Back to top

The Reformation Herald Online Edition

Sebuah Pesan untuk Hari-Hari Terakhir

Rabu, 11 Desember, 2024 
Penghapusan Dosa-Dosa
[Huruf tebal ditambahkan.]
Jethro M. Sithole — Afrika Selatan

“Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.” (Yesaya 43:25). Untuk menghapus berarti menyingkirkan secara komplit tanpa bekas, untuk menghilangkan atau menghapuskan dari keberadaan atau dari memory/ingatan.

Jaminannya Tuhan yang disampaikan kepada kita melalui nabi Yesaya berarti bahwa “Semua yang telah benar-benar bertobat dari dosa, dan oleh iman menuntut darah Kristus sebagai korban yang menebus dosa mereka, telah punya pengampunan tertulis terhadap nama-nama mereka dalam kitab-kitab di surga; sementara mereka menjadi partisipan dari kebenaran Kristus, dan karakter mereka didapati berada harmonis dengan hukum Tuhan; dosa-dosa mereka akan dihapuskan, dan mereka sendiri akan diperhitungkan layak untuk hidup yang kekal.”1 Marilah kita oleh sebab itu mempertimbangkan secara mendalam mengapa penghapusan dosa-dosa adalah diharuskan.

ketidaktaatan dan noda dosa

Setelah manusia tidak mentaati hukum Tuhan di Eden, “lingkaran terang mulia, yang Tuhan telah berikan pada Adam yang suci, yang menutupinya sebagai satu pakaian, meninggalkan dia setelah pelanggarannya. Terang dari kemuliaan Tuhan tak dapat menutupi ketidaktaatan dan dosa. Alih-alih kesehatan dan kelimpahan berkat-berkat, kemiskinan, kesakitan, dan segala jenis penderitaan menjadi porsi dari anak-anak Adam.”2 Tragisnya, manusia kehilangan kesempatan-kesempatan istimewa nan agung karena noda-noda dosa.

“Setan telah mengerjakan kejatuhan manusia, dan sejak waktu itu sudah menjadi pekerjaannya untuk menghapus pada manusia citra/gambar/rupa Tuhan, dan menstempel pada hati manusia citranya sendiri.”3

“Sebelum masuknya dosa, Adam telah menikmati perhubungan terbuka dengan Penciptanya; tapi sejak manusia memisahkan dirinya sendiri dari Tuhan oleh pelanggaran, umat manusia telah terputus dari kesempatan istimewa nan mulia ini. Oleh rencana penebusan, meski demikian, satu jalan telah dibukakan dimana para penduduk bumi masih bisa punya hubungan dengan surga.”4

kasih Tuhan yang menakjubkan bagi umat manusia

Kematian Adam dan Hawa karena ketidaktaatan adalah pasti. Sekiranya bukan karena rencana keselamatan, mereka akan segera mati setelah makan buah larangan.

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8). Kedalaman kasih Tuhan diekspresikan dalam kata-kata, “Bapa sangat mengasihi dunia ini” (Yohanes 3:16), bisa lebih baik dimengerti melalui penyataan dahsyat bahwa Anak Domba Bapa telah “disembelih sejak pondasi dunia” (Wahyu 13:8).”

Digerakkan oleh kasih yang telah ada bahkan sebelum penciptaan kita, Tuhan membuat satu janji permusuhan terhadap si jahat (lihat Kejadian 3:15). “Sementara [janji ini] menubuatkan perang antara manusia dan Setan, ia menyatakan bahwa kuasa si musuh besar akhirnya akan dihancurkan.”5

“Tak seorangpun kecuali Kristus yang bisa menebus manusia yang telah jatuh dari kutuk hukum dan membawanya kembali ke dalam keharmonisan dengan Surga.”6 Kasih Tuhan yang menakjubakan telah dinyatakan melalui rencana keselamatan untuk memulihkan rencanaNya yang sempurna bagi umat manusia. Tuhan melembagakan pelayanan-pelayanan korban untuk secara gambaran menyatakan rencanaNya untuk penyelamatan manusia.

lambang-lambang dan monumen-monumen dari penebusannya kristus

Penebusan dosa adalah perdamaian Tuhan dengan umat manusia melalui kematian pengorbanan Kristus. Setelah menyatakan rencana keselamatan kepada Adam dan Hawa, Tuhan menggantikan pakaian terang yang telah pergi dan pakaian daun ara dengan pakaian kulit bulu anak domba, yang melambangkan pakaian kebenaran Kristus dan pakaian keselamatan. Untuk membuat pakaian kulit bulu ini, satu korban harus dibuat, karena tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” (Ibrani 9:22), yang menggambarkan lebih dulu pengorbanan Kristus di kayu salib.

Dari mezbah yang dibangun oleh Abraham di tanah Moria untuk mempersembahkan Ishak sebagai satu korban, hingga bait suci yang dibangun oleh Salomo di Gunung Moria karena hadirat Tuhan dan korban-korban darah hewan di sepanjang zaman, symbol-simbol dan monument-monumen memproklamasikna khasiat darah Kristus untuk menghapuskan dosa-dosa manusia telah terbukti (Kejadian 22:2; 2 Tawarikh 3:1). “Pengertian yang benar tentang pelayanan di bait suci surgawi adalah pondasi iman kita.”7

Bait suci

“Istilah ‘bait suci,’ seperti digunakan dalam Alkitab, merujuk, pertama, kepada kemah suci/tabernakel yang dibangun oleh Musa, sebagai satu patron dari perkara-perkara surgawi; dan, kedua, kepada ‘kemah suci sebenarnya’ di surga, ke mana bait suci di dunia menunjuk.”8

Sementara dalam perjalanan mereka ke Kanaan, Tuhan memerintahkan Israel melalui Musa untuk mebuat bait suci bagiNya; agar Dia bisa tinggal di antara mereka (Keluaran 25:8). “Tuhan menyampaikan di hadapan Musa di gunung satu pemandangan tentang bait suci surgawi, dan memerintahkan dia untuk membuat segala sesuatu mengikuti patron yang ditunjukkan padanya.”9

Bait suci di dunia atau kemah suci terdiri dari halaman, bilik suci, dan bilik maha suci yang menggambarkan pekerjaan yang dinubuatkan dari Kristus sejak kelahiranNya sampai Dia menghapus dosa.

1. Halaman (Keluaran 27:9–18), area yang mengelilingi kemah suci dan di mana semua persembahan disembeliha, adalah tipe dari bumi dimana Yesus, sang persembahan agung yang sebenarnya, telah dinasibkan akan mati demi menebus dosa-dosa kita (Yohanes 12:32, 33).10 Pintu tunggal ke halaman dimana orang berdosa akan membawa persembahan karena dosa, mengingatkan kita tentang iman pada Kristus sebagai satu-satunya jalan masuk pada hubungan perjanjian kita dengan Tuhan. (Yohanes 10:7, 9). Mezbah persembahan bakaran (Keluaran 27:1–8) di samping mana ada darah korban yang ditumpahkan dan abu dari persembahan bakaran ditempatkan (Imamat 6:10; Ulangan 12:27) , membayangkan lebih dulu tumpahnya darah Yesus yang berharga, yang akan menyingkirkan kutuk dosa dari bumi ini, dan membuka jalan bagi pemurniannya oleh api (Maleakhi 4:1,3).11 Tentang darah korban juga diajarkan bahwa adalah darahnya Yesus saja sehingga kita punya keberanian untuk masuk dalam hadirat Tuhan di dalam bait suci (Ibrani 10:19, 20 (ESV, ISV)). Bejana air (Keluaran 30:17–21) di antara masuk halaman dan kemah suci dan di mana para imam harus mencuci kedua tangan dan kaki sebelum memasuki kemah suci, adalah gambaran yang layak tentang kebenaran yang diajarkan pada Nikodemus mengenai pembersihan rohani yang diperlukan untuk memasuki hadirat Tuhan di mana baptisan adalah juga satu lambang (Yohanes 3:5).12

2. Tabernakel/kemah suci dibagi dalam bilik suci dan bilik maha suci (Ibrani 9:1, 2).

A. Bilik suci punya perabotan simbolis: Roti sajian (Keluaran 25:23–30) yang menemui penggenapannya pada Yesus, sang roti hidup, (Yohanes 6:48, 33, 51).13 Kaki dian (Keluaran 25:31–40) menggambarkan gereja (Wahyu 1:12, 20) yang harus menopang lampu firman (Mazmur 119:105) sementara minyak dalam tiap lampu melambangkan pekerjaan Roh Kudus di bumi (Zakharia 4:1-6,10 bandingkan dengan. Wahyu 5:6). Mezbah pedupaan (Keluaran 30:1–7) menggambarkan perantaraan keharuman Yesus yang tiada henti yang bercampur dengan doa-doa kita (Ibrani 7:25; Wahyu 8:3, 4).

B. Bilik maha suci (Ibrani 9:3–5) punya perabotan simbolis berikut dan barang-barang: Tabut/peti perjanjian (Keluaran 25:10–22), satu lambang dari kehadiran Tuhan ilahi.14 Di dalam tabut ada dua loh batu dengan Sepuluh Perintah yang ditulis oleh jari Tuhan (Ulangan 10:4, 5). Ini adalah dan tetap ekspresi dari karakter Tuhan yang tidak berubah.15 Tahta rahmat (Keluaran 25:17–21) meliputi hukum yang dilanggar, adalah dimana hadirat Tuhan yang dapat dilihat dinyatakan (Keluaran 25:32; 30:6). Ini menggambarkan persatuan rahmat dan keadilan dalam rencana penebusan dan adalah symbol yang pas dari tahta Tuhan yang agung, yang memproklamirkan namaNya sebagai “penuh belas kasihan dan maha penyayang, panjang sabar, dan berlimpah dalam kebaikan dan kebenaran,” (Keluaran 34:5-7).16 The pot/guci manna (Ibrani 9:4) adalah satu pengingat pada pemeliharaan perhatian Tuhan ketika Dia menghujani roti pada umatNya di padang gurun untuk menopang hidup mereka (Keluaran 16:32, 33). Begitu juga, hari ini, dalam pemeliharaanNya pada kita, 24 Tuhan mencurahkan kita dengan sinar-sinar terang berharga tentang persoalan makanan yang akan terbukti menjadi berkat kepada semua yang mengumpulkannya.17 Sementara kita membagikan terang ini, pintu-pintu akan terbuka untuk pekabaran injil. Jadi, pekabaran kesehatan harus menjadi tangan kanan dari pekabaran malaikat ketiga.18 Tongkatnya Harun yang bertunas (Ibrani 9:4) adalah satu pengingat untuk menghormati sistim peraturan dan kepemimpinan yang Tuhan telah tetapkan bagi gerejaNya.19

Bait suci di dunia dan pelayanan tipikalnya secara sementara dilembagakan oleh Tuhan untuk mengajarkan Israel dan kita tentang sistim korban, rencana keselamatan yang sempurna dan komplit dan pelayanan Kristus di bait suci surgawi. Kematian Kristus di kayu salib telah menghapuskan upacara-upacara korban di bait suci di bumi dan dengan demikian upacara-upacara ini tak lagi membawa arti penting pada hari ini (Kolose 2:14: Ibrani 9:8–14).

keimamatan

Ada perbedaan-perbedaan penting antara keimamatan Yesus yang kontras dengan keimamatan di dunia.

Tuhan memilih suku Lewi untuk melayani dalam keimamatan kemah suci di dunia (Bilangan 1:50; Keluaran 28:1; Imamat 21:17–23). Tapi Yesus tak bisa menjadi imam besar di bumi, “Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.” (Ibrani 7:14). Imam besar dipilih dari umatnya (Ibrani 5:1). Bagi Yesus untuk menjadi imam besar umat manusia di surga, Dia “tidak mengambil bagiNya sifat para malaikat; tapi dia mengambil bagiNya sifat dari benih/turunan Abraham” (Ibrani 2:16). Tidak sama seperti keimamatan kaum Lewi, keimamatan Yesus mengikuti aturan Melkisedek yang tak punya awal atau akhir (Ibrani 7:3).

Dua peristiwa menandai transisi dari keimamatan di dunia ke keimamatan surgawi. Ketika Kristus dipakukan di kayu salib, “terbelahnya tirai dari bait suci menunjukkan bahwa korban-korban dan upacara-upacara dari bangsa Yahudi tak lagi diterima.”20 “Dengan merobek-robek pakaiannya, [Kayafas] telah memutuskan dirinya sendiri dari menjadi satu karakter yang mewakili imam besar. Dia tak lagi diterima oleh Tuhan sebagai imam besar untuk bertugas.”21

korban-korban harian

Pelayanan-pelayanan korban harian dilaksanakan di halaman dan di bilik suci untuk menunjukkan ke depan kepada pengorbanan Mesias di kayu salib. Orang berdosa diminta membawa hewan muda yang tak bercacat (anak domba) sebagai persembahan karena dosa. Anak domba (Keluaran 12:21) menggambarkan Yesus sebagai Anak Domba Bapa yang memikul dosa-dosa dunia ini (Yohanes 1:29; 1 Korintus 5:7). Orang berdosa meletakkan tangannya di kepala hewan sementara mengakui dosa-dosanya sementara dia secara pribadi menyembelih hewan ini.

Imam mengambil darahnya, memercikkannya pada tanduk-tanduk di mezbah dan mencurahkan sisanya pada dasar mezbah atau memercikkannya di depan tirai di atas mezbah pedupaan di bilik suci atau memakan bagian dari persembahan sebelum memasuki bilik suci. Seluruh pelayanan mengartikan perpindahan dosa-dosa dari orang berdosa ke bait suci. (Ibrani 9:6; Imamat 4:3, 7, 22, 23; 6:10; 10:17, 18).

“Sementara para imam pada pagi dan petang memasuki bilik suci pada waktu pedupaan, korban harian siap dipersembahkan pada mezbah di halaman luar. . . [para penyembah] bersatu dalam doa dalam hati, dengan wajah mereka menghadap bilik suci. Jadi permohonan mereka naik dengan asap pedupaan, sementara iman berpegang pada jasa-jasa ari Juruselamat yang dijanjikan yang telah digambarkan oleh korban penebusan.”22

“Dosa-dosa Irasel dengan demikian dipindahkan ke bait suci, tempat-tempat suci dicemarkan, dan satu pekerjaan khusus menjadi diharuskan untuk penyingkiran dosa-dosa ini. Tuhan memerintahkan agar satu penebusan dibuat bagi tiap ruangan suci, sebagaimana untuk mezbah, untuk ‘membersihkannya, dan menyucikannya dari kekotoran/ketidaktahiran dari anak-anak Israel.’ ”23

hari penebusan dosa / hari grafirat /hari pendamaian

Hari Penebusan (Yom Kippur) adalah hari ke-10 di bulan ke-7 atau Tisri (antara September dan October) dan tetap hari tersuci dalam kalender Yahudi (Imamat 23:27).

Sekali setahun, pada Hari Besar Pendamaian, imam memasuki bilik maha suci untu pembersihan bait suci. Pekerjaan yang dilakukan disana dikomplitkan oleh rangkaian pelayanan tiap tahun. (Ibrani 9:7).”24

“Tiap orang harus mendera/memeriksa jiwanya sementara pekerjaan penebusan dosa sedang berlangsung. Semua urusan dikesampingkan, dan seluruh jemaat Israel menghabiskan hari ini dalam kerendahan khidmat di hadapan Tuhan, dengan berdoa, berpuasa, dan penyelidikan hati. . . . Demikianlah pelayanan dilaksanakan ‘Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.’ (Ibrani 8:5).”25

pelayanan kristus di bilik suci

Setelah kenaikan Kristus ke surga, Dia memulai pekerjaanNya sebagai Imam Besar kita. “Selama 18 abad pekerjaan pelayanan ini terus berlanjut di ruangan pertama dari bait suci. Darah Kristus, memohon demi kepentingan para pemercaya yang menyesali dosanya, mengamankan pengampunan mereka dan penerimaan mereka pada Bapa, namun dosa-dosa mereka masih tetap tertulis pada kitab-kitab catatan.”26

pengadilan pemeriksaan

“Sebagaimana tipikal pembersihan di bumi diselesaikan oleh penyingkiran dosa-dosa oleh mana ia telah dicemari, begitu juga pembersihan sebenarnya di surga diselesaikan oleh penyingkiran, atau penghapusan, dosa-dosa yang dicatat di sana. Tapi sebelum ini bisa diselesaikan, mesti ada pemeriksaaan dari kitab-kitab catatan untuk menentukan siapa yang, melalui pertobatan dari dosa dan iman pada Kristus, berhak mendapat keuntungan dari penebusanNya. Pembersihan bait suci oleh sebab itu meliputi satu pekerjaan pemeriksaan satu pekerjaan penghakiman. Pekerjaan ini mesti dilakukan sebelum kedatangan Kristus untuk menebus umatNya.”27

“Pada hari besar penebusan terakhir dan pengadilan pemeriksaan kasus-kasus yang dipertimbangkan hanyalah kasus-kasus dari mereka yang mengaku umat Tuhan [1 Petrus 4:17]. Pengadilan pada orang-orang jahat adalah pekerjaan berbeda dan terpisah, dan terjadi pada satu periode belakangan.”28

Pada waktu yang ditentukan untuk pengadilan—pada akhir dari 2300 hari, pada tahun 1844—dimulailah pekerjaan pemeriksaan dan penghapusan dosa-dosa. Semua yang sudah pernah mengenakan pada diri mereka nama Kristus mesti melewati ketelitian pemeriksaan pengadilannya. Baik orang yang sedang hidup dan yang mati akan dihakimi ‘berdasarkan hal-hal yang tertulis dalam kitab-kitab, sesuai dengan perbuatan mereka.’ ”29

“Kitab-kitab catatan di surga, dimana nama-nama dan perbuatan-perbuatan orang-orang dicatat, akan menentukan keputusan dari pengadilan. . . .

Kitab kehidupan berisi nama-nama dari semua orang yang pernah masuk dalam pelayanan pada Tuhan. . . . [Lukas 10:20, Filipi 4:3; Daniel 12:1; Wahyu 21:27.]

Satu kitab kenangan/ingatan ditulis di hadapan Tuhan dimana dicatat perbuatan-perbuatan baik dari ‘mereka yang takut Tuhan, dan yang memikirkan namaNya’ (Maleakhi 3:16; Nehemiah 13:14). . . . Tiap perbuatan kebenaran dicatat untuk diabadikan.

“Ada satu catatan juga tentang dosa-dosa orang-orang.”30 Setiap perbuatan jahat, setiap kata yang sia-sia yang diucapkan akan dihakimi (Pengkhotbah 12:14; Matius 12:36, 37; 1 Korintus 4:5; Yesaya 65:6, 7).

Dosa-dosa yang tidak ditobatkan dan tidak ditinggalkan tak akan diampuni dan dihapuskan dari buku-buku catatan, tapi akan berdiri untuk bersaksi menentang orang berdosa pada hari Tuhan. . . . Dosa bisa disembunyikan, disangkal, ditutupi dari ayah, ibu, istri, anak-anak dan teman-teman; tak seorangpun kecuali actor-aktor yang bersalah bisa melindungi dengan curiga terkecil atas kesalahan ini; tapi ia terbuka telanjang di hadapan makhluk-makhluk cerdas di surga. . . . Tuhan punya catatan pasti atas setiap perhitungan yang tak adil dan setiap perlakuan yang curang.”31

“Setiap perbuatan manusia diperiksa di hadapan Tuhan dan dicatat sebagai perbuatan setia atau tidak setia. Di samping tiap nama dalam buku-buku di surga dimasukkan dengan kepastian mengerikan setiap kata yang salah, setiap tindakan yang mementingkan diri, setiap kewajiban yang tidak dipenuhi, dan setiap dosa rahasia, dengan setiap penyamaran yang licik.”32 “Betapa khidmat pemikiran ini! Hari demi hari, berlalu hingga kekekalan, membawa beban catatannya untuk buku-buku di surga. . . . Tindakan-tindakan kita, kata-kata kita, bahkan niat-niat kita yang paling rahasia . . . walau mereka mungkin dilupakan oleh kita, mereka akan membawa kesaksian mereka untuk membenarkan atau mempersalahkan.”33

kristus pembela kita di bilik maha suci

“Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara/pembela pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.” (1 Yohanes 2:1). Lihat juga Ibrani 9:24.

“Sementara buku-buku catatan dibuka dalam pengadilan, kehidupan dari semua orang yang telah percaya pada Yesus diperiksa di hadapan Tuhan. Dimulai dengan mereka yang pertama hidup di muka bumi, pembela kita menyampaikan kasus-kasus dari tiap generasi secara berurutan, dan ditutup dengan kasus-kasus dari orang-orang yang sedang hidup. Setiap nama disebutkan, setiap kasus diselidiki secara teliti. Nama-nama ada yang diterima, ada nama-nama yang ditolak. Ketika ada dosa-dosa yang tetap tinggal dalam buku-buku catatan, yang tidak ditobatkan dan tidak diampuni, maka nama-nama mereka akan dihapuskan dari kitab kehidupan, dan catatan perbuatan-perbuatan baik mereka akan dihapus dari kitab ingatan/kenangan Tuhan. . . .

Semua yang telah benar-benar bertobat dari dosa, dan oleh iman menuntut darah Kristus sebagai korban penebus dosa mereka, memiliki pengampunan tertulis terhadap nama-nama mereka di buku-buk di surga; sementara mereka menjadi partisipan kebenaran Kristus, dan karakter mereka ditemukan berada harmonis dengan hukum Tuhan, maka dosa-dosa mereka akan dihapuskan, dan mereka sendiri akan diperhitungkan layak untuk hidup yang kekal.” [Yesaya 43:25; Wahyu 3:5; Matius 10:32, 33.]34

Our solemn responsibility (tanggung jawab khidmat kita)

Pengertian kita yang benar mengenai pekerjaan pengadilan pemeriksaan mengharuskan kita untuk mengambil tindakan tegas tentang keselamatan kita.

Semua yang ingin nama-nama mereka dipertahankan dalam kitab kehidupan sekarang harus, dalam beberapa hari yang tersisa dari masa percobaan mereka, mendera jiwa mereka di hadapan Tuhan dengan penyesalan atas dosa dan pertobatan asli. Mesti ada penyelidikan hati yang mendalam, yang setia. Roh pandang enteng, sembrono tidak karuan yang dimanjakan oleh sangat banyak orang yang mengaku Kristen mesti dibuang.”35

Kita perlu mengerjakan keselamatan kita sendiri dengan takut dan gentar. (Filipi 2:12.) “Ketika pekerjaan pengadilan pemeriksaan berakhir, nasib dari semua orang akan sudah diputuskan untuk kehidupan atau kematian. Masa percobaan berakhir singkat sebelum kedatangan Tuhan di awan-awan di langit. Kristus . . . menyatakan: ‘Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya! "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.’ Wahyu 22:11, 12.”36

kesimpulan

“Orang benar dan orang jahat masih akan terus hidup di muka bumi dalam keadaan fana mereka—orang-orang akan terus menanam dan membangun, makan dan minum, semua tak menyadari bahwa keputusan terakhir, yang tak bisa ditarik telah diucapkan di bait suci di atas. . . . Secara diam-diam, tak diperhatikan seperti pencuri di tengah malam, akan datang jam menentukan yang menandai pastinya nasib setiap orang, penarikan terakhir dari belas kasihan yang ditawarkan kepada orang-orang yang bersalah.

“ ‘Oleh sebab itu kamu berjaga-jagalah: . . . supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.’ (Markus 13:35, 36). Berbahaya adalah kondisi dari mereka yang, makin lelah atau bosan berjaga-jaga, berpaling kepada penarikan-penarikan duniawi. Sementara orang bisnis diserap dalam mencari keuntungan, sementara pencinta kepelesiran mencari pemanjaan nafsu, sementara putri modeblad fashion merancang perhiasannya—bisa jadi pada jam itu sang Hakim semua bumi akan mengucapkan keputusan: ‘Kamu telah ditimbang dalam neraca, dan didapati kamu berkekurangan.’ Daniel 5:27.”37

Tidak hingga Tuhan akan membinasakan si pencipta dosa, barulah umat Tuhan akan menganggap diri mereka sendiri telah bebas dari dosa. Sekaranglah waktunya untuk mendera diri kita, secara mendalam memeriksa hati kita dan berdoa sungguh-sungguh demi penghapusan dosa-dosa kita alih-alih penghapusan nama-nama kita dari kitab kehidupan, Amin.

Referensi:
1 Maranatha, p. 93.
2 Selected Messages, bk. 1, p. 270.
3 God’s Amazing Grace, p. 161.
4 The Great Controversy, p. c. 2. [1888 edition.]
5 The Faith I Live By, p. 75.
6 Patriarchs and Prophets, p. 63.
7 Evangelism, p. 221.
8 The Faith I Live By, p. 202.
9 Patriarchs and Prophets, p. 343.
10 Haskell, S.N., The Cross and Its Shadow, pp. 176, 178.
11 Ibid., pp. 129, 130.
12 Ibid., p.179.
13 Ibid., p. 56.
14 Testimonies for the Church, vol. 4, p. 157.
15 Reflecting Christ, p. 46.
16 God’s Amazing Grace, p. 69.
17 Counsels on Diet and Foods, p. 269.
18 Counsels on Health, p. 219.
19 Patriarchs and Prophets, pp. 397, 403.
20 Early Writings, pp. 259, 260.
21 The Desire of Ages, p. 709.
22 Patriarchs and Prophets, p. 353.
23 Ibid., p. 355.
24 Ibid.
25 Ibid.
26 The Great Controversy, p. 421.
27 Ibid.
28 Ibid., p. 480.
29 Ibid., p. 486.
30 Ibid., pp. 480, 481.
31 Ibid., p. 486.
32 Ibid., p. 482.
33 Ibid., pp. 486, 487.
34 Ibid., p. 483.
35 Ibid., p. 490.
36 Ibid.
37 Ibid., p. 491.