Sebuah Pesan untuk Hari-Hari Terakhir
![](https://dl.sdarm.net/contents/publications/periodicals/rmrh/image/2024/rmrh2024_4_1_header.jpg)
Gambarkan peristiwa ini: Roh Kudus telah dicurahkan pada gereja mula-mula dalam kuasa berlimpah dari hujan awal. Petrus dan Yohanes berada di pintu gerbang bait suci, dimana, dalam nama Yesus Kristus dari Nazaret, Petrus minta orang lumpuh dari lahir untuk bangkit dan berjalan. Dia memegang tangannya dan orang ini mulai berjalan, melompat-lompat dan memuji-muji Tuhan.
Peristiwa mujizat ini, tentunya, menyebabkan kegemparan di antara umat, karena mereka tahu inilah dia yang duduk meminta-minta mengemis demi sedekah. Sekarang Petrus memberikan semua kemuliaan kepada Tuhannya Abraham, Ishak, dan Yakub—dan menerangkan pada mereka tentang Yang Maha Suci, sang Raja kehidupan. Dia menyatakan bagaimana melalui nama Yesus, si orang lumpuh telah menjadi kuat oleh iman padaNya. Petrus kemudian dengan berani mengumumkan kenyataan bahwa mereka telah menyangkal Tuhan di hadapan penguasa Roma dan telah menyukai seorang pembunuh yaitu (Barabas) daripada Mesias Yang Diurapi Bapa. Dia kemudian menyatakan bahwa mereka telah menimpakan kesalahan ini karena tidak tahu, tapi selanjutnya menyatakan bahwa penderitaan Kristus adalah penggenapan nubuatan. Tapi apa yang mereka harus lakukan tentang soal ini sekarang? Kata-katanya bergema kembali:
“Karena itu sadarlah/berubahlah dan bertobatlah , supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. (Kisah 3:19-21)
Dalam konteks ini, pernyataan ini secara jelas dibuat segera setelah kenaikan Kristus. Namun ada rangkaian peristiwa bagi orang Kristen dari waktu itu hingga selanjutnya:
1. Bertobat—sekarang
2. Berubah—sekarang
3. Agar dosa-dosamu (lebih dari pada namamu) dapat dihapuskan.
4. Kapan? Pada waktu pengadilan pemeriksaan sebelum kedatangannya Kristus, ketika waktu kelegaan—Roh Kudus dalam kuasa hujan akhir—akan dicurahkan tanpa ukuran.
5. Kemudian Surga akan utus Yesus Kristus. Kenapa tidak datang lebih cepat? Yesus akan tinggal di istana surgawi sampai setiap prinsip dari hukum moralNya dipulihkan dalam hati manusia—pada siapa saja yang mau menyerah kepada kehendakNya dengan menerima Dia sepenuh hati, segenap hati.
“Pada transfigurasi (perubahan bentuk), Yesus telah dimuliakan oleh BapaNya. Kita mendengar Dia berkata: ‘Sekarang Anak manusia dimuliakan, dan Bapa dimuliakan dalam Dia.’ Jadi sebelum pengkhianatan dan penyalibanNya Dia telah dikuatkan bagi penderitaanNya yang mengerikan yang terakhir. Sementara para anggot tubuh Kristus mendekat periode konflik terakhir mereka, ‘masa kesukaran Yakub,’ mereka akan bertumbuh hingga serupa tabiat Kristus, dan akan turut secara limpat dari rohNya. Sementara pekabaran ketiga mengembang menjadi seruan nyaring, dan sementara kuasa dan kemuliaan besar menghadiri pekerjaan penutupan, umat Tuhan yang setia akan turut dalam kemuliaan itu. Adalah hujan akhir yang akan menghidupkan kembali dan menguatkan mereka untuk lewat melalui masa kesukaran. Wajah-wajah mereka akan bersinar dengan kemuliaan dari terang itu yang menyertai malaikat ketiga.”1
Inikah waktunya bagi Yesus untuk datang? Yes, tentu! Bagaimana kita bisa bersiap? Langkah-langkah persiapan ada dalam Kisah 3:19-21 sudah jelas. Marilah kita secara mendalam mencerna pekabaran ini untuk hari-hari terakhir selama Pekan Doa ini dan secara tekun menerapkannya dalam hati kita!