Hidup Dengan Kaum Keluarga Kita “Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam rohmu, dalam imanmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 Timotius 4:12).
Bacaan Dianjurkan:
Testimonies, vol. 5 pp. 542–549;
Sons and Daughters of God, pp. 51, 52.
“Jangan meninggalkan tuntutan dan kesempatan istimewa rohanimu agar memuaskan keinginan teman-teman dan kaum keluargamu yang tak rohani. Kamu dipanggil untuk mengambil posisimu untuk kebenaran, sekalipun itu harus berlawanan langsung dengan mereka yang berhubungan dekat denganmu.”—Testimonies, vol. 4, p. 117.
1. MENEMPATKAN TUHAN SEBAGAI YANG PERTAMA Minggu21 Mei
a. Tuhan harus mendapat tempat apa dalam hidup kita? Bagaimana tentang hubungan kita dengan yang lain? Matius 22:37–39.“Ketika Roh Tuhan ada pada manusia Ia memimpinnya untuk memulihkan bukan malah menciptakan penderitaan. . . . Kita mesti merawat tiap kasus penderitaan, dan mengusahakan diri kita sendiri sebagai agen Tuhan untuk meringankan kaum yang menderita sesuai dengan sekuat-kuatnya kemampuan kita. . . . Ada sebagian orang yang menyatakan kasih besar pada sanak keluarga mereka, pada teman-teman dan favorit mereka, namun gagal bersikap ramah dan tenggang rasa kepada mereka yang perlu simpati lembut, yang perlu kemurahan hati dan kasih.”—Sons and Daughters of God, p. 52.b. Apa janji-janji yang kita miliki ketika kita menempatkan Tuhan diatas tiap ikatan manusia? Matius 19:29; Ibrani 13:5 (bagian kedua).“Jika kamu harus meninggalkan bapak, ibu, saudara, saudari, istri, dan anak-anak demi kepentingan Kristus, kamu tak akan menjadi tidak punya sahabat. Tuhan mengadopsimu ke dalam keluargaNya; kamu menjadi anggota keluarga kerajaan, putra-putri Raja yang berkuasa di surga segala surga.”—Testimonies, vol. 1, p. 510.
2. MENOLONG KELUARGA KITA JUGA ORANG LAIN Senin22 Mei
a. Dimana kita harus memulai pekerjaan kita untuk Kristus? Amsal 22:6; Yesaya 8:18.“Dalam membentuk sebuah hubungan dengan Kristus sang manusia yang dibaharui hanya kembali kepada hubungan yang ditentukan kepadanya dengan Tuhan. . . . Kewajibannya terletak di sekitarnya, dekat dan jauh. Kewajibannya yang pertama adalah kepada anak-anaknya dan sanak keluarganya yang terdekat. Tiada apapun yang bisa membolehkannya karena melalaikan keluarga terdekat demi sanak kerabat diluar. . . .“Sementara orang tua dengan setia melakukan kewajibannya dalam keluarga, mengekang, memperbaiki, menasehati, berkonsultasi, membimbing,—bapak sebagai imam dalam keluarga, ibu sebagai penginjil di rumah tangga,—mereka sedang memenuhi kewajiban yang Tuhan ingin mereka penuhi. Oleh dengan setia melakukan kewajiban mereka di rumah tangga, mereka sedang melipatgandakan agen-agen untuk berbuat baik diluar rumah. Mereka sedang menjadi lebih baik lebih cocok untuk bekerja di gereja. Oleh melatik anak-anak kecil mereka secara bijaksana, mengikat anak-anak mereka kepada mereka sendiri dan kepada Tuhan, para bapak dan ibu menjadi para pekerja bersama Tuhan.”—Sons and Daughters of God, p. 223.b. Jika Kristus tinggal pada kita, bagaimana kita akan memperlakukan orang lain? Yesaya 50:4.“Ia yang adalah orang Kristen akan punya kata-kata ramah bagi kaum keluarganya dan teman-temannya. Ia akan menjadi ramah, sopan, pengasih, simpatik, dan akan mendidik dirinya sendiri untuk tinggal dengan keluarga di surga.”—Hidupku Kini, hal. 196.c. Apa yang kita bisa pelajari dari teladan Yesus dalam pelayananNya ketika digoda untuk fokus semua perhatian kita didalam keluarga kita sendiri? Lukas 19:10.“Kita mesti membuang egoisme dan cinta diri, dan meneladani dalam hidup kita roh pengorbanan diri dan kebajikan tak mementingkan diri yang telah dinyatakan oleh Yesus ketika Ia berada di muka bumi. Semua harus punya perhatian bagi kaum keluarganya, tapi tak boleh membiarkan diri mereka tertutup kepada kaum keluarganya seakan-akan cuma mereka orang-orang yang Yesus telah datang untuk selamatkan.”—Testimonies, vol. 2, p. 77.
3. JANGAN MENYELEWENG DARI PRINSIP-PRINSIP KITA Selasa23 Mei
a. Apa alasan mengapa kita adalah para pembaharu kesehatan hari ini? 1 Korintus 6:19, 20; 10:31; 2 Timotius 1:7; Yesaya 7:15. Mengapa kita tak akan mengubah praktek-praktek sehat kita ketika kita bertemu teman-teman dan kaum keluarga kita?“Mereka yang meninggikan standard setinggi seperti yang mereka bisa untuk mengikuti aturan Tuhan, sesuai dengan terang yang Tuhan telah berikan pada mereka melalui firmanNya dan kesaksian RohNya, tak akan mengubah rangkaian tindakan mereka untuk memenuhi keinginan teman-teman atau sanak keluarga mereka, apakah mereka satu atau berdua atau tuan rumah, yang hidup bertentangan dengan rancangan Tuhan yang bijaksana. Jika kita bergerak dari prinsip dalam hal-hal ini, jika kita memelihara aturan makanan yang ketat, jika sebagai orang Kristen kita mendidik selera kita mengikuti rencana Tuhan, kita akan menyebarkan pengaruh yang akan mengikuti pikiran Tuhan. Pertanyaannya adalah, 'Apa kita mau menjadi pembaharu kesehatan sejati?’”—Petunjuk Diet Dan Makanan Anda, hal. 35, 36.b. Bagaimana kita dimaksudkan untuk menghidupkan kehidupan orang Kristen? 1 Yohanes 3:18; Matius 5:16; 1 Tesalonika 2:12. Apa bahaya yang kita hadapi ketika kita mengubah praktek-praktek kita agar menyenangkan kaum keluarga kita yang tak seiman?“Banyak orang merasa bahwa mereka mesti membuat beberapa kelonggaran untuk menyenangkan kaum keluarga dan teman-teman mereka yang tak rohani. Karena tak selalu gampang untuk menarik batas, satu kelonggaran menyiapkan jalan untuk kelonggaran lain, sampai mereka yang dulunya pengikut asli dari Kristus dalam hidup dan karakter telah menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dunia. Hubungan dengan Tuhan terputus. Mereka adalah orang-orang Kristen KTP saja.”—Amanat Kepada Orang Muda, hal. 432.c. Bagaimana Tuhan memanggil kita untuk bersikap ketika kita berada diluar gereja? 1 Timotius 4:12; 2 Korintus 6:17, 18; Titus 2:14.“Alasan mengapa kita punya pengaruh yang sangat kecil pada sanak keluarga dan teman-teman yang tak percaya adalah karena kita menyatakan sedikit perbedaan tegas dalam praktek-praktek kita dibandingkan dengan orang-orang duniawi.”—Fundamentals of Christian Education, p. 289.“Di hadapan kaum kerabatmu dan teman-temanmu, dalam semua hubungan bisnismu, dalam pergaulanmu dengan dunia,—dimana saja dan kapan saja, dalam semua keadaan,—berdirilah untuk Yesus.”—Testimonies, vol. 5, p. 341.
4. BERDIRI TEGUH DALAM SEMUA KEPUTUSAN KITA Rabu24 Mei
a. Alih-alih dipengaruhi oleh teman-teman dan kaum keluarga kita yang duniawi, bagaimana kita harus membuat keputusan kita? 1 Korintus 11:1; Yakobus 1:5; Mazmur 119:105; Galatia 5:24.“Kamu membolehkan kata-kata dari kaum keluargamu dan teman-teman spesialmu untuk mempengaruhi usulanmu dan mempengaruhi keputusanmu. Kamu terlalu cepat mempercayai mereka dan memasukkan pandangan mereka ke dalam idemu sendiri dan terlalu sering kamu tersesat. . . . Pertimbanganmu, perasaanmu, pandanganmu, mempengaruhi mereka, dan sebaliknya, mereka mempengaruhimu; dan aliran yang kuat akan mengalir pada arah yang salah kecuali kamu semua rendah hati dan seluruhnya mengabdi kepada Tuhan.”—Testimonies, vol. 3, p. 506.“Kehidupan yang bernilai yang Tuhan telah berikan pada kita bukan untuk dibentuk oleh kaum keluarga yang tak percaya dengan cara untuk menyenangkan pikiran badaniah, tapi untuk dihabiskan dalam cara yang Tuhan bisa setuju.”—Ibid., vol. 4, p. 236.b. Apa tanggungjawab yang telah diberikan kepada orang tua mengenai anak-anak mereka sendiri? Amsal 22:6. Bagaimana teman-teman dan kaum keluarga bisa menghalangi pekerjaan ini?“Hati-hati bagaimana kamu melepaskan pemeliharaan anak-anakmu kepada orang lain. Tak ada seorangpun yang bisa secara layak menggantikanmu dari tanggungjawabmu yang diberikan Tuhan.. . . . Kaum pria dan wanita harus memberikan semua respek dan hormat yang layak kepada orang tua mereka; tapi dalam hal pemeliharaan anak-anak mereka sendiri, mereka harus jangan biarkan ada campur tangan, tapi memegang kendali pemeliharaan di tangan mereka sendiri.”—Mendidik dan Membimbing Anak, hal. 288.c. Apa peringatan yang diberikan kepada orang-orang yang tidak mempertahankan prinsip Kristen mereka dimana saja mereka berada? Yakobus 1:6 (bagian kedua), 8.“Semoga Tuhan memberi tiap orang sebuah rasa akan ketakberdayaan pribadinya sendiri untuk mengarahkan kapalnya sendiri secara lurus dan aman tiba di pelabuhan. Kasih karunia atau anugerah dari Kristus adalah penting tiap hari. AnugerahNya yang tiada taranya saja yang bisa menyelamatkan kaki kita dari terjatuh atau kegagalan.”—The SDA Bible Commentary [E. G. White Comments], vol. 6, p. 1109.“Jangan pernah meninggalkan kebenaran untuk menyenangkan siapapun. Tegaslah, pastilah, kokohlah, jangan berpikiran bimbang.”—Spiritual Gifts, vol. 2, p. 266.
5. SEBUAH PEKERJAAN KHUSUS Kamis25 Mei
a. Apa pekerjaan yang ada bagi mereka yang tinggal di rumah tangga yang terbagi? 1 Korintus 7:12–14, 16.“Kami terima banyak surat yang minta nasehat. Seorang ibu berkata bahwa suaminya tak seiman. Ia punya anak-anak, tapi mereka diajar oleh bapaknya untuk tak menghormati ibu mereka. Ia sangat terbeban bagi anak-anaknya. Ia tak tahu apa langkah yang ia bisa tempuh. Ia kemudian menyatakan kecemasannya untuk melakukan sesuatu dalam pekerjaan Tuhan, dan bertanya jika aku pikir ia wajib meninggalkan keluarganya, jika ia diyakinkan ia tak bisa berbuat baik kepada mereka.“Aku mau menjawab: Saudariku, aku tak bisa melihat bagaimana kamu bisa bersih di hadapan Tuhan dan meninggalkan suamimu dan anak-anakmu. Aku tak bisa memikirkan kamu akan merasa bahwa kamu bisa melakukan ini sendiri. . . . Aku yakin bahwa ini mestilah kewajibanmu untuk memelihara anak-anakmu sendiri. Inilah ladangmu dimana kamu punya pekerjaan yang telah ditentukan bagimu. . . .“Karena Setan pakai si ayah dari anak-anakmu untuk melawan pekerjaanmu, jangan patah semangat, jangan menyerah dalam konflik ini. Lakukan seperti kamu ingin mereka lakukan. Perlakukan suamimu dengan ramah sepanjang waktu dan di semua kesempatan, dan ikat anak-anakmu ke hatimu dengan tali cinta kasih. . . .“Ini membuat pekerjaanmu jelas, untuk membiarkan terangmu bercahaya di rumah dimana Setan sedang bekerja untuk mengamankan anak-anakmu kepada dirinya sendiri. . . . Jangan bicarakan dan jangan mohon simpati dari suamimu dan anak-anakmu, tapi hidupkan saja kehidupan Kristus. Dalam perkataan, dalam roh, dalam karakter, dalam kelembutan, dalam kesabaran dan panjang sabar, dalam kegembiraan, jadilah penanda jalan yang menunjukkan jalan, jalan sempit yang menuju ke surga.”—Testimonies on Sexual Behavior, pp. 44, 45.
PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI Jumat26 Mei
1. Jika kita sungguh mengasihi Tuhan, bagaimana kita akan perlakukan orang lain? Pada siapa yang kita akan hati-hati agar kita tidak abaikan?2. Kepada kelompok orang-orang manakah yang adalah kewajiban kita yang pertama? Apakah kewajiban kita cuma pada kelompok orang ini?3. Bagaimana kita bisa punya pengaruh positif pada kaum keluarga kita yang tak percaya?4. Siapa yang harus memegang kendali pemerintahan pada anak-anak? Mengapa?5. Apa kerja penginjilan yang ada bagi orang tua yang tinggal di rumah yang pasangannya tak seiman?