<    >>