Back to top

Sabbath Bible Lessons

Kehidupan Abraham

 <<    >> 
Sabat, 4 Februari, 2017 Pelajaran 5
Anak-Anak Asli Abraham “Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.” (Galatia 3:7).
Bacaan Dianjurkan:   Our High Calling, pp. 75–79; 
  Prophets and Kings, pp. 367–372. 
“Tiap orang yang mau merendahkan hatinya seperti anak kecil, yang mau menerima dan menuruti firman Tuhan dengan kesederhanaan anak kecil, akan berada diantara umat pilihan Tuhan.”—Our High Calling, p. 77.

1. ANAK-ANAK ASLI ABRAHAM Minggu 29 Januari
a. Siapa yang Alkitab anggap anak-anak asli dari Abraham sebagai orang Israel asli? Roma 9:6–8; Galatia 3:7–9. “Kepada Yesaya diberikan tugas untuk disampaikan dengan amat jelas kepada Yehuda suatu kebenaran bahwa diantara Israel Tuhan yang akan dihitung ada banyak yang bukanlah keturunan Abraham secara daging. Ajaran ini tak selaras dengan teologi pada zamannya, namun ia tak gentar mengumumkan pesan-pesan yang diberikan kepadanya dari Tuhan dan membawa harapan kepada banyak hati yang rindu untuk menjangkau berkat-berkat rohani yang dijanjikan kepada keturunan Abraham.”—Prophets and Kings, p. 367. b. Bagaimana orang-orang yang bukan Yahudi, yang bukan anak-anak Abraham oleh turunan harfiah, sekarang bisa dianggap sebagai anak-anak asli Abraham? Roma 9:30; 4:11, 12, 16, 17. “Semua orang yang melalui Kristus akan menjadi anak-anak iman akan dianggap sebagai keturunan Abraham; merekalah para pewaris perjanjian; seperti Abraham, mereka dipanggil untuk berjaga dan untuk memberitahukan kepada dunia ini tentang hukum Bapa dan injil PutraNya.”—Patriarchs and Prophets, p. 476.

2. ANAK-ANAK ANGKAT Senin 30 Januari
a. Melalui iman pada Kristus sebagai benih yang dijanjikan pada Abraham, ke dalam keluarga apa kita diangkat? Roma 8:14–16; Galatia 4:4–7 “Tuhan berkehendak agar semua orang harus diselamatkan; karena persediaan yang cukup telah dibuat, dalam memberikan PutraNya yang tunggal untuk membayar tebusan manusia. Mereka yang binasa akan binasa karena mereka menolak untuk diangkat atau diadopsi sebagai anak-anak Bapa melalui Yesus Kristus. Kesombongan manusia menghalanginya untuk menerima persediaan keselamatan.”—Our High Calling, p. 78. b. Bagaimana pengorbanan Yesus Kristus membuat seseorang menjadi anak Bapa, bahkan anak iman, dan kepada siapa ini berlaku? Galatia 3:27–29. “Orang-orang bisa melakukan perbuatan-perbuatan hebat di mata dunia; pencapaian-pencapaian mereka bisa banyak dan tinggi di mata manusia, tapi semua talenta, semua kecakapan, semua kemampuan di dunia ini akan gagal untuk mengubah karakter dan membuat seorang anak durhaka dalam dosa untuk menjadi anak Tuhan, pewaris surga. Manusia tak punya kuasa untuk membenarkan jiwa, untuk menyucikan hati. . . . Pemberian termulia dari surga, yaitu Putra-tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran, cuma Dia saja yang sanggup menebus manusia yang telah hilang. . . . Pengorbanan Kristus di salib Kalvari adalah satu pertimbangan yang melampaui semua kuasa dosa yang luar biasa; dan ketika satu rasa akan dosa menekan hati orang berdosa, dan beban ini kelihatan tak bisa ditanggung, Yesus mengundangnya untuk memandang kepadaNya dan hidup.”—The Signs of the Times, May 2, 1892. c. Jelaskan mengapa anak-anak Abraham berasal dari tiap suku dan bangsa alih-alih hanya dari Israel. Wahyu 7:9, 10; Kejadian 17:4–6; Kisah 10:34, 35. “Kristus tak mengakui perbedaan karena kebangsaan atau karena pangkat atau karena kepercayaan atau agama. Para ahli Taurat dan orang Farisi ingin membuat satu keuntungan lokal dan hanya untuk bangsanya semua pemberian dari surga dan menyingkirkan sisa keluarga Tuhan di dunia ini. Tapi Kristus datang untuk merubuhkan tiap dinding pemisah. Ia datang untuk menunjukkan bahwa karunia rahmat dan kasihNya adalah tak terbatas seperti udara, terang, atau curahan hujan yang menyegarkan bumi.”—Testimonies, vol. 9, p. 190.

3. ANAK-ANAK PALSU ABRAHAM Selasa 31 Januari
a. Mengapa kebanyakan keturunan Abraham secara harfiah tak melayakkan diri mereka untuk menjadi orang Israel asli di mata Tuhan? Roma 10:1–4. “Bangsa Yahudi, oleh dosa-dosa mereka, sedang memisahkan diri mereka dari Tuhan. Mereka tak mampu memahami kedalaman arti penting rohani dari upacara pelayanan simbolis mereka. Dalam kebenaran-diri mereka sendiri mereka percaya pada perbuatan-perbuatan mereka sendiri, kepada korban-korban dan upacara mereka sendiri, alih-alih bergantung pada jasa-jasa dari Dia kepada siapa semua hal ini menunjuk. Jadi dengan 'mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri’ (Roma 10:3), mereka mendirikan bagi diri mereka suatu formalitas rasa-diri-cukup. Karena kekurangan Roh dan kasih karunia Tuhan, mereka mencoba menutupi kekurangan ini oleh penurutan yang ketat pada upacara-upacara dan ritual-ritual rohani. Tak puas dengan upacara yang Tuhan sendiri telah tentukan, mereka membebani perintah-perintah Tuhan dengan tak terhitung aturan yang keras dan tak adil dan pemerasan rancangan mereka sendiri. Makin jauh mereka dari Tuhan, maka makin ketat mereka dalam memelihara bentuk-bentuk ibadah lahiriah ini.”—Prophets and Kings, pp. 708, 709. b. Apa satu-satunya cara agar kita bisa dibenarkan di hadapan Tuhan? Galatia 3:11,12; 2:16. Apa perubahan yang akan terbukti dalam kehidupan orang-orang yang telah dibenarkan oleh iman? “Pembenaran adalah sepenuhnya kasih karunia dan tak diperoleh melalui perbuatan-perbuatan apapun yang manusia yang telah jatuh bisa lakukan.”—Faith and Works, p. 20.“Hati yang sombong berjuang untuk memperoleh keselamatan; tapi baik hak kita ke surga maupun kelayakan kita untuk ke surga ditemukan dalam kebenaran Kristus. Tuhan tak bisa bikin apapun untuk pemulihan manusia sampai, diyakinkan akan kelemahannya sendiri, dan tanggalkan semua kecukupan-diri, ia menyerahkan dirinya kepada kendali Tuhan. Kemudian ia bisa menerima pemberian yang Tuhan sedang menunggu untuk berikan.”—The Desire of Ages, p. 300.“Ia yang sedang mencoba untuk mencapai surga oleh perbuatannya sendiri dalam menuruti hukum adalah sedang mencoba satu kemustahilan. Tiada aman bagi sese-orang yang cuma punya satu agama legal, satu kesalehan formalitas. Kehidupan orang Kristen bukanlah satu modifikasi atau perbaikan dari sifat lama, tapi satu perubahan sifat. Ada kematian bagi diri dan dosa, dan satu hidup baru sama sekali. Perubahan ini bisa diberhasilkan hanya oleh bekerjanya Roh Kudus secara efektif.”—Ibid., p. 172.

4. PARA HAMBA ABRAHAM Rabu 1 Februari
a. Mereka yang tak merangkul iman Abraham pada Kristus sebagai benih yang dijanjikan, dianggap sebagai hamba-hamba, alih-alih sebagai putra atau putri. Apa yang akan terjadi kepada mereka? Kejadian 16:3–6; Galatia 4:30, 31. “Nuh dan seisi rumahnya telah berada di dalam bahtera, 'dan Tuhan menguncinya.’ . . . Pintu besar, yang musykil bagi mereka yang di dalam bahtera untuk menguncinya, secara perlahan tertutup dan terkunci oleh tangan-tangan yang tak kelihatan. Nuh telah terkunci di dalam bahtera, dan para penolak belas kasihan Tuhan berada di luar. Meterai Tuhan ada pada pintu itu; Tuhan telah menutupnya, dan cuma Tuhan yang bisa membukanya. Begitu juga ketika Kristus akan menghentikan pengantaraanNya untuk manusia yang bersalah, sebelum kedatanganNya di awan-awan di langit, pintu belas kasihan akan ditutup. Kemudian kasih karunia Tuhan tak akan lagi mengekang orang jahat, dan Setan akan memiliki kendali sepenuhnya pada orang-orang yang telah menolak belas kasihan.”—Patriarchs and Prophets, p. 98. b. Kepada siapa dan kepada apa mereka sebenarnya berhamba? Yohanes 8:31–35, 39–44. “‘Apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati’ (Roma 6:16). Jika kita memanjakan amarah, nafsu, ketamakan, kebencian, cinta diri, atau dosa lain apapun, kita menjadi hamba dosa. 'Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan’ (Matius 6:24). Jika kita melayani dosa, kita tak bisa melayani Kristus.”—The Review and Herald, November 15, 1887. c. Mengapa para penolak Kristus tak akan pernah sanggup memasuki tanah Kanaan yang dijanjikan kepada Abraham dan keturunannya? Ibrani 3:17–19; Kisah 4:10–12; Galatia 3:9. “Selama empat puluh tahun sikap tak percaya, persungutan, dan pemberontakan telah menutup Israel kuno dari tanah Kanaan. Dosa-dosa yang sama yang telah menunda masuknya Israel modern ke dalam Kanaan surgawi. Dalam kedua kasus ini tidak ada janji-janji Tuhan yang gagal. Adalah sikap tak percaya, keduniawian, tak kudus, dan pertengkaran diantara yang mengaku umat Tuhan yang telah menahan kita di dunia dosa dan penderitaan ini selama bertahun-tahun.”—Evangelism, p. 696.

5. SEBUAH AMARAN KEPADA GEREJA Kamis 2 Februari
a. Apa amaran yang diberikan kepada gereja di Galatia, dan mengapa? Galatia 3:1–6; 4:7–11. “Penebusan yang telah dikerjakan untuk kita oleh Tuhan kita di salib Kalvari adalah untuk membawa kita kepada penurutan kepada hukum Tuhan, untuk memungkinkan, melalui kebenaranNya yang diperhitungkan kepada kita, untuk menuruti hukum Tuhan. . . .“Tiada apapun yang amat menjijikkan Tuhan seperti dosa. Alih-alih membatalkan hukum Tuhan oleh terus-menerus dalam dosa, jiwa yang telah benar-benar berubah akan terus berjalan di jalan penurutan dengan rendah hati kepada semua perintah Tuhan. Mereka akan menyelidiki Alkitab agar mereka bisa mengetahui kebenaran. Siapa yang telah menyihir orang yang tak menyesali dosanya, si pelanggar hukum, sehingga dosa dipilih gantinya ketaatan? Inilah kuasa Setan yang telah datang kepada Adam dan Eva di Eden, si kuasa yang menipu, menyihir dari malaikat yang telah jatuh.”—The Upward Look, p. 209. b. Bagaimana pergumulan Abraham dengan imannya sendiri berguna sebagai satu pelajaran buat kita? Kejadian 15:3–6; 17:17, 18; Ibrani 4:1, 2. Di pihak lain, iman asli memberikan apakah kepada kita? 1 Yohanes 5:4, 5. “Kehidupan orang Kristen harus menjadi kehidupan beriman, kehidupan berkemenangan, dan hidup bersukacita dan bergembira dalam Tuhan . . . . Tuhan sanggup dan rela memberikan pada pelayan-pelayanNya semua kekuatan yang mereka butuhkan, dan untuk memberi mereka hikmat menghadapi berbagai keperluan mereka. Ia akan lebih suka untuk memenuhi harapan tertinggi dari orang-orang yang menaruh percayanya pada Dia.”—The Faith I Live By, p. 126.

PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI Jumat 3 Februari
1. Seberapa pentingkah itu iman bagi orang Kristen? 2. Mengapa orang Kristen bisa memanggil Tuhan Bapanya? 3. Mengapa kita bisa menghindari dikutuk oleh Tuhan? 4. Apa perbedaan antara menjadi hamba Abraham dan menjadi putranya atau putrinya? 5. Bagaimana kita bisa disihir oleh setan untuk merusak iman kita?
 <<    >>