Back to top

Sabbath Bible Lessons

Kehidupan Abraham

 <<    >> 
Pelajaran 7 Sabat, 18 Februari, 2017

Kasih Karunia Kekal

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Tuhan” (Efesus 2:8).

“Kasih karunia berarti kemurahan hati kepada orang yang tak layak menerimanya, kepada orang yang hilang. Fakta bahwa kita adalah orang-orang berdosa, alih-alih menjauhkan kita dari belas kasihan dan kasih Tuhan, malah membuat perlakuan kasihNya kepada kita sebuah keharusan positif agar kita dapat diselamatkan.”—Selected Messages, bk. 1, p. 347.

Bacaan Dianjurkan:   Patriarchs and Prophets, pp. 363–373. 
  Faith and Works, pp. 15–28. 

Minggu 12 Februari

1. SEBUAH KESEPAKATAN PERJANJIAN BARU

a. Dengan cara apa Tuhan membuat perjanjian baru dengan Abraham--dan apa yang Tuhan lakukan kemudian untuk menegaskan perjanjian ini dan mengapa? Galatia 3:14–18; Ibrani 6:13-18.

b. Apa yang Abraham lakukan sendiri untuk melayakkan ia menerima berkat perjanjian Tuhan—dan ini mengajarkan apakah pada kita tentang sikap Tuhan kepada orang-orang berdosa? Kejadian 12:1-3; 1 Korintus 1:26–31; Roma 3:10-12.

“Kasih karunia adalah satu sifat dari Tuhan yang dilakukan kepada manusia-manusia yang tak layak menerimanya. Kita tak mencari kasih karunia, tapi kasih karunialah yang diutus untuk mencari kita. Tuhan senang mengaruniakan kasih karuniaNya pada kita, bukan karena kita layak, tapi karena kita sama sekali sangat tak layak . . . .

“Bapa surgawi melalui Yesus Kristus mengulurkan tanganNya sepanjang hari untuk mengundang orang berdosa dan orang yang telah jatuh. Ia akan menerima semua. Ia menyambut kita. Adalah kemuliaanNya untuk mengampuni pemimpin para pendosa.”—The Ministry of Healing, p. 161.

“Makin tak layak si penerima, makin mulia belas kasihan Tuhan, dan makin sungguh kita harus memuji Dia yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan menuju terangNya yang ajaib.” General Conference Daily Bulletin, January 28, 1893.


Senin 13 Februari

2. KESEPAKATAN LAMA TENTANG PERBUATAN

a. Mengapa Tuhan membuat kesepakatan lagi melalui Musa 430 tahun kemudian? dan mengapa itu tak bisa membatalkan kesepakatan perjanjian baru? Ulangan 4:12, 13; Keluaran 19:5-7; Galatia 3:17; 1 Petrus 1:18–20.

“Dalam perbudakan mereka bangsa [Israel] sebagian besar telah kehilangan pengetahuan tentang Tuhan dan tentang prinsip-prinsip dari kesepakatan dengan Abraham . . . . Tuhan berusaha untuk menyatakan kuasaNya dan belas kasihanNya, agar mereka dapat dipimpin untuk mengasihi dan mempercayaiNya . . . agar mereka dapat menyadari ketakberdayaan mereka sama sekali, kebutuhan mereka akan bantuan Tuhan; dan kemudian Ia mengerjakan kelepasan bagi mereka . . . .

“Hidup di tengah-tengah penyembahan berhala dan korupsi atau kejahatan, mereka tak punya pengertian yang benar tentang Tuhan, tentang amat berdosanya hati mereka sendiri, ketakmampuan mereka sama sekali, dalam diri mereka sendiri, untuk memberikan ketaatan kepada hukum Tuhan, dan kebutuhan mereka akan seorang Juruselamat. Semua ini mereka mesti diajarkan.”—Patriarchs and Prophets, p. 371.

“Kesepakatan 'lama' dibikin antara Tuhan dan Israel di Sinai dan kemudian disahkan oleh darah hewan korban. Perjanjian dengan Abraham disahkan oleh darah Kristus, dan itu disebut kesepakatan 'kedua,' atau 'baru', karena darah oleh mana perjanjian itu dimeteraikan telah dicurahkan setelah darah hewan dari kesepakatan pertama.”—Patriarchs and Prophets, p. 371.

b. Bagaimana reaksi umat atas syaratnya Tuhan dibawah kesepakatan lama? Keluaran 19:8. Bagaimana kita bisa jatuh ke dalam bahaya yang sama?

“Umat ini tak menyadari keberdosaan hati mereka sendiri, dan bahwa tanpa Kristus adalah mustahil bagi mereka untuk mentaati hukum Tuhan.”—PP 371, 372.

“Mereka yang tak merasa perlu pada darah Kristus, yang merasa bahwa tanpa kasih karunia Tuhan mereka bisa oleh perbuatan mereka sendiri memperoleh persetujuan Tuhan, sedang membuat kesalahan yang sama seperti dilakukan Kain. Jika mereka menolak darah pembersih, mereka berada dibawah hukuman.” PP, p. 73.

“Kebenaran-sendiri adalah bahaya pada zaman ini; ia memisahkan jiwa dari Kristus. Mereka yang percaya pada kebenaran mereka sendiri tak bisa mengerti bagaimana keselamatan datang melalui Kristus. Mereka menyebut dosa sebagai kebenaran dan kebenaran sebagai dosa. Mereka tak punya pengertian pada kejahatan pelanggaran, tak paham kengerian hukum; karena mereka tak menghormati standard moral Tuhan. Alasan ada sangat banyak pertobatan palsu pada hari-hari ini adalah karena sangat rendah penghargaan pada hukum Tuhan. Alih-alih mendirikan standard kebenaran Tuhan, banyak orang telah mendirikan standard mereka sendiri oleh mana untuk mengukur karakter.”—Faith and Works, p. 96.


Selasa 14 Februari

3. DARI LAMA KE BARU

a. Jadi apa tujuan hukum dibawah kesepakatan lama dan apa tujuan hukum moral yang masih berlaku sampai hari ini? Roma 7:7, 9–13, 20; 3:19, 20.

"Hukum ini diberikan untuk meyakinkan mereka tentang dosa, dan menyatakan kebutuhan mereka pada seorang Juruselamat."--The Desire of Ages, hal. 308.

b. Dalam perjanjian baru, bagaimana Tuhan mengubah sikap kita kepada hukumNya dan apa perubahan yang akan kelihatan dalam hidup kita? Ibrani 8:10, Mazmur 40:9, Yehezkiel 36:26, 27; Kolose 3:9, 10.

“Hukum yang sama yang diukir pada loh batu ditulis oleh Roh Kudus pada loh hati. Gantinya akan mendirikan kebenaran kita sendiri kita menerima kebenaran Kristus. DarahNya menebus dosa-dosa kita. KetaatanNya diterima bagi kita. Kemudian hati yang dibaharui oleh Roh Kudus akan menghasilkan 'buah-buah Roh Kudus.' Melalui kasih karunia Kristus kita akan hidup dalam ketaatan kepada hukum Tuhan yang tertulis dalam hati kita.”—Patriarchs and Prophets, p. 372.

“Tiap kali satu jiwa ditobatkan dan belajar mengasihi Tuhan dan mentaati perintah-perintahNya, janji-janji Tuhan digenapi, 'Sebuah hati baru juga Aku akan berikan padamu, dan sebuah roh baru aku akan taruh dalam batinmu’ (Yehezkiel 36:26). Perubahan dalam hati manusia, perubahan dalam karakter manusia, adalah suatu mujizat yang menyatakan seorang Juruselamat yang selalu-hidup, selalu bekerja untuk menyelamatkan jiwa-jiwa.”—The Desire of Ages, p. 407.

c. Bagaimana pengalaman perjanjian baru secara sempurna memenuhi roh dan maksud dari hukum--dan apa yang dikatakan tentang Abraham mengenai hal ini? Matius 5:20-22; 27, 28, 31–48; Roma 13:8–10; Kejadian 26:5.

“Ketaatan bukan cuma penurutan lahiriah, tapi pelayanan kasih. Hukum Tuhan adalah ekspresi dari justru sifatNya; hukum adalah perwujudan dari prinsip kasih nan agung, dan karena itu hukum adalah pondasi atau dasar dari pemerintahanNya di surga dan di bumi. Jika hati kita dibaharui dalam keserupaan dengan Tuhan, jika kasih Tuhan ditanamkan dalam jiwa, tak akankah hukum Tuhan dilaksanakan dalam kehidupan? Ketika prinsip kasih ditanamkan dalam hati, ketika manusia dibaharui mengikuti citra Dia yang menciptakannya, perjanjian kesepakatan-baru digenapi, 'Aku akan menaruh hukumKu ke dalam hati mereka, dan dalam pikiran mereka Aku akan menuliskan hukumKu’ (Ibrani 10:16). Dan jika hukum ditulis dalam hati, tak akankah hukum membentuk kehidupan?”—Steps to Christ, p. 60.


Rabu 15 Februari

4. OLEH KASIH KARUNIA MELALUI IMAN

a. Apa pemberian gratis yang Tuhan anugerahkan pada Abraham karena ia memilih untuk percaya? Roma 4:22; Galatia 3:6.

“Pemikiran bahwa kebenaran dari Kristus diperhitungkan kepada kita, bukan karena jasa apapun pada pihak kita, tapi sebagai sebuah pemberian gratis dari Tuhan, adalah sebuah pemikiran berharga. Si musuh Tuhan dan manusia tak mau agar kebenaran ini akan disampaikan secara jelas; karena ia tahu bahwa jika banyak orang menerima kebenaran ini, maka kuasanya akan dihancurkan.”-Gospel Workers, p. 161.

“Kasih karunia dari Kristus diberikan secara cuma-cuma untuk membenarkan orang berdosa tanpa jasa atau tuntutan dari pihak orang berdosa. Pembenaran adalah pengampunan dosa sepenuhnya, selengkapnya. Saat seorang berdosa menerima Kristus oleh iman, saat itu ia diampuni. Kebenaran Kristus diperhitungkan kepadanya, dan ia jangan lagi meragukan kasih karunia Tuhan yang mengampuni dosanya.”—The Faith I Live By, p. 107

b. Apa yang Abraham lakukan untuk dinyatakan sebagai orang benar--dan hanya dengan bagaimana orang-orang percaya dengan cara yang sama diselamatkan? Roma 4:1-5; Efesus 2:8, 9.

"Kita diterima Tuhan adalah pasti hanyalah melalui PutraNya yang kekasih, dan perbuatan-perbuatan baik adalah cuma hasil dari bekerjanya kasihNya yang mengampuni-dosa. Perbuatan-perbuatan baik bukanlah kredit kepada kita, dan kita tak punya apapun yang diperhitungkan kepada kita atas perbuatan-perbuatan baik kita yang mana kita bisa tuntut satu bagian dalam keselamatan jiwa kita. Keselamatan adalah pemberian gratis dari Tuhan kepada orang percaya, yang diberikan kepada orang percaya demi kepentingan Kristus saja."--The SDA Bible Commentary [E. G. White Comments], vol. 5, hal. 1122.

c. Walaupun iman itu sendiri adalah sebuah pemberian (lihat Roma 12:3 (bagian akhir)), apa yang kita mesti lakukan dengan iman? Yohanes 3:16; Lukas 7:1-9; Roma 10:17.

“Iman yang memampukan kita untuk menerima pemberian-pemberian Tuhan adalah pemberian Tuhan sendiri, dari mana suatu ukuran iman diberikan kepada tiap manusia, Iman itu bertumbuh sementara dipakai menyesuaikan dengan firman Tuhan. Agar menguatkan iman, kita mesti sering membawa iman itu berhubungan dengan firman.”—Education, pp. 253, 254.

“Kaum pria dan wanita tidak akan diselamatkan kecuali mereka sendiri memakai iman, dan membangun diatas pondasi yang benar, kecuali mereka mengijinkan Tuhan untuk menciptakan-kembali mereka oleh Roh KudusNya.”—The Signs of the Times, February 14, 1900.


Kamis 16 Februari

5. KEMURAHAN HATI YANG TAK LAYAK KITA TERIMA

a. Apa kemurahan hati yang tak layak kita terima, yang dijanjikan dibawah perjanjian baru, yang Tuhan tunjukkan agar menyelamatkan umat manusia? Kejadian 12:3; 1 Yohanes 4:14; Efesus 2:4–8; Roma 5:15–18.

“Walaupun karena pelanggaran kita, kita layak menerima hukuman dan ketaksenangan Tuhan, Ia tak meninggalkan kita.” God’s Amazing Grace, p. 10.

“Mereka yang memasuki surga tak akan menaiki tembok surga dengan kebenaran mereka sendiri, juga pintu surga tak akan dibukakan bagi mereka karena persembahan mahal dari emas dan perak, tapi mereka akan memperoleh jalan masuk ke banyak istana di rumah Bapa karena jasa-jasa dari salib Kristus.”—Ibid, p. 179.

b. Bagaimana seorang berdosa dapat memperoleh pemberian gratis keselamatan melalui Yesus Kristus? Yohanes 1:12; Roma 5:17; Ibrani 11:8.

“Semua yang percaya bahwa Kristus adalah korban yang menebus dosa bisa datang dan menerima pengampunan atas dosa-dosa mereka; karena melalui jasa-jasa Kristus, komunikasi telah dibuka antara Bapa dan manusia. Bapa bisa menerima aku sebagai anakNya, dan aku bisa mengakuiNya dan bergembira dalam Dia sebagai Bapa yang mengasihiku. Kita mesti memusatkan harapan kita ke surga pada Kristus saja, karena Ia adalah pengganti dan penjamin kita.”—Selected Messages, bk. 1, p. 363.

c. Apa dua hal yang Tuhan telah binasakan oleh kasih karuniaNya yang ajaib? Roma 8:2; 1 Yohanes 3:5, 8; 2 Timotius 1:10


Jumat 17 Februari

PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI

1. Jelaskan kata "perjanjian" sehubungan dengan Tuhan mustahil berdusta.

2. Mengapa kesepakatan/perjanjian lama diberikan--dan mengapa itu tanpa iman?

3. Bagaimana Tuhan menulis hukum kasihNya dalam hati dan pikiran kita?

4. Mengapa kita tak bisa menuntut kredit atas perbuatan-perbuatan baik kita dalam keselamatan?

5. Mengapa kita tak akan pernah mampu menyombongkan iman kita?

 <<    >>