Sebuah Pesan untuk Hari-Hari Terakhir
![](https://dl.sdarm.net/contents/publications/periodicals/rmrh/image/2024/rmrh2024_4_7_header.jpg)
“Dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,” (Titus 2:13).
“Salah satu dari kebenaran-kebenaran yang paling khidmat dan namun paling mulia yang dinyatakan dalam Alkitab adalah kebenaran tentang kedatangan Kristus yang kedua kali untuk mengkomplitkan pekerjaan agung penebusan. Bagi umat Tuhan yang mengembara yang sudah lama dibiarkan berkelana di ‘di wilayah dan bayang-bayang maut,’ harapan berharga, yang menginspirasi sukacita diberikan dalam janji kedatanganNya, yang adalah ‘kebangkitan dan hidup,’ untuk ‘membawa ke rumah kembali umatNya yang terbuang.’ Ajaran kedatangan Yesus yang kedua adalah sangat intisari dari Alkitab Suci.”1
Saya adalah seorang anak berusia 11 tahun ketika saya menghadiri pertemuan gereja kita dengan keluarga saya untuk pertama kali, Di sana saya mulai mendengarkan untuk pertama kali pesan indah tentang kedatangan Yesus Kristus kembali ke bumi; dan peristiwa-peristiwa besar yang dinyatakan dalam nubuatan-nubuatan yang telah digenapi secara pasti dan dalam waktu yang dinubuatkan oleh nubuatan, adalah bukti bahwa kita akan mampu melihat peristiwa itu dalam waktu yang tidak lama lagi.
Singkat sebelum Yesus pergi ke taman Getsemani untuk kali terakhir untuk berdoa, Dia mengumumkan kepada murid-muridNya bahwa Dia akan meninggalkan mereka karena misiNya di bumi akan berakhir dan Dia akan kembali ke tempat di mana mereka, sekarang, tidak bisa pergi denganNya. Melihat reaksi alami murid-muridNya yang bersedih dan mungkin merasa ditinggalkan, Yesus mengatakan pada mereka: “"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” (Yohanes 14:1). Kata-kata itu memberikan mereka harapan dan, seperti mereka, Yesus merindukan untuk memberikan tiap pemercaya keyakinan tentang mengetahui bahwa Dia mengerti semua keadaan kehidupan dan bahwa Dia punya segala sesuatu yang jiwa butuhkan untuk menjadi damai sejahtera. Kemudian Dia berkata kepada mereka: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yohanes 14:2).
Tempat tinggal itu menggambarkan rumah dan rumah itu adalah tempat di mana kita semua secara umum mendapatkan keamanan, damai sejahtera dan kebahagiaan. Janji itu harus menjadi inpirasi agung bagi masing-masing kita; Kita akan mencapai rumah di mana juga “Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus," firman TUHAN” (Yesaya 65:25). Rumah itu akan menjadi jauh dari segala sesuatu yang hari ini menyebabkan kita sedih dan tak aman, di mana “Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4).
Tapi janji berikutnya adalah sebesar seperti janji sebelumnya: “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” (Yohanes 14:3). “Aku akan datang kembali” adalah balsem yang murid-murid butuhkan pada saat itu. Mereka belum tahu ujian yang telah menanti mereka, tapi sejak saat itu dan seterusnya janji ini akan menjadi pusat perhatian mereka dan motivasi untuk pergi ke luar untuk mengabarkan kedatanganNya, dan berjuang untuk memberitahukan Yesus Kristus kepada setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum.
Empat puluh hari setelah kebangkitanNya, Yesus memimpin murid-muridNya ke Gunung Zaitun, dekat Betani, di depan kota Yerusalem di mana Dia telah ditolak dan kemudian dihukum mati. Itulah saat perpisahan dan kesempatan untuk memberikan petunjuk-petunjuk terakhir kepada kelompok kaum pria dan wanita yang menggambarkan kawanan domba yang hilang yang telah ditemukan. Kata-katanya Yesus bukanlah kecaman kepada kesalahan-kesalahan atau kegagalan-kegagalan mereka, tapi kata-kata kelembutan dan simpati terdalam.
“Dengan tangan terentang dalam memberkati, dan seakan-akan menjamin pemeliharaan perlindunganNya, Dia secara perlahan naik dari antara mereka, ditarik ke surga oleh satu kuasa yang lebih kuat daripada penarikan duniawi apapun. Sementara Dia naik ke atas, murid-murid yang terpesona memandang dengan mata teregang demi pandangan sekilas terakhir dari kenaikan Tuhan mereka. Sebuah awan kemuliaan menyembunyikanNya dari penglihatan mereka; dan kata-kata kembali pada mereka ketika kereta berawan malaikat menerimaNya, ‘Lihat, Aku bersama kamu selalu, bahkan hingga akhir dunia ini.’ Pada waktu yang sama turun pada mereka music termanis dan paling gembira dari koor/Paduan suara malaikat.”2
Pada waktu itu dua malaikat berkuasa dalam bentuk manusia, melalui simpati dan kasih bagi murid-murid yang sedang memandang ke surga, mendekati mereka dan bertanya pada mereka: “"Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kisah 1:11). Inilah pesan harapan yang sama yang Yesus telah katakan pada mereka lama sebelumnya “"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.” (Matius 25:31). Ini adalah wahyu yang sama yang telah diterima Yohanes di pulau Patmos “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.” (Wahyu 1:7). Para malaikat telah menjamin mereka bahwa Yesus yang sama ini yang mereka telah lihat naik ke surga akan datang kembali seperti Dia telah naik. Tentu, Dia akan datang dalam awan-awan, dan setiap mata akan melihat Dia.
Lebih mengerti tentang akhir zaman adalah sesuatu yang menarik perhatian murid-murid—dan ini harus menarik perhatian kita juga. Mereka datang kepada Yesus secara pribadi untuk bertanya: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah/kapankah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” (Matius 24:3).
Di tempat-tempat dimana teknologi lebih berkembang dan perjalanan dibuat dengan alat-alat transportasi modern, kita menaruh perhatian seksama pada signal-signal yang satelit navigator atau alat GPS (Sistim Pemosisi Global) berikan pada kita, tentang jarak yang tersisa ke tempat tujuan atau perubahan-perubahan yang memungkinkan dalam rute yang dipilih. Tanda-tanda di tepi jalan juga menolong kita. Nubuatan Alkitab adalah banyak persamaan dengan GPS yang mengatakan pada kita dimana kita berada pada waktu itu sehingga kita bisa bersiap dan dituntun dengan aman ke tempat tujuan.
“Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” (Matius 24:4, 5). Kenapa Kristus menyampaikan ini sebagai tanda pertama sebelum kiamat? 37 Jawaban diberikan oleh rasul Petrus: “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8). Saudara-saudara dan saudari-saudari yang kekasih, Setan juga tahu nubuatan-nubuatan Alkitab dan tahu bahwa kedatangan Kristus akan mengakhir pemerintahan terornya. Itulah kenapa dengan kelicikan besar dan intrik yang lihai–tepat seperti singa yang mengamati korbannya sebelum menyerangnya—dia memperkenalkan ajaran-ajaran palsu yang dicampurkan dengan bagian-bagian kebenaran untuk membuat para pemercaya jatuh dalam jebakan-jebakannya. Penyebaran agama-agama lain, agnostikisme (keberadaan Tuhan tidak pasti atau tak dapat diketahui), dan aliran-aliran filsafat lainnya di seluruh dunia telah menyerongkan pemahaman manusia pada karakter dari satu-satunya Allah/Bapa yang benar, Pencipta langit dan bumi, dan telah menjauhkan mereka dari satu-satunya sumber pengetahuan yang benar, yaitu Alkitab.
Satu-satunya keamanan kita terletak dalam mempelajari Kitab Suci dengan banyak berdoa dan dedikasi. Inilah satu-satunya hal yang bisa melindungi kita terhadap kesalahan. Jika kita melakukan demikian, kita pasti akan mampu untuk menegaskan “Bandingkan dengan Hukum dan kesaksian; jika mereka berbicara tidak sesuai dengan firman ini, itu karena tiada terang pada mereka” (Yesaya 8:20). Dengan sering belajar Alkitab kita akan mempu menyimpan dalam pikiran kita satu-satunya harta yang akan membuat kita tegas dengan: “Adalah tertulis.’ Tapi satu peringatan: dengan kemajuan teknologi makin biasa untuk melihat para pemercaya telah meninggalkan pembacaan konvensional Alkitab kertas tertulis. Di pihak lain, lebih gampang bagi kita untuk selalu membawa perpustakaan, pelajaran, lagu-lagu, dll. Komplit dalam alat-alat elektronik kita. Tapi di pihak lain, pada tanda terkecil dari satu pesan yang menjangkau kita atau sesaat sedikit gangguan, kita meninggalkan pelajaran dan pikiran kita dengan cepat berubah ke hal-hal lain yang sering tidak ada urusan dengan saat itu. Dengan sangat gampang dan dengan cara ini, Setan telah banyak kali berhasil memisahkan para pemercaya dari pelajaran kebenaran.
perang, wabah penyakit, bala kelaparan, gempa bumi
Yesus mengamarkan murid-muridNya: “Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.” (Matius 24:6, 7). Pada tahun-tahun terkini kita telah menyaksikan guncangan dimana bangsa-bangsa hidup. Sementara setiap orang sekarang mencari perdamaian, perang-perang besar telah pecah yang membunuh jutaan orang di seluruh dunia. Pemindahan ribuan pengungsi yang diakibatkan oleh perang dan ketidakstabilan politik di banyak negara telah membawa mereka dalam arah-arah yang berbeda, yang menciptakan krisis kemanusiaan dimana wabah penyakit dan bala kelaparan merajalela. Meskipun ini mengerikan, trilyunan anggaran dari kuasa-kuasa besar dibelanjakan untuk membeli persenjataan dan amunisi untuk melanjutkan peperangan.
Di pihak lain, sementara di beberapa negara ada kelimpahan makanan dan banyak orang sakit karena semua makanan cepat atau siap saji yang mereka konsumsi, dan dimana tiap hari ribuan ton makanan berakhir di tempat sampah, ada juga tempat-tempat lain dimana ribuan orang mati karena kelaparan. Sulit untuk menerima bahwa dalam abad ke 21 ini, dengan semua kemajuan teknologi dan kemudahan dan kecepatan dengan mana barang-barang dapat ditransportasikan. Ada tempat-tempat dimana banyak orang mati karena penyakit-penyakit yang disebabakan oleh tidak minum air atau karena kelemahan karena tidak punya sesuatu untuk dimakan. The Bencana-bencana alam yang telah terjadi dalam beberapa decade terakhir adalah juga di antara tanda-tanda yang Yesus telah sebutkan. Sementara kekeringan berkepanjangan mengakhiri kehidupan di beberapa wilayah planet ini, bencana banjir yang disebabkan oleh hujan ekstrim dan abnormal atau badai tornado dan topan menimbulkan kebinasaan dan ribuan korban ditimpa badai. Pada tahun-tahun terkini, gempa bumi dahsyat telah terjadi di berbagai tempat dan tidak hanya bertambah parah, tapi juga sejumlah besar korban gempa bumi bergelimpangan.
“Betapa sering kita mendengar berita gempa bumi dan topan tornado, kebinasaan oleh kebakaran dan banjir, dengan banyak korban jiwa dan harta! Kelihatannya bencana-bencana ini adalah kejadian-kejadian tak terduga yang tak terorganisir, dari kekuatan alam yang tak teratur, yang sepenuhnya di luar kendali manusia; tapi dalam semua ini, maksud Tuhan bisa dibaca. Bencana-bencana ini adalah di antara agen-agen oleh mana Dia berupaya untuk membangunkan kaum pria dan wanita untuk merasakan bahaya mereka.”3 Para ilmuwan dan para ahli filsafat yang mencari penjelasan-penjelasan dan cara-cara untuk mencegah peristiwa-peristiwa ini telah menyimpulkan bahwa segala sesuatu adalah hasil dari perubahan iklim dan bahwa inilah penyebab alam bereaksi dengan car aini. Sekali lagi, teori-teori manusia menyerongkan telinga banyak orang dari penyebab sebenarnya dari peristiwa-peristiwa ini. Adalah benar bahwa alam menderita dan diubah oleh tindakan-tindakan jahat dari umat manusia, tapi kita tak boleh mengabikan bahwa ini semua juga adalah tanda-tanda yang Yesus sudah sebutkan. Kita juga tak boleh mengabaikan akibat-akibat dari mereka yang telah merusak bumi yang akan menderita. “Dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi.” (Wahyu 11:18). Karya agung penciptaan sedang dimusnahkan, dan mereka yang bertanggungjawab atas kemerosotannya akan dihukum.
Apakah peristiwa-peristiwa ini tanda-tanda yang Yesus telah menyatakan kepada murid-muridNya akan berguna sebagai penuntut untuk mengetahui bagaimana membedakan waktu? Ya, benar. Sementara murid-murid bertanya, kapan kesudahan dunia? Kita tidak bisa menentukan tanggal, kita hanya bisa menafsirkan tanda-tanda dan mengerti bahwa tidak banyak waktu yang tersisa bagi dunia kita dan para penduduknya. “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri” (Matius 24:36).
Yesus menunjukkan bahwa akhir zaman akan sama dengan zaman sebelum air bah. "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” (Matius 24:37–39).
Makan, minum, atau kawin, bukan hal-hal yang tak sah. Apa yang membuatnya kekejian kepada Tuhan adalah ekstrim-ekstrim yang manusia telah buat dalam makan, minum, atau kawin-mawin. Penyakit-penyakit yang paling umum hari ini sebagian besar karena kebiasaan makan atau minum yang buruk, gaya hidup yang malas bergerak, dan penggunaan dan penyalahgunaan bahan-bahana yang merusak kesehatan. Paparan berkepanjangan pada agen-agen beracun seperti yang dihirup di kota-kota besar atau penggunaan tembakau dan narkoba tidak hanya menjadi penyebab dari banyak penyakit, tapi juga perubahan genetic yang memberi kecenderungan kepada penyakit-penyakit degenerative atau autoimun. Kisah yang telah terjadi di Sodom dan Gomora, juga pengalaman yang dirasakan oleh bangsa Israel di Sitim di depan tanah perjanjian, adalah amaran yang telah dicatat untuk mengajarkan kita bahwa sensualitas dan hawa nafsu yang tak terkendalikan bisa memimpin umat manusia untuk melakukan di hadapan Tuhan tindakan-tindakan yang paling keji dan hina yang kita bisa bayangkan. “Di sepanjang semua zaman ada berserakan kehancuran karakter yang tak berdaya di atas batu-batu pemanjaan sensualitas. Sementara kita mendekati akhir waktu, sementara umat Tuhan berdiri di atas perbatasan Kanaan surgawi, Setan akan, seperti dulu, melipatganakan upaya-upayanya untuk mencegah mereka memasuki tanah permai ini. Dia menaruh jerat-jeratnya bagi setiap jiwa. Bukan hanya yang tak berpendidikan dan tak berbudaya yang perlu berjaga; dia akan menyiapkan godaan-godaannya bagi mereka yang dalam jabatan-jabatan tertinggi, dalam jabatan paling suci; jika dia bisa memimpin mereka untuk mencemari jiwa mereka, dia bisa melalui mereka membinasakan banyak orang. Dan dia menggunakan agen-agen yang sama sekarang seperti dia telah gunakan tiga ribu tahun lalu. Oleh persahabatan duniawi, oleh pesona kecantikan, oleh mencari kepelesiran, oleh pesta pora, keseronokan, atau oleh cawan anggur miras, dia menggoda untuk pelanggaran perintah ketujuh.”4
“Adalah kesempatan istimewa dari setiap orang Kristus bukan hanya untuk menantikan tapi mempercepat kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus” (2 Petrus 3:12, margin). Sekiranya semua yang mengakui namaNya sedang berbuah untuk kemuliaanNya, betapa cepat seluruh dunia akan ditabur dengan benih injil. Betapa cepat panenan besar terakhir akan dimatangkan, dan Kristus akan datang untuk mengumpulkan gandum berharga.”5
Adalah kesempatan istimewa kita untuk membicarakan harapan bahagia yaitu kedatangan Yesus Kristus. Adalah juga kesempatan istimewa kita untuk melakukan pekerjaan pembaruan yang sama yang Yohanes Pembapitsi telah lakukan untuk menyiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan yang pertama. “Pokok agung reformasi harus didiskusikan di muka umum, dan pikiran public banyak orang harus digerakkan. Bertarak dalam segala sesuatu harus dihubungkan dengan pekabaran, untuk membalikkan umat Tuhan dari penyembahan berhala mereka, kerakusan mereka, dan berlebihan mereka dalam pakaian dan hal-hal lain.”6
Sekaranglah waktunya untuk membuat suatu perubahan dalam hidup kita, ketika penurutan kita kepada perintah-perintah Tuhan menyatakan bahwa kita benar-benar mengasihiNya. Jangan buang-buang waktu. Kita mesti secara tegas menutup pintu kepada segala sesuatu yang tidak menggambarkan karakter dari umat itu yang sedang bersiap untuk diangkat ke istana surgawi. Perbuatan-perbuatan kita harus mendemonstrasikan bahwa “kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,” (Filipi 3:20).
“Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Petrus 3:9). Satu-satunya tujuan dari masa percobaan yang kita nikmati hari ini adalah agar kita menggunakannya untuk pengabdian kita dan persiapan kita bagi hari besar kedatangan Kristus. Setiap hari yang berlalu adalah kurang satu hari dalam hitung mundur menuju kiamat. Jika Yesus belum datang itu hanya karena Dia sedang memberikan kita waktu agar supaya kita semua bisa menjalani pertobatan menyeluruh dan mengalami perubahan mendalam, tulen dalam hidup kita.
Penyelamatan kita telah dibuat dengan darah Kristus yang mahal, Anak Domba yang tanpa noda dan tanpa cacat (1 Petrus 1:18, 19) untuk mencapai istana-istana itu dimana “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Tuhan untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Korintus 2:9). Biarlah penarikan-penarikan yang dunia ini tawarkan pada kita, pesta-pesta dan tradisi-tradisi duniawi, gaya-gaya pakaian yang tak perlu atau perhiasan-perhiasan yang tak perlu, makanan atau minuman yang tak sehat atau cinta uang dan harta dunia tidak memisahkan kita dari pesan berharga kedatangan Tuhan dan bahwa sekaranglah waktunya untuk bersiap!
Hanyalah kasih karunia Tuhan yang bisa menolong kita untuk bersiap bagi kedatanganNya. Cuma pekerjaan Roh Kudus yang bisa meyakinkan kita dalam panggilan untuk pertobatan dan perubahan. Semoga doa kita setiap hari adalah “datanglah kerajaanMu.’ Semoga harapan bahagia menjadi seperti obor yang menerangi pengembaraan kita di dunia gelap ini yang begitu penuh dengan kejahatan dan penderitaan. Semoga tujuan kita terus maju ke sasaran, menuju hadiah panggilan tertinggi (Filipi 3:14) untuk memantulkan Yesus setiap hari dan dalam setiap tindakan. Semoga agama yang murni dan tak tercemar (Yakobus 1:27) menjadi hasil dari Kristus dalam kita.
“Ketika karakter Kristus akan secara sempurna direproduksi pada umatNya, kemudian Dia akan datang untuk mengakui mereka sebagai milikNya.”7 Maranatha, Tuhan segera datang! Dia menyatakan: “"Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!” (Wahyu 22:20). Amin.