Minggu
25 Agustus
1. MASALAH-MASALAH SIKAP
a. Bagaimana Petrus menjelaskan nasib dari guru-guru palsu? 2 Petrus 2:20.
“Guru-guru palsu, yang muncul di dalam gereja dan dianggap benar oleh banyak dari saudara-saudara mere-ka seiman, sang rasul membandingkannya dengan ‘sumur tanpa air, awan yang dibawa badai; pada siapa kabut kegelapan disimpan selamanya.’ ‘maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk,’ dia menyatakan, ‘dari pada yang semula.’ ”—The Acts of the Apostles (Kisah Para Rasul), p. 535.
b. Apa perkataan abadi yang menolong kita menjaga pandangan yang dewasa dan membuat pilihan yang bijaksana ketika orang-orang lain meremehkan kita atau menguji kesabaran kita? Pengkhotbah 7:8.
“Banyak orang suka dipuji dan dengan cemburu mengawasi pelalaian atau pengabaian. Ada roh keras, yang tak mau mengampuni. Ada iri hati, pertengkaran, persaingan. . . .
“Sementara kamu sangat sungguh berjuang untuk menjadi yang pertama, ingat bahwa kamu akan menjadi yang terakhir dalam perkenan Tuhan jika kamu gagal menghargai roh yang lembut hati dan rendah hati. Kesom-bongan hati akan menyebabkan banyak orang gagal di mana mereka bisa sukses sebenarnya. ‘Sebelum kehorma-tan adalah kerendahan hati,’ dan ‘panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.’ ”—Testimonies for the Church, vol. 5, p. 50.
Senin
26 Agustus
2. BEBERAPA ILUSTRASI YANG MENARIK
a. Petrus merujuk pada apa untuk membangunkan kita? Amsal 26:11; 2 Petrus 2:20–22.
“Dunia ini sedang matang untuk kebinasaannya. Tuhan bisa bersabar dengan orang-orang berdosa tapi hanya sedikit waktu lagi. Mereka mesti minum tegukan dari cawan murkaNya yang tanpa campuran rahmat (belas kasihan). . . . Akan segera diketahui siapa yang berada di pihak Tuhan, siapa yang tidak akan malu akui Yesus. Mereka yang tidak punya keberanian moral untuk dengan hati nurani mengambil posisi mereka di hadapan orang-orang yang tak percaya, untuk meninggalkan gaya pakaian duniawi dan gaya-gaya duniawi, dan meniru kehidupan Kristus yang menyangkal diri, adalah malu akui Yesus, dan tidak menyukai teladanN-ya.”—Testimonies for the Church, vol. 1, p. 287.
b. Bagaimana Kristus secara sama mengamarkan kita terhadap gagal mempertahankan hubungan yang rendah hati, bergantung padaNya? Lukas 11:24–26.
“Rumah yang sudah dihiasi menggambarkan jiwa yang merasa benar-sendiri. Setan telah diusir oleh Kristus. Tapi dia kembali, dengan harapan menemukan jalan masuk. Dia menemukan rumah kosong, sudah disapu, dan dihiasi. Hanya kebenaran-diri sendiri yang tinggal di sana. ‘Kemudian dia pergi, dan membawa bersamanya tujuh roh lain yang lebih jahat dari dirinya sendiri; dan mereka masuk ke dalam rumah, dan tinggal di sana: dan keadaan terakhir dari orang itu lebih jahat dari pada keadaannya pertama.’
“Kebenaran diri sendiri adalah satu kutuk, hiasan manusia, yang Setan pakai untuk kemenangannya. Mereka yang menghiasi jiwa dengan puji diri dan pujian menjilat menyiapkan jalan bagi tujuh roh lain yang lebih jahat dari pada yang pertama. Justru pada penerimaan mereka kepada kebenaran jiwa-jiwa ini menyesatkan diri mere-ka sendiri. Mereka sedang membangun di atas pondasi kebenaran diri sendiri. Doa-doa dari jemaat bisa di-persembahkan kepada Tuhan dengan serangkaian upacara, tapi jika doa-doa dipersembahkan dalam kebenaran diri sendiri maka Tuhan tidak dihormati oleh mereka. Tuhan menyatakan, ‘Aku akan menyatakan kebenaranmu, dan pekerjaanmu; karena mereka tidak akan menguntungkanmu.’ Meskipun semua pertunjukan mereka, rumah mereka sudah dihiasi, Setan datang masuk dengan sepasukan malaikat-malaikat jahat dan mengambil tempatnya dalam jiwa, untuk membantu dalam penipuan. Sang rasul menulis, ‘Jika setelah mereka sudah luput dari kece-maran dunia melalui pengetahuan dari Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus, mereka kembali terjerat di sa-na, dan dikalahkan, maka keadaan akhir mereka lebih buruk dari pada keadaan semula. Karena lebih baik bagi mereka untuk tidak mengenal jalan kebenaran, dari pada, setelah mereka mengenalnya, tapi berpaling dari perintah suci yang diserahkan pada mereka.’ ”—The SDA Bible Commentary [E. G. White Comments], vol. 5, p. 1093.
Selasa
27 Agustus
3. TERUS KONTINYU DALAM IMAN
a. Mengapa kita secara jelas dikatakan untuk “terus kontinyu” dalam Kristus? Kolose 1:21–23.
“Tak perlu bagi kita untuk dengan sengaja memilih pelayanan dari kerajaan kegelapan agar datang di bawah kuasanya. Kita hanya harus melalaikan untuk menyatukan diri kita sendiri dengan kerajaan terang. Jika kita tid-ak bekerjasama dengan agen-agen surgawi, maka Setan akan menguasai hati kita, dan akan menjadikan hati kita tempat tinggalnya. Satu-satunya pertahanan terhadap kejahatan adalah tinggalnya Kristus dalam hati melalui iman pada kebenaranNya. Kecuali kita berhubungan secara vital/hidup dengan Tuhan, kita tak akan pernah bisa melawan efek-efek yang tidak disucikan dari cinta diri, pemanjaan diri, dan godaan untuk berdosa. Kita mung-kin meninggalkan banyak kebiasaan buruk, selama suatu waktu kita bisa berpisah dengan Setan; tapi tanpa hub-ungan/koneksi yang vital/hidup dengan Tuhan, melalui penyerahan diri kita sendiri kepadaNya saat demi saat, maka kita akan dikalahkan. Tanpa perkenalan pribadi yang akrab dengan Kristus, dan perhubungan yang ter-us-menerus, kita berada pada belas kasihan musuh, dan akan melakukan perintahnya pada akhirnya.”—The De-sire of Ages, p. 324.
b. Terangkan keseimbangan indah yang kita mesti mengerti melalui pembenaran oleh iman pada Yesus. Roma 3:24–26; Ibrani 6:4–6; 10:26, 27.
“Dia yang telah menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan-setan ketika Dia berjalan di antara manusia adalah Penebus perkasa yang sama hari ini. Iman timbul/datang melalui pendengaran/pembacaan firman Tuhan. Maka peganglah janjiNya, ‘Dia yang datang kepadaKu Aku sekali-kali tidak akan tolak.’ Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.’ Yohanes 6:37. Sungkurkan dirimu pada kakiNya dengan seruan, ‘Tuhan, aku percaya; Engkau tolong aku yang tak percaya.’ Kamu tak akan pernah bisa binasa sementara kamu melakukan ini—tak akan pernah.”—Ibid., p. 429.
“Sementara orang berdosa memandang pada hukum, kesalahannya dijelaskan kepadanya, dan mendesak hati nuraninya, dan dia terhukum. Satu-satunya hiburannya dan harapannya ditemukan dalam memandang salib Kalvari. Sementara dia berani mempercayai janji-janji ini, memegang Tuhan pada firmanNya, maka kelegaan dan damai sejahtera datang pada jiwanya. Dia berseru, ‘Bapa, Engkau telah berjanji untuk menyelamatkan semua yang datang kepada Engkau dalam nama Putra Engkau. Aku seorang terhilang, tak berdaya, tanpa harapan. Tu-han, tolong, atau aku binasa.’
“Tapi sementara Bapa bisa menjadi adil, dan namun membenarkan orang berdosa melalui jasa-jasa dari Kristus, tak seorang pun bisa menutupi jiwanya dengan pakaian kebenaran Kristus sementara sedang memprak-tekkan dosa-dosa yang sudah diketahuinya, atau sedang melalaikan kewajiban-kewajiban yang sudah diketahuinya. Tuhan meminta penyerahan seluruh hati, sebelum pembenaran bisa terjadi; dan agar manusia bisa mempertahankan pembenaran, mesti ada penurutan yang kontinyu/terus-menerus, melalui iman yang aktif, iman yang terus hidup yang berbuat/bekerja karena kasih dan menyucikan jiwa.”—Selected Messages, bk. 1, pp. 365, 366.
Rabu
28 Agustus
4. HIDUP SESUAI DENGAN TERANG YANG ADA
a. Diberkati seperti kita dengan kelimpahan terang dari Surga, apa yang kita perlu ingat jika kita serius tentang keselamatan kita? Yakobus 4:17.
“Ketika orang-orang dibicarakan mengenai pokok kesehatan, mereka sering berkata: ‘Kita tahu jauh lebih banyak dari pada yang kita lakukan.’ Mereka tidak menyadari bahwa mereka bertanggung jawab atas setiap si-nar terang tentang kesehatan fisik mereka, dan bahwa setiap kebiasaan mereka adalah terbuka pada pemeriksaan Tuhan. Kehidupan fisik/jasmani harus jangan diperlakukan secara sembarangan. Setiap organ/alat tubuh, setiap urat syaraf manusia, harus secara suci dijaga dari praktek-praktek yang merusak.”—Testimonies for the Church, vol. 6, p. 372.
b. Dalam banyak segi dari kebenaran masa kini di mana pembaruan dibutuhkan (kesehatan hanya salah satu contoh), bagaimana berjangkau jauhkah akibat-akibat dari keputusan-keputusan kita tiap hari? Roma 14:21; Yeremia 13:20.
“Pokok reformasi kesehatan telah disampaikan di gereja-gereja; tapi terang ini tidak diterima dengan sepe-nuh hati. Pemanjaan-pemanjaan yang mementingkan diri, yang merusak-kesehatan dari kaum pria dan wanita telah melawan pengaruh dari pekabaran yang akan menyiapkan satu umat bagi hari besar Tuhan. Jika sidang-sidang mengharapkan kekuatan, mereka mesti menghidupkan kebenaran yang Tuhan telah berikan pada mereka. Jika para anggota gereja-gereja kita mengabaikan terang pada pokok ini, mereka akan menuai akibat pasti dalam kemerosotan fisik dan rohani Dan pengaruh dari para anggota gereja yang lebih tua ini akan mempengaruhi mereka yang baru datang dalam iman. Tuhan sekarang tidak bekerja untuk membawa banyak ji-wa ke dalam kebenaran, karena para anggota gereja yang tidak pernah bertobat dan mereka yang dulunya bertobat tapi telah tersesat. Apa pengaruh dari para anggota yang tidak mengabdi ini kepada para anggota baru? Akankah mereka tidak meniadakan pekabaran yang Tuhan berikan yang umatNya akan sampaikan?”—Ibid., pp. 370, 371.
c. Melihat tanggungjawab berat yang terletak pada semua yang dipercayakan dengan terang yang dikirimkan-Surga untuk hari ini, apa permohonan sungguh yang bergema pada kita sekarang juga? Yeremia 3:12, 13; Mazmur 32:5.
Kamis
29 Agustus
5. MAJU TERUS
a. Terangkan beberapa permohonan yang cocok bagi gereja Tuhan yang sedang hidup pada masa-masa yang menantang ini. Ibrani 5:13, 14; 6:1; Filipi 2:14, 15.
“Di seluruh gereja-gereja kita harus ada pertobatan kembali dan pengabdian kembali pada pelayanan. Tidak akankah kita, dalam pekerjaan kita di masa depan dan dalam kumpulan yang kita adakan, menjadi satu keaku-ran? Tidak akankah kita bergumul dengan Tuhan dalam doa, meminta Roh Kudus supaya datang dalam setiap hati? Hadirat Kristus, yang dinyatakan di antara kita, akan menyembuhkan kusta tak percaya yang telah mem-buat pelayanan kita begitu lemah dan tak efisien. Kita perlu hembusan nafas kehidupan ilahi dihembuskan pada kita. Kita harus menjadi saluran-saluran melalui mana Tuhan bisa mengirimkan terang dan kasih karunia kepada dunia ini. Yang tersesat harus dipulihkan. Kita harus membuang dosa-dosa kita, oleh pengakuan dosa dan pertobatan merendahkan hati kita yang sombong di hadapan Tuhan. Kelimpahan kuasa rohani akan dicurahkan pada mereka yang telah siap untuk menerimanya.”—Testimonies for the Church, vol. 8, p. 46. [Author’s empha-sis.]
“Apapun pekerjaanmu bisa jadi, saudara-saudara dan saudari-saudari yang kekasih, lakukan itu seperti untuk Tuhan, dan lakukan yang terbaik darimu. Jangan abaikan kesempatan-kesempatan emas yang ada dan biarlah hidupmu terbukti menjadi satu kegagalan sementara kamu duduk bermalas-malasan sambil mengimpikan kegampangan dan sukses dalam pekerjaan untuk mana Tuhan tak pernah melayakkanmu. Lakukan pekerjaan yang terdekat padamu. Lakukan itu, walaupun itu mungkin di tengah-tengah bahaya-bahaya dan kesu-karan-kesukaran di ladang penginjilan; tapi janganlah, kumohon padamu, mengeluhkan kesukaran-kesukaran dan pengorbanan-pengorbanan dirimu. Lihat kaum Waldensia. Lihat apa rencana-rencana yang mereka rancang agar terang injil bisa bersinar pada pikiran-pikiran yang ada dalam kegelapan. Kita tak boleh bekerja dengan harapan menerima hadiah kita dalam hidup ini, tapi dengan mata kita dipusatkan dengan teguh pada hadiah di akhir perlombaan. Kaum pria dan wanita dibutuhkan sekarang yang setia kepada kewajiban seperti jarum kompas yang setia menunjuk ke utara, kaum pria dan wanita yang akan bekerja tanpa melihat jalan mereka dimuluskan dan tanpa melihat tiap halangan disingkirkan.”—Colporteur Ministry, pp. 68, 69.
Jumat
30 Agustus
PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI
1. Ketika seseorang kelihatan tidak menghargai saya apa saya menganggapnya orang terburuk?
2. Dalam cara-cara apa kebenaran diri sendiri menyatakan dirinya pada hari-hari terakhir ini?
3. Bagaimana saya bisa memperoleh dan mempertahankan pembenaran oleh iman pada darah Kristus?
4. Dalam bidang-bidang apa dalam kehidupan yang tindakan-tindakan saya perlu lebih baik meman-tulkan apa yang saya tahu?
5. Ketika digoda untuk mengeluh/bersungut, apa yang saya mesti ingat?