Minggu
22 September
1. SECARA PROAKTIF MEMPERCEPAT LAJU PEKABARAN
a. Dalam memandang api penghabisan, kita dipanggil untuk berbuat apakah? 2 Petrus 3:12.
“Sekarang, sebelum kedatangan Anak manusia, injil kekal harus dikabarkan ‘kepada setiap bangsa, dan suku, dan bahasa, dan kaum.’ Wahyu 14:6, 14. Tuhan ‘telah menentukan satu hari, di mana Dia akan menghakimi dunia ini.’ Kisah 17:31. Kristus mengatakan pada ktia kapan hari ini akan mendekat. Dia tidak mengatakan bahwa seluruh dunia akan bertobat, tapi bahwa ‘injil Kerajaan ini akan dikabarkan di seluruh dunia untuk men-jadi kesaksian bagi semua bangsa; dan kemudian kiamat akan datang.’ Dengan terus memberikan injil kepada dunia maka ini ada dalam kuasa kita untuk mempercepat kedatangan Tuhan kita. Kita jangan hanya menunggu/menanti-nanti tapi harus mempercepat kedatangan hari Tuhan. 2 Petrus 3:12, margin/batas. Sekiranya gereja Kristus telah melakukan pekerjaan yang ditentukan padanya sebagaimana yang Tuhan telah tentukan, maka seluruh dunia ini sebelum ini sudah diamarkan, dan Tuhan Yesus akan datang ke bumi kita dalam kuasa dan kemuliaan besar. . . .
“Mereka yang sedang berjaga bagi kedatangan Tuhan sedang menyucikan jiwa mereka dengan penurutan kepada kebenaran. Dengan waspada berjaga-jaga mereka kombinasikan dengan terus bekerja secara sungguh-sungguh. Karena mereka tahu bahwa Tuhan sudah di muka pintu, maka semangat mereka dibangkitkan untuk bekerjasama dengan makhluk-makhluk cerdas ilahi dalam bekerja demi keselamatan jiwa-jiwa.”—The De-sire of Ages, pp. 633, 634.
Senin
23 September
2. BETAPA SEBUAH KESEMPATAN ISTIMEWA!
a. Bagaimana masing-masing kita akan mempercepat kedatangan Kristus? Pengkhotbah 11:1, 2, 6.
“Kristus telah memberikan kepada gereja ini satu tugas suci. Setiap anggota gereja harus menjadi satu saluran melalui mana Tuhan dapat mengkomunikasikan kepada dunia ini harta kasih karuniaNya, kekayaan Kristus yang terpendam. Tiada apapun yang Juruselamat sangat merindukan selain agen-agen yang akan mewakili kepada dunia ini RohNya dan karakterNya. Tiada apapun yang dunia ini sangat butuhkan selain perwujudan melalui manusia tentang kasihNya sang Juruselamat. Seluruh surga sedang menunggu bagi kaum pria dan wanita melalui mana Tuhan bisa menyatakan kuasa KeKristenan.
“Gereja adalah perwakilannya Tuhan untuk proklamasi kebenaran, dikuasakan oleh Dia untuk melakukan satu pekerjaan khusus; dan jika dia setia kepadaNya, penurut kepada semua perintah-perintahNya, akan tinggal di dalamnya keunggulan kasih karunia ilahi. Jika dia akan setia kepada tugasnya, jika dia akan menghormati Tu-han Allah/Elohim Israel, tiada kuasa yang bisa berdiri melawan dia.
“Semangat bagi Tuhan dan pekerjaanNya telah menggerakkan murid-murid untuk bersaksi tentang injil dengan kuasa perkasa. Tidak akankah semangat yang sama membakar hati kita dengan satu tekad untuk menceritakan kisah kasih yang menebus, kisah Kristus dan Dia yang disalibkan? Inilah kesempatan Istimewa dari setiap orang Kristen, bukan hanya untuk menunggu, tapi untuk mempercepat kedatangan Ju-ruselamat.”—The Acts of the Apostles, p. 600.
b. Bagaimana Tuhan menerangkan tujuanNya pada kita? Kidung Agung 6:10; Mazmur 60:4.
“Kebenaran dan kesalahan sedang mendekati konflik terakhirnya. Marilah kita berbaris di bawah pan-ji/bendera berlumuran darah dari Raja Imanuel, . . . karena kebenaran akan menang.”—Christian Service, p. 77.
“Jika gereja mau mengenakan jubah kebenaran Kristus, sambil menarik semua kesetiaannya pada dunia, maka di hadapan gereja ada fajar hari cemerlang dan mulia. Janji Tuhan kepadanya akan berdiri teguh selamanya. Dia akan membuatnya menjadi keunggulan kekal, sukacita bagi banyak generasi. Kebenaran, yang dilewatkan oleh mereka yang menghina dan menolaknya, akan menang. Walau kadang kala kelihatannya terham-bat/terlambat, kemajuannya tak pernah terhambat. Ketika pekabaran dari Tuhan menghadapi perlawanan, Dia memberinya kekuatan tambahan, agar ia bisa menyebarkan pengaruh yang lebih besar. Dikaruniai dengan ener-gy/tenaga ilahi, gereja akan memotong jalannya melalui penghalang-penghalang terkukat dan menang atas setiap rintangan/hambatan.”—The Acts of the Apostles (Kisah Para Rasul), p. 601.
Selasa
24 September
3. KEKUATAN DAN HARAPAN
a. Apa yang memberi kekuatan pada tiap pemercaya yang rindu melaksanakan misi penyela-matan-jiwa-jiwa? Yesaya 53:11; 2 Korintus 5:14, 15; 12:9.
“Ada kerja banting tulang dan konflik-konflik, penyangkalan diri dan ujian-ujian hati secara rahasia, untuk kita semua hadapi dan tanggung. Akan ada duka dan derai air mata atas dosa-dosa kita; akan ada pergumulan dan berjaga terus-menerus, dipadukan dengan penyesalan dan malu karena kekurangan-kekurangan kita. . . .
“Biarlah kasih Kristus mendorong kita untuk menjadi sangat berbelas kasihan dan lembut, agar kita bisa meratapi orang bersalah dan mereka yang telah tersesat dari Tuhan. Sang jiwa nilainya tak terhingga. Nilainya hanya dapat diperkirakan oleh harga yang dibayar untuk menebusnya. Kalvari! Joljuta! Golgota! akan menjelas-kan nilai sebenarnya dari sang jiwa. . . .
“Tanpa kuasa kasih karunia pada hati kita, yang membantu upaya-upaya kita dan menyucikan peker-jaan-pekerjaan kita, maka kita akan gagal untuk menyelamatkan jiwa kita sendiri dan gagal menyelamatkan ji-wa-jiwa dari orang-orang lain. Sistim dan tata cara ibadah sangat penting, tapi tak seorangpun harus menerima kesan bahwa sistim dan tata cara ini akan melakukan pekerjaannya tanpa kasih karunia dan kuasa Tuhan yang beroperasi pada pikiran dan hati. Hati dan daging manusia akan gagal dalam serangkaian upacara ibadah, dan dalam melaksanakan rencana-rencana kita, jika tanpa kuasa Tuhan untuk menginspirasi/mengilhami dan mem-berikan keberanian/semangat untuk melakukannya.”—Testimonies for the Church, vol. 3, pp. 187, 188.
b. Kenapa harapan hidup kekal begitu menginspirasi? 2 Petrus 3:13; Mazmur 149:4.
“Orang yang rendah hati dan lembut hati ‘akan mewarisi bumi.’ Adalah melalui keinginan bagi tinggi-hati sehingga dosa telah memasuki dunia ini, dan orang tua pertama kita kehilangan kekuasaan atas bumi yang indah, kerajaan mereka. Adalah melalui rendah hati berkorban sehingga Kristus menebus umat manusia yang telah hilang. Dan Ia bersabda bahwa kita harus menang seperti Dia telah menang. Wahyu 3:21. Melalui kerendahan hati dan penyerahan-diri kita dapat menjadi para pewaris bersamaNya ketika ‘yang rendah hati akan mewarisi bumi.’ Mazmur 37:11.
“Bumi yang dijanjikan kepada yang rendah hati tidak akan seperti bumi ini, yang digelapkan dengan bayan-gan maut dan kutuk. ‘Kita, sesuai dengan janjiNya, menantikan bumi yang baru dan langit yang baru, di mana bersemayam kebenaran.’ . . .
“Tiada kekecewaan, tiada dukacita, tiada dosa, tiada orang yang akan berkata, saya sakit, tiada kereta duka, tiada ratap tangis, tiada kematian, tiada perpisahan, tiada patah hati; karena Yesus ada di sana, damai sejahtera ada di sana.”—Thoughts From the Mount of Blessing (Khotbah Di Atas Bukit), p. 17.
Rabu
25 September
4. SEBUAH PANGGILAN YANG SERIUS
a. Apa yang Petrus tekankan dalam suratnya—dan mengapa? 2 Peter 3:14.
“Kita tidak tahu suatu hari akan betapa kuat konflik kita berikutnya. Setan hidup, dan aktif, dan setiap hari kita perlu berseru secara sungguh kepada Tuhan demi pertolongan dan kekuatan untuk melawan dia. Selama Setan bertahta kita akan harus menaklukkan diri sendiri, dosa-dosa untuk dikalahkan, dan tiada tempat berhenti, tiada titik di mana kita bisa datang dan berkata kita sudah sepenuhnya memperolehnya.
“Filipi 3:12: ‘Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.’
“Kehidupan orang Kristen adalah secara konstan berbaris maju terus. Yesus duduk sebagai pemurni dan penyuci umatNya; dan ketika citraNya secara sempurna dipantulkan pada mereka, mereka menjadi sempurna dan suci, dan telah siap untuk pengangkatan. Satu pekerjaan besar diharuskan dari orang Kristen. Kita di-nasehati untuk membersihkan diri kita sendiri dari semua kecemaran daging dan roh, sambil menyempurnakan kesucian dalam takut/hormat pada Tuhan.”—Testimonies for the Church, vol. 1, p. 340.
b. Mengapa kesabaran penting dalam penyucian kita? 2 Petrus 3:15, 16; Lukas 21:19.
“Ada dalam Alkitab beberapa hal yang sulit dimengerti dan yang, sesuai dengan bahasa Petrus, orang yang tak terpelajar dan tak stabil menyerongkan artinya untuk kebinasaan mereka sendiri. Kita mungkin, dalam hidup ini, tidak mampu menjelaskan arti dari tiap ayat dalam Alkitab; tapi tidak ada point-point penting dari kebenaran praktis yang akan dikabutkan dalam rahasia. Ketika waktunya akan datang, dalam pemeliharaan Tuan, karena dunia ini akan diuji pada kebenaran bagi masa itu, pikiran-pikiran akan digerakkan oleh Roh Kudus untuk me-nyelidiki Alkitab, bahkan dengan berdoa dan berpuasa, sampai kaitan demi kaitan diselidiki dan disatukan da-lam rantai sempurna. Setiap fakta yang segera menyangkut keselamatan jiwa-jiwa akan dibuat begitu jelas se-hingga tak seorangpun perlu bersalah atau berjalan dalam kegelapan.
“Sementara kita menyusuri rantai nubuatan, kebenaran yang dinyatakan bagi masa kita telah dengan jelas dilihat dan dijelaskan. Kita bertanggung jawab atas kesempatan-kesempatan istimewa yang kita nikmati dan atas terang yang bersinar pada jalan kita.”—Ibid., vol. 2, p. 692.
“ ‘Inilah kehendak Tuhan ‘mengenai kamu, ‘yaitu penyucianmu.’ 1 Tesalonika 4:3. Inikah kehendakmu ju-ga?”—The Acts of the Apostles, p. 566.
Kamis
26 September
5. TEGUH DALAM PENGHARAPAN
a. Bagaimana Petrus menasehati kita untuk tekun berjaga-jaga? 2 Petrus 3:17.
“Arahan-arahan yang diletakkan dalam firman Tuhan tidak memberikan ruang untuk berkompromi dengan kejahatan. Putra Bapa telah dinyatakan agar Dia dapat menarik semua orang kepadaNya. Dia telah datang bukan untuk meninabobokkan dunia, tapi untuk menunjukkan jalan sempit di mana semua orang mesti jalani yang menjangkau akhirnya di pintu-pintu gerbang Kota Tuhan. Anak-anakNya mesti mengikuti di mana Dia te-lah memimpin perjalanan; apapun pengorbanannya pada kegampangan atau pemanjaan kepentingan diri sendiri, pada apapun ongkos dari bekerja atau penderitaan, mereka mesti mempertahankan perang terus-menerus dengan diri sendiri.”—The Acts of the Apostles, p. 565.
b. Dalam menutup suratnya, apa permohonan terakhir sang rasul? 2 Petrus 3:18.
“Dosa-dosamu mungkin sebesar gunung di hadapanmu; tapi jika kamu merendahkan hatimu dan mengakui dosa-dosamu, percaya pada jasa-jasa dari Juruselamat yang disalibkan dan telah bangkit, Dia akan mengampuni dan akan membersihkanmu dari semua ketidakbenaran. Tuhan memintamu seluruh kepatuhan kepada hukumNya. Hukum ini adalah gema dari suaraNya yang bersabda kepadamu, Lebih suci, ya, terus lebih suci. Rindukan kepenuhan kasih karunia Kristus. Biarlah hatimu dipenuhi dengan kerinduan mendalam bagi kebena-ranNya, pekerjaan yang firman Tuhan menyatakan sebagai perdamaian, dan efeknya adalah ketenangan dan ja-minan selamanya.
“Sementara jiwamu merindukan Tuhan, kamu akan menemukan lebih banyak dan masih lebih banyak kekayaan terpendam dari kasih karuniaNya. Sementara kamu merenungkan kekayaan ini kamu akan memilikinya dan akan menyatakan jasa-jasa dari pengorbanan Juruselamat, perlindungan dari kebenaranNya, kepenuhan hikmatNya, dan kuasaNya untuk mempersembahkan kamu di hadapan Bapa ‘tanpa noda, dan tanpa ce-la.’ ”—Ibid., pp. 566, 567.
Jumat
27 September
PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI
1. Apa yang memberikan bukti bahwa semangat kita benar-benar dibangunkan?
2. Apa langkah-langkah praktis yang saya bisa ambil untuk mempercepat kedatangan Tuhan?
3. Meskipun ada semua perundungan dan intimidasi, siapa yang akan mewarisi planet ini?
4. Mengapa saya perlu menjadi sangat serius mengenai proses penyucian?
5. Sementara saya melihat kedalaman dari dosa besar saya, apa yang saya harus lakukan?