Pendahuluan Karakter kita sebagian besar dipengaruhi oleh hubungan-hubungan yang kita bentuk. Tuhan harus menjadi pengaruh paling penting dalam hidup kita karena hubungan kita dengan Dia mempengaruhi semua hubungan kita dengan orang lain. Tuhan adalah Pencipta kita, dan Ia ingin menjadi Juruselamat kita dan Penuntun kita dalam mengarungi kehidupan.“Tanpa sebuah iman yang hidup pada Kristus sebagai Juruselamat pribadi, mustahil untuk membuat pengaruh kita dirasakan dalam dunia yang tak percaya. Kita tak bisa memberikan kepada orang-orang lain apa yang kita sendiri tak punya. Adalah sebanding dengan penyerahan dan pengabdian kita sendiri kepada Kristus sehingga kita menyebarkan satu pengaruh untuk berkat dan meluhurkan umat manusia. Jika tak ada pelayanan yang sebenarnya, tiada kasih tulen, tiada pengalaman nyata, tiada kuasa untuk menolong, tiada hubungan dengan surga, tiada keharuman dari Kristus dalam kehidupan. Kecuali Roh Kudus bisa pakai kita sebagai agen-agen melalui siapa untuk mengkomunikasikan kepada dunia ini kebenaran sebagaimana kebenaran ada dalam Yesus, kita seperti garam yang telah menjadi tawar. Oleh kurangnya kasih karunia Kristus pada kita, kita bersaksi kepada dunia ini bahwa kebenaran yang kita akui dan percayai tak punya kuasa menyucikan; dan dengan demikian, sejauh pengaruh kita pergi, kita membuat firman Tuhan tiada efek.”—The Review and Herald, July 27, 1905.“Hidup kita harus dipadukan dengan hidup Kristus; kita harus terus-menerus menarik kehidupanNya, terus menikmati hidupNya, sang Roti hidup yang telah turun dari surga, mengambil dari mata air yang selalu segar, selalu memberikan hartaNya yang berlimpah. Jika kita selalu memandang Tuhan di hadapan kita, mengijinkan hati kita terus bersyukur dan memujiNya, kita akan punya kesegaran terus-menerus dalam hidup rohani kita. Doa kita akan berbentuk percakapan dengan Tuhan seperti kita akan bercakap dengan seorang sahabat. Ia akan menyampaikan rahasia-rahasiaNya kepada kita secara pribadi. Sering akan datang kepada kita sebuah rasa gembira nan indah dari kehadiran Yesus. Sering hati kita akan menyala dalam batin kita sementara Ia mendekat untuk berhubungan dengan kita seperti Ia lakukan dengan Henokh. Ketika ini menjadi kebenaran nyata dalam pengalaman orang Kristen, ada kelihatan dalam hidupnya sebuah kesederhaan, kerendahan hati, kelembutan hati, dan keramahan hati, yang menunjukkan kepada semua orang dengan siapa ia bergaul bahwa ia telah bersama dengan Yesus dan belajar dari Dia.”—Perumpamaan-Perumpamaan Tuhan Yesus, hal. 129, 130.Ketika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat kita pribadi dan Sahabat pribadi kita, Ia akan menuntun kita dalam semua hubungan kita. Ia akan menolong kita untuk memilih sobat-sobat dekat kita secara bijaksana. Kita akan menjadi berkat kepada teman-teman dan keluarga kita. Kita akan bekerja bersama saudara-saudara dan saudari-saudari kita seiman dalam menjangkau orang-orang lain. Kita akan menghormati hukum dan peraturan. Semoga Tuhan menolong kita sementara kita mempelajari kwartal ini tentang Hubungan Orang Kristen untuk belajar bagaimana membangun hubungan positif dengan Tuhan dan sesama di sekitar kita, sambil menyatakan kasih Tuhan kepada umat manusia.Departemen Sekolah Sabat General Conference