Back to top

Sabbath Bible Lessons

Pelajaran dari Surat Petrus (I)

 <<    >> 

Pendahuluan

Siapa di antara kita yang tidak pergi melalui situasi-situasi yang sama dengan situasi-situasi yang sama dengan Petrus, si murid yang blak-blakan? Kemanusiaannya adalah pasti satu hal yang mana kita semua bisa ceritakan, paling kurang dalam suatu cara. Semangat antusiasnya dan kesiapan kerelaannya untuk melakukan perintah Tuhannya adalah menginspirasi. Kita pasti bisa berempati dengan kadang-kadang kesalahannya, yang memalukan dan disemangati oleh cara dia bangkit kembali setelah jatuh. Proses pendewasaan yang Petrus jalani melalui pimpinan Tuhan telah membawa dia kembali dalam kerasulan yang luhur, dengan dua suratnya yang layak ditempatkan dalam tulisan sacral dari Kitab suci.

Atas alasan-alasan ini, selama tiga bulan berikutnya, para murid-murid sekolah Sabat di seluruh dunia akan berfokus pada Pelajaran-Pelajaran dari Surat Petrus (I). Permata-permata kebenaran limpah dari manusia yang diinspirasikan Tuhan ini dirancang untuk menguatkan perjalanan kita dengan Tuhan di masa-masa ujian ini.

Salah satu point kunci dari suratnya Peterus adalah bahwa umat Tuhan harus menghidupkan kehidupan yang membangun tubuh Kristus untuk menjadi saksi yang menerangi dunia yang digelapkan-dosa.

“Sebuah kebangunan rohani dan satu reformasi mesti terjadi, di bawah pelayanan Roh Kudus. Kebangunan rohani dan reformasi/pembaruan adalah dua hal yang berbeda. Kebangunan rohani berarti pembaruan kehidupan rohani, kebangkitan kekuatan pikiran dan hati, kebangunan dari mati rohani. Reformasi berarti reorganisasi, pe-rubahan dalam ide-ide dan teori-teori dan kebiasaan-kebiasaan dan praktek-praktek. Reformasi tidak akan menghasilkan buah yang baik yaitu kebenaran kecuali reformasi dihubungkan dengan kebangunan Roh Kudus. Kebangunan rohani dan reformasi harus melakukan pekerjaan yang ditentukan padanya, dan dalam melakukan pekerjaan ini kebangunan rohani dan reformasi mesti dipadukan.”—Selected Messages, bk. 1, p. 128.

Satu kesaksian menarik membawa permohonan kuat pada masing-masing kita bahwa kita semua bisa mendapatkan pertumbuhan rohani sementara kita mempelajari surat pertama dari Petrus: “Saudaraku, jika kamu mau, kamu bisa menjadi orang kuat dalam Tuhan. Kamu punya talenta-talenta kemampuan yang Tuhan telah percayakan pada pemeliharaanmu untuk disucikan bagi pelayananNya. Tapi jika kamu tidak menyerahkan semuanya pada Kristus, maka kemampuanmu akan terbukti menjadi berbahaya baik bagi dirimu sendiri maupun bagi orang-orang lain, memimpin mereka untuk berjalan menjauh dari kebenaran dan menjauh dari Kristus.

“Para anggota gereja—butuh sangat banyak untuk dilakukan bagi mereka. Mereka mesti punya semangat membara bagi Kristus, mesti lebih rendah hati, lebih sabar, lebih ramah, lebih mudah diajar, lebih serupa Kristus dalam setiap hal. Dalam karakter mereka, mereka harus menyatakan pada dunia ini kuasa menyucikan dari kasih karunia. Tuhan melarang agar kamu akan, oleh petunjuk dan teladan, menghalangi jalan pada pekerjaan penting ini. Maukah kamu bekerja dengan Yesus? Maukah kamu setia pada Yesus yang telah membelimu? Maukah kamu taruh di belakang semua hal yang kurang penting? Kamu mesti dibaptis dalam iman yang lebih besar, kasih sayang yang lebih besar. Kamu perlu penghormatan yang lebih besar bagi hal-hal kepentingan kekal.”—Testimonies for the Church, vol. 5, pp. 570, 571.

Semoga Tuhan menolong kita semua untuk menyerap ini sementara kita belajar!

Departemen Sekolah Sabat General Conference

 <<    >>