Minggu
5 Februari
1. PERJANJIAN KEKAL
a. Apa yang menunjukkan bahwa perjanjian yang dibuat kepada Abraham adalah sama seperti perjanjian yang disahkan oleh Kristus di Kalvari? Kejadian 22:16; Ibrani 6:13–18; 9:16.
“Perjanjian kepada Abraham telah disahkan oleh darah Kristus, dan itu disebut perjanjian 'kedua,' atau perjanjian 'baru,' karena darah oleh mana perjanjian itu dimeteraikan telah dicurahkan mengikuti darah dari perjanjian pertama. Bahwa perjanjian baru ini adalah sah pada zaman Abraham, terbukti dari fakta bahwa ini kemudian ditegaskan baik oleh janji maupun sumpah oleh Tuhan, —‘supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Tuhan tidak mungkin berdusta.’ Ibrani 6:18.”—Patriarchs and Prophets, p. 371.
b. Apa yang dijanjikan dalam perjanjian ini dan bagaimana Abraham menanggapi? Kejadian 17:1–8; 15:6; 26:5; bandingkan dengan Galatia 3:8, 16; Roma 4:20–22.
“Kepada semua orang perjanjian ini menawarkan pengampunan dan bantuan kasih karunia Tuhan untuk penurutan yang akan datang melalui iman pada Kristus. Ini juga menjanjikan pada mereka hidup kekal atas syarat kesetiaan kepada hukum Tuhan.”—Ibid., p. 370.
“Hukum Tuhan adalah dasar dari perjanjian ini, yang mana hanyalah rancangan untuk membawa manusia kembali harmonis dengan kehendak Tuhan, menempatkan manusia dimana manusia bisa menuruti hukum Tuhan.”—Ibid., p. 371.
Senin
6 Februari
2. SEBUAH HUBUNGAN ABADI
a. Dengan cara apa Tuhan menyatakan hubungan perjanjian yang Ia adakan dengan Abraham dan keturunannya? Imamat 26:12. Bandingkan dengan Kejadian 17:7, 8; Ulangan 14:2; 29:13.
b. Apa yang Tuhan berikan kepada Abraham sebegai satu meterai atau tanda dari hubungan perjanjian ini, dan mengapa? Kejadian 17:11; Roma 4:11.
“Pada waktu ini upacara sunat diberikan kepada Abraham sebagai ' sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat.’ (Roma 4:11). Ini harus dipelihara oleh bapa ini dan keturunannya sebagai satu tanda bahwa mereka mengabdi kepada pelayanan Tuhan dan dengan demikian dipisahkan dari para penyembah berhala, dan bahwa Tuhan menerima mereka sebagai harta istimewaNya.” Patriarchs and Prophets, p. 138.
“[Sunat] adalah satu tanda bahwa mereka yang menerimanya telah diabdikan untuk pelayanan Tuhan—satu janji bahwa mereka akan tetap terpisah dari penyembahan berhala dan akan menuruti hukum Tuhan.”—Ibid., p. 363.
c. Apa pengalaman penting yang kita mesti miliki hari ini agar memasuki hubungan perjanjian "baru" yang sama dengan Tuhan? Ulangan 10:16; Kolose 2:11; Ibrani 8:10; 2 Korintus 6:16, 17.
“Kita mesti percaya bahwa kita dipilih Tuhan, untuk diselamatkan oleh memakai iman, melalui kasih karunia Kristus dan pekerjaan Roh Kudus; dan kita mesti memuji dan memuliakan Tuhan karena perwujudan ajaib dari kebaikan hatiNya yang tidak layak kita terima. Adalah kasih Tuhan yang menarik jiwa kepada Kristus, untuk diterima secara limpah, dan disampaikan kepada Bapa. Melalui pekerjaan Roh hubungan ilahi antara Tuhan dan orang berdosa dibaharui. Bapa bersabda: 'Aku akan menjadi Tuhan bagi mereka, dan mereka akan menjadi umatKu. Aku akan mengasihi dan mengampuni mereka dan memberi mereka sukacitaKu. Mereka akan menjadi harta kesayanganKu; karena umat ini yang Aku telah bentuk untukKu akan menunjukkan kepujianKu.’”—The Signs of the Times, January 2, 1893.
“Syarat untuk diterima ke dalam keluarganya Tuhan adalah keluar dari keduniawian, berpisah dari semua pengaruh duniawi yang mencemari.”—God’s Amazing Grace, p. 57.
Selasa
7 Februari
3. SEBUAH KEIMAMATAN KEKAL
a. Mengapa Kristus disebut imam mengikuti tatanan Melkisedek dan bukan mengikuti tatanan Harun? Ibrani 5:5, 6; 7:11–16; Matius 1:1, 2.
“Imam besar dirancang secara khusus untuk mewakili Kristus, yang akan menjadi imam besar selamanya mengikuti tatanan Melkisedek. Tatanan keimamatan ini tak akan pindah ke orang lain, atau digantikan oleh orang lain.”—The SDA Bible Commentary [E. G. White Comments], vol. 7, p. 930.
b. Dengan cara apa keimamatan Melkisedek berhubungan dengan keimamatan kekalnya Kristus, dan mengapa keimamatan ini lebih super dari keimamatan Harun? Bandingkan Ibrani 7:1–3 dengan Ibrani 7:20–25; 6:18–20.
“Adalah Kristus yang telah berbicara melalui Melkisedek, sang imam Tuhan yang maha tinggi. Melkisedek bukanlah Kristus, tapi Melkisedek adalah suara Tuhan di dunia ini, wakil dari sang Bapa.”—Selected Messages, bk. 1, p. 409.
“Nama dari bayi kecil yang tak berdaya itu . . . adalah harapan bagi umat manusia yang telah jatuh. Anak bagi siapa uang tebusan telah dibayar adalah Ia yang akan membayar tebusan atas dosa-dosa seluruh dunia. Ia adalah 'imam besar atas rumah Tuhan,' yang sejati sang kepala 'keimamatan yang tak bisa berubah,' sang pengantara di 'sebelah kanan Raja maha tinggi’ (Ibrani 10:21; 7:24; 1:3).”—The Desire of Ages, pp. 52, 55.
c. Apa persamaan yang ada dalam makanan yang imam Tuhan tawarkan kepada Abraham? Bandingkan Kejadian 14:18–20 dengan 1 Korintus 10:16; 11:23–26.
“Roti dan anggur melambangkan tubuh dan darah Kristus. Sebagaimana roti dipecah-pecahkan, dan anggur dicurahkan, begitu juga di kayu salib badannya Kristus diremukkan, dan darahNya tercurah untuk menyelamatkan kita.
“Oleh makan roti dan minum anggur, kita menunjukkan bahwa kita mempercayai ini. Kita menunjukkan bahwa kita bertobat dari dosa-dosa kita, dan bahwa kita menerima Kristus sebagai Juruselamat kita.”—The Story of Jesus, p. 98.
Rabu
8 Februari
4. SEBUAH KEPEMILIKAN KEKAL
a. Apa negeri kekal, yang negeri di dunia ini hanyalah bayangan, yang Tuhan janjikan pada Abraham? Kejadian 17:8; Ibrani 11:8–10; Wahyu 21:2.
“Berbagai pengalaman dari bangsa Ibrani adalah sebuah sekolah pengalaman untuk rumah mereka yang dijanjikan di Kanaan. Tuhan ingin umatNya pada hari-hari ini merenungkan lagi dengan rendah hati dan roh bisa diajar itu ujian-ujian melalui mana Israel kuno telah lewati, agar mereka bisa dapat petunjuk dalam persiapan mereka untuk Kanaan surgawi.”—Patriarchs and Prophets, p. 293.
“Biarlah semua yang indah dalam rumah kita di dunia ini mengingatkan kita pada sungai kristal dan kebun hijau, pohon melambai dan mata air hidup, kota berkilau dan para biduan berjubah-putih, dari rumah surgawi kita– dunia indah itu yang tiada seniman bisa gambarkan, tiada lidah fana bisa jelaskan.”—The Faith I Live By, p. 279.
b. Kapan dan bagaimana Abraham dan keturunannya akan menerima warisan kekal mereka? Matius 25:31, 34; Yohanes 14:1–3, Daniel 7:27.
“Permukaan bumi yang hancur, tak rata sekarang kelihatan seperti lembah yang rata, luas. Seluruh alam semesta Tuhan telah bersih, dan pertentangan besar sudah usai selamanya. Kemana saja kita memandang, segala sesuatu pada mana mata memandang adalah indah dan suci. Dan semua umat tebusan, tua dan muda, besar dan kecil, menaruh mahkota mereka yang berkilau di kaki Penebus mereka, dan tunduk hormat di hadapanNya, dan menyembahNya yang hidup selama-lamanya. Bumi baru nan indah, dengan semua kemuliaannya, adalah warisan kekal orang kudus. Kerajaan dan kekuasaan, dan kebesaran kerajaan dibawah seluruh surga, kemudian diberikan kepada orang-orang suci dari Yang Maha Tinggi, yang akan memilikinya selamanya, sampai selama-lamanya.”—Early Writings, p. 295.
“Pendirian sepenuhnya dari kerajaan kemuliaanNya tak akan terjadi hingga kedatangan Kristus yang kedua ke dunia ini. 'Kerajaan dan kekuasaan, dan kehebatan kerajaan di bawah seluruh surga,' akan diberikan kepada 'orang-orang kudus dari Yang Maha Tinggi' (Daniel 7:27). Mereka akan mewarisi kerajaan yang telah disiapkan bagi mereka 'sejak awal dunia ini’ (Matius 25:34). Dan Kristus akan berkuasa dalam keagunganNya dan akan bertahta.”—Thoughts From the Mount of Blessing, p. 108.
Kamis
9 Februari
5. HIDUP KEKAL
a. Apa yang terbesar dari semua janji yang diberikan melalui perjanjian kekal? Galatia 3:29; 1 Yohanes 5:11; Wahyu 21:3, 4.
“Harinya segera datang ketika pertempuran akan harus diperjuangkan, kemenangan diraih. Kehendak Tuhan mesti terjadi di bumi seperti terjadi di surga. Bangsa-bangsa yang diselamatkan tak akan mengetahui hukum lain selain hukum surga. Semua akan menjadi sebuah keluarga bahagia, bersatu, dipakaikan dengan busana pujian dan syukur—jubah kebenaran Kristus.”—The Ministry of Healing, p. 506.
“[Di surga], tiada kecewa, tiada duka, tiada dosa, tak seorang pun akan berkata, 'Aku sakit.' Disana, tiada kereta jenazah, tiada ratapan, tiada kematian, tiada perpisahan, tiada patah hati; dan Yesus ada disana, damai ada disana. . . . Dalam hadiratNya ada sukacita penuh, di tangan kananNya ada kesenangan selamanya!”—My Life Today, p. 349.
b. Pada harapan apa kita mesti jangan pernah menyerah? Titus 2:11–13; Ibrani 10:35–37.
“Bersabar, serdadu Kristen. Namun sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, akan datang. Malam lelah menanti, berjaga, dan berduka sudah hampir berlalu. Hadiah akan segera diberikan; hari kekal akan menyingsing. Tiada waktu untuk tidur sekarang—tiada waktu untuk bermanja dalam penyesalan tiada guna. Ia yang berusaha untuk tidur sekarang akan kehilangan kesempatan berharga untuk terus berbuat baik . . . . Tiap jiwa yang diselamatkan akan menjadi satu bintang tambahan di mahkota dari Yesus, Penebus yang kita kagumi.”—Christian Service, p. 275.
Jumat
10 Februari
PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI
1. Bagaimana kita bisa punya keyakinan pada Firman Tuhan?
2. Bagaimana kita bisa punya hubungan perjanjian yang sama dengan Tuhan yang Abraham miliki?
3. Jelaskan bagaimana kita bisa punya keyakinan pada keimamatan Kristus yang kekal.
4. Apa harapan bahagia dari anak-anaknya Abraham?
5. Mengapa hidup kekal bersama Tuhan adalah harapan bahagia dari orang Kristen?