Pendahuluan
Apakah kamu sedang mencari kemenangan dalam kehidupan Kristen kamu? Maka kamu telah datang pada tempat yang tepat:
“Pada surat kedua yang disampaikan oleh Petrus kepada mereka yang telah memperoleh ‘iman berharga yang sama’ dengannya, sang rasul mengemukakan rencana ilahi bagi perkembangan karakter orang Kris-ten.”—The Acts of the Apostles, p. 529.
“Pasal pertama dari Surat Petrus yang Kedua adalah penuh instruksi, dan menemukan intisari kemenangan. Kebenaran secara mengesankan didesakkan pada pikiran oleh caranya disampaikan dalam pasal ini. Marilah kita lebih limpah menganjurkan pembelajaran dari surat ini, dan mempraktekkan petunjuk-petunjuk ini.”—The SDA Bible Commentary [E. G. White Comments], vol. 7, p. 942.
Betapa penting untuk mengembangkan karakter yang benar-benar Kristen pada satu waktu dalam sejarah ketika kita segera mesti berdiri tanpa satu Perantara yang memohon demi kepentingan kita di bilik maha suci di bait kudus surgawi! Dengan pemikiran-pemikiran khidmat ini dalam pikiran, para murid sekolah Sabat di seluruh dunia akan berkonstrasi pada Pelajaran dari Surat Petrus (II).
“Tidak pernah ada suatu waktu ketika adalah lebih penting sehingga kita harus menyangkal diri kita dan memikul salib kita tiap hari selain daripada sekarang ini. Berapa banyak penyangkalan diri yang kita rela prak-tekkan?”—Testimonies for the Church, vol. 9, p. 186.
“Kita harus menjadi partisipan sifat ilahi, yang luput dari kejahatan yang ada dalam dunia ini karena nafsu. . . .
“Tidak ada hal demikian dalam Firman Tuhan seperti pemilihan tak bersyarat—sekali dalam kasih karunia, maka selalu dalam kasih karunia. Dalam pasal kedua dari Surat Petrus yang Kedua pokok ini diterangkan dan dijelaskan. . . .
“Alkitab menerangkan bahwa mereka yang dulunya telah mengetahui jalan kehidupan dan telah bergembira dalam kebenaran berada dalam bahaya jatuh karena kemurtadan, dan menjadi hilang. Oleh sebab itu perlu pertobatan tiap hari yang jelas, kepada Tuhan.
“Semua orang yang berupaya menopang ajaran pemilihan ini yaitu, sekali dalam kasih karunia, maka selalu dalam kasih karunia, melakukan ini dengan melawan, ‘Demikianlah firman Tuhan.’ . . . yang jelas.
“Mereka yang telah benar-benar bertobat sudah dikuburkan dengan Kristus dalam keserupaan dari ke-matianNya, dan telah bangkit dari kubur air dalam keserupaan dari kebangkitanNya, untuk berjalan dalam hidup baru. Oleh penurutan yang setia kepada kebenaran maka mereka akan membuat panggilan dan pilihan mereka pasti.”—The SDA Bible Commentary [E. G. White Comments], vol. 6, pp. 1114, 1115.
“Oleh memandang dan meniru kehidupannya [Kristus] maka kita akan menjadi dibaharui dalam citraNya. Kemuliaan surga akan bersinar dalam kehidupan kita dan akan dipantulkan pada orang-orang lain Di tahta kasih karunia kita akan menemukan pertolongan yang kita butuhkan untuk memampukan kita untuk hidup demikian. Inilah penyucian tulen, dan apa lagi posisi yang lebih tinggi yang manusia-manusia fana bisa rindukan selain da-ripada berhubungan dengan Kristus sebagai satu cabang/carang yang dihubungkan dengan pokok ang-gur?”—Testimonies for the Church, vol. 5, p. 306. Amen!
Departemen Sekolah Sabat General Conference