Minggu
12 Maret
1. SODOM AND GOMORAH
a. Apa hukuman yang kota Sodom dan Gomorah derita? Kejadian 19:24, 25; Lukas 17:29.
“Tuhan menghujani dengan api dan batu belerang dari langit pada kota-kota ini dan lembah suburnya; istana-istananya dan kuil-kuilnya, rumah-rumah mahal, taman-taman dan kebun-kebun anggur, dan kaum gay, rombongan para pencari kepelesiran yang hanya pada malam sebelumnya telah menghina para utusan surga––semua mereka ludes terbakar.”—Patriarchs and Prophets, p. 162.
b. Kepada siapa Sodom dan Gomora adalah suatu contoh? 2 Petrus 2:6; Yudas 7.
“Api yang membakar kota-kota di lembah ini menyalakan amarannya terus bahkan hingga zaman kita sekarang. Kita diajarkan pelajaran khidmat dan mengerikan bahwa sementara belas kasihan Tuhan bersabar dengan pelanggar, ada satu batas lewat mana manusia tak bisa terus dalam dosa. Ketika batas itu dicapai, maka tawaran belas kasihan ditarik, dan pelayanan pehukuman dimulai. . . .
“Nasib Sodom adalah nasehat khidmat, bukan hanya untuk mereka yang bersalah karena berbuat dosa, tapi kepada semua orang yang main-main dengan kesempatan istimewa dan terang yang dikirimkan dari surga.”—Ibid., pp. 162, 165.
Senin
13 Maret
2. PERMOHONAN ABRAHAM
a. Dimana Lot ponakannya Abraham tinggal? Kejadian 13:10–13; 19:1.
“Terindah diantara kota-kota di Lembah Yordan adalah kota Sodom, yang terletak di lembah yang 'seperti taman Tuhan' dalam kesuburannya dan keelokannya. Disini tanaman mewah dari iklim tropis tumbuh subur.”—Patriarchs and Prophets, p. 156.
b. Sementara Tuhan menyatakan kepada Abraham bahwa Ia akan membinasakan Sodom dan Gomora, bagaimana Abraham secara tak langsung memohon demi keluarganya Lot? Kejadian 18:22–32.
“Dan si manusia beriman ini memohon demi para penduduk Sodom. Sekali [Abraham] telah menyelamatkan mereka dengan pedangnya, sekarang ia berusaha menyelamatkan mereka dengan doa. . . .
“Dengan penghormatan dan kerendahan hati mendalam ia mendesakkan permohonannya . . . . Tiada keyakinan-diri, tiada membanggakan kebenarannya sendiri. Ia tak menuntut kebaikan atas dasar penurutannya, atau atas dasar pengorbanan-pengorbanan yang ia telah buat dalam melakukan kehendak Tuhan. Ia sendiri orang berdosa, ia memohon demi kepentingan orang berdosa. Roh demikian harus dimiliki semua orang yang mendekati Tuhan. Namun Abraham menyatakan keyakinan seperti seorang anak yang memohon kepada bapa tercintanya. Ia datang kepada Utusan surgawi dan dengan sungguh mendesakkan permohonannya . . . . Abraham berpikir bahwa di kota yang padat penduduknya itu mesti ada para penyembah lain kepada Tuhan yang benar. . . . Abraham tak cuma meminta sekali, tapi banyak kali. Makin berani karena permintaannya dikabulkan, ia terus meminta sampai ia memperoleh jaminan bahwa jika bahkan ada sepuluh orang benar yang bisa ditemukan di kota itu, maka kota itu akan dikasihani.
“Kasih bagi jiwa-jiwa yang akan binasa yang mengilhami doa Abraham. Sementara ia jijik pada dosa-dosa dari kota yang jahat itu, ia rindu agar orang-orang berdosa bisa diselamatkan. Perhatian mendalamnya bagi Sodom menunjukkan kecemasan yang kita harus rasakan bagi yang tak menyesali dosa. Kita harus membenci dosa, tapi berbelas kasihan dan mengasihi orang berdosa. Semua di sekitar kita ada jiwa-jiwa yang akan binasa dalam keadaan tiada harapan, mengerikan, seperti apa yang telah menimpa Sodom. Tiap hari pintu kasihan sebagian orang sedang tertutup. Tiap jam sebagian orang sedang melewati jangkauan rahmat. Dan dimana suara-suara amaran dan permohonan untuk meminta orang berdosa lari dari nasib mengerikan? Dimana tangan-tangan yang diulurkan untuk menarik mereka kembali dari kematian? Dimana mereka yang dengan rendah hati dan iman yang tekun memohon pada Tuhan demi dia?”—Ibid., pp. 139, 140.
Selasa
14 Maret
3. DOA DIJAWAB
a. Jelaskan bagaimana Tuhan menjawab doanya Abraham untuk meluputkan Lot. Kejadian 19:1–3, 12–16, 27–29.
“Linglung karena duka, [Lot] berlambat-lambat, segan untuk berangkat. Tapi bagi para malaikat Tuhan, mereka semua akan binasa dalam kehancuran Sodom. Para utusan surgawi membawanya beserta istrinya dan putri-putrinya dengan menarik tangan mereka dan memimpin mereka keluar dari kota ini.”—Patriarchs and Prophets, p. 160.
b. Apa ramuan yang kita selalu perlu campurkan dengan doa kita agar doa kita berkuasa? Ibrani 11:6; Matius 17:14–20; Matius 9:29.
“Berdoalah dalam iman. Dan pastikan untuk membawa hidupmu harmonis dengan permohonanmu, agar kamu bisa menerima berkat-berkat yang kamu doakan. Hendaklah imanmu tak melemah, karena berkat-berkat yang diterima adalah sebanding dengan iman yang dipakai. 'Jadilah kepadamu menurut imanmu..’ ‘Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.’ (Matius 9:29; 21:22). Berdoa, percaya, bergembira. Senandungkan pujian kepada Tuhan karena Ia telah menjawab doa-doamu. Pegang Dia pada firmanNya. 'Sebab Ia yang menjanjikannya, setia' (Ibrani 10:23). Tiada satu permohonan yang tulus yang gagal.”—Testimonies, vol. 7, p. 274.
“Kita mesti berpegang lebih teguh pada janji-janji Tuhan yang tak gagal. Kita mesti punya iman yang tak akan disangkal, iman yang akan memegang yang tak kelihatan, iman yang teguh, yang tak tergoyahkan. Iman demikian akan membawa berkat surga ke jiwa kita.”—My Life Today, p. 8.
c. Bagaimana kita bisa punya keyakinan bahwa Tuhan akan selalu melepaskan orang benar? 1 Petrus 3:12; Mazmur 145:18, 19; 55:22.
“Pada jam-jam tergelap, pada keadaan-keadaan yang paling mengerikan, si pemercaya Kristen bisa menjaga jiwa tinggal pada sumber semua terang dan kuasa. Hari demi hari, melalui iman pada Tuhan, harapannya dan keberaniannya dapat dibaharui. . . . Tuhan akan lebih dari memenuhi harapan tertinggi dari mereka yang percaya padaNya. Ia akan memberi mereka hikmat yang diminta berbagai kebutuhan mereka.”—Ibid., p. 55.
Rabu
15 Maret
4. MEMOHON DEMI JIWA-JIWA
a. Apa yang akan menjadi kondisi dunia ini tepat sebelum kembalinya Yesus? Lukas 17:28–30; 2 Timotius 3:1–6.
“Aku ditunjukkan keadaan dunia ini, yang dengan cepat sedang memenuhi cawan kejahatannya. Segala jenis kekerasan dan kejahatan sedang memenuhi dunia kita, dan Setan sementara menggunakan setiap cara untuk membuat kejahatan dan kriminalitas yang merendahkan derajat menjadi populer. Kaum muda yang berjalan di jalan-jalan dikelilingi dengan iklan-iklan dan berita-berita kejahatan dan dosa, yang disampaikan dalam suatu novel atau dilakonkan di bioskop. Pikiran mereka dididik untuk akrab dengan dosa. Tindakan yang dilakukan oleh orang bejad dan tak bermoral dipelihara di hadapan mereka dalam koran atau warta harian, dan segala sesuatu yang bisa menggairahkan rasa ingin tahu dan membangkitkan nafsu hewan dibawa di hadapan mereka dalam kisah-kisah yang menggairahkan dan menegangkan.
“Bahan bacaan yang berasal dari orang-orang intelek yang jahat meracuni pikiran ribuan orang di dunia ini. Dosa tak lagi kelihatan amat berdosa. Mereka mendengar dan membaca sangat banyak kejahatan moral dan keji sehingga hati nurani lembut yang dulunya akan merasa ngeri menjadi sangat tumpul sehingga mereka bisa merenungkan kata-kata dan tindakan yang tak bermoral dan bejad dari orang-orang dengan perhatian yang berhasrat.”—Testimonies, vol. 3, pp. 471, 472.
“Amat banyak orang sedang berjuang untuk melupakan Tuhan, dan mereka amat suka menerima cerita dongeng, agar mereka bisa mengikuti jalan pemanjaan-diri tanpa diganggu.”—The SDA Bible Commentary [E. G. White Comments], vol. 5, p. 1122.
b. Jelaskan bagaimana kita harus punya sikap berdoa yang sama seperti Abraham miliki. Yehezkiel 9:4; Yakobus 5:16–20.
“Kita jangan menyalahkan orang-orang lain, ini bukanlah pekerjaan kita; tapi kita harus saling mengasihi dan saling mendoakan. Ketika kita melihat seseorang bersalah meninggalkan kebenaran, maka kita bisa menangisinya seperti Kristus menangisi Yerusalem.”—Testimonies, vol. 5, pp. 345, 346.
“Sekiranya seseorang tersesat, maka itulah waktunya untuk menunjukkan perhatian nyata kamu kepadanya. Pergi kepadanya secara ramah, berdoa bersamanya dan berdoa untuknya, sambil mengingat harga tak terhingga yang Kristus telah bayar bagi penebusannya. Dengan cara ini kamu bisa menyelamatkan satu jiwa dari maut dan menutupi banyak dosa.”—Ibid., pp. 58, 59.
“Golongan yang tak merasa berduka atas kemerosotan rohani mereka, juga tak meratapi dosa-dosa orang lain, akan dibiarkan tanpa meterai Tuhan.”—Ibid., p. 211.
Kamis
16 Maret
5. PENGHAKIMAN YANG TERTUNDA
a. Kita harus terus mencoba untuk menolong jiwa-jiwa agar luput dari apakah? Wahyu 14:7, 10, 11; 15:1.
“Orang-orang jahat tak akan menentang kesalehan lahiriah atau formalitas, juga tak akan menolak pelayanan populer yang tak menyampaikan salib untuk dipikul mereka. Hati alami tak akan melayangkan keberatan serius kepada satu agama dimana tiada apapun untuk membuat si pelanggar hukum gemetar, atau membawa beban kepada hati dan nuraninya tentang kenyataan-kenyataan mengerikan mengenai pengadilan yang akan datang. Adalah demonstrasi Roh Kudus dan kuasa Tuhan yang membangkitkan perlawanan, dan memimpin hati alami untuk memberontak. Kebenaran yang menyelamatkan jiwa tak boleh hanya datang dari Tuhan, tapi RohNya mesti menghadiri komunikasinya kepada orang lain, kalau tidak itu akan tak berdaya di hadapan pengaruh-pengaruh yang melawan.”—Gospel Workers (1892), p. 66.
b. Seperti pengalamannya Lot, bagaimana kita tahu bahwa banyak orang tak akan luput dari pehukuman yang akan datang? Kejadian 19:17; Lukas 17:28–32; 1 Petrus 4:17, 18.
“Pehukuman Tuhan akan segera dicurahkan di bumi. 'Selamatkan hidupmu' adalah amaran dari para malaikat Tuhan (Kejadian 19:17). Suara-suara lain terdengar berkata: 'Jangan gelisah; tiada sebab bagi bahaya khusus.' Mereka yang lagi enak-enak di Sion berseru 'Damai dan aman,' sementara surga menyatakan kebinasaan cepat akan menimpa si pelanggar hukum. . . . Begitulah yang terjadi pada kebinasaan dunia lama dan ketika Sodom dan Gomora dibakar oleh api.”—Testimonies, vol. 5, p. 233.
Jumat
17 Maret
PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI
1. Apa amaran yang diberikan pada kita dari pengalaman Sodom?
2. Apa yang harus menjadi beban dari tiap orang Kristen?
3. Jelaskan bagaimana doa iman bisa menyelamatkan satu jiwa.
4. Apa sikap yang kita perlukan sekarang lebih daripada pernah sebelumnya?
5. Jelaskan mengapa amaran terakhir perlu diberikan secara mendesak.