Minggu
15 September
1. TAK TERHINDARKAN, API TAK TERPADAMKAN SAMPAI TUNTAS
a. Bagaimana pengadilan eksekusi terakhir digambarkan? 2 Petrus 3:10.
“Langit yang baru, dan bumi yang baru, (Wahyu 21:1. Yesaya 65:17. 2 Petrus 3:13.) tidak akan datang, hingga setelah orang-orang jahat yang telah mati dibangkitkan, dan dibinasakan, pada akhir dari 1000 tahun. Saya melihat bahwa Setan telah ‘dilepaskan dari penjaranya,’ pada akhir dari 1000 tahun, tepat pada waktu ketika orang-orang jahat yang telah mati sudah dibangkitkan; dan bahwa Setan menipu mereka dengan membuat mereka percaya bahwa mereka bisa merebut kota suci dari orang-orang suci. Orang jahat semuanya berbaris mengelilingi ‘perkemahan orang-orang suci,’ dengan Setan sebagai kepala mereka; dan ketika mereka telah siap untuk berupaya merebut kota ini, Tuhan Yang Maha Kuasa menghembuskan dari tahta tinggiNya, di atas kota ini, hembusan api yang menghanguskan, yang turun menimpa mereka, dan membakar mereka habis tuntas, ‘akar dan cabang.’
“Dan saya melihat, bahwa sebagaimana Kristus adalah Pokok Anggur, dan anak-anakNya adalah cabang-cabangNya; begitu juga Setan adalah ‘akar’, dan anak-anaknya adalah ‘cabang-cabangnya;’ dan pada kebinasaan terakhir dari ‘Gog and Magog,’ seluruh pasukan kejahatan akan dibakar habis, ‘akar dan cabang,’ dan berhenti untuk ada.”—A Word to the Little Flock, pp. 11, 12.
Senin
16 September
2. BUMI DISUCIKAN
a. Bagaimana para nabi Perjanjian Lama menubuatkan kebinasaan akhir dari kejahatan dan penyucian bumi? Yesaya 34:8–10; Yehezkiel 28:16–19.
“Api turun dari Tuhan di surga. Bumi hancur lebur. Senjata-senjata yang tersimpan di kedalamannya ditarik keluar. Ledakan api yang bernyala-nyala keluar dari tiap jurang yang menganga. Gunung-gunung berapi meletus hebat. Harinya telah tiba bumi akan dibakar seperti dalam oven. Unsur-unsur meleleh karena panas api, bumi ju-ga, dan semua pekerjaan dalam bumi dibakar habis. Maleakhi 4:1; 2 Petrus 3:10. Permukaan bumi kelihatan sep-erti satu massa yang cair—amat luas, bergolak seperti danau api. Inilah waktu penghakiman dan kebinasaan dari orang-orang yang tidak saleh—‘hari pembalasan Tuhan.’ . . .
“Orang jahat menerima pembalasannya di bumi ini. Amsal 11:31. Mereka ‘menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang.’ Maleakhi 4:1. Sebagian dibinasakan dalam sesaat, sementara orang-orang lain menderita selama ber-hari-hari. Semuanya dihukum ‘sesuai dengan perbuatan mereka.’ Dosa-dosa dari orang benar telah dipindahkan ke Setan, dia dibuat menderita tidak hanya karena pemberontakannya sendiri, tapi atas semua dosa yang dia te-lah menyebabkan umat Tuhan melakukan dosa. Hukumannya harus jauh lebih besar daripada mereka yang dia telah tipu. Setelah semua orang jahat telah binasa yaitu semua orang yang jatuh karena penye-satan-penyesatannya, dia masih akan hidup dan terus menderita. Dalam api yang membersihkan orang jahat akhirnya dibinasakan, akar dan cabang—Setan sebagai akar, para pengikutnya sebagai cabang-cabangnya. Hukuman sepenuhnya atas pelanggaran hukum telah dilakukan; tuntutan keadilan telah dipenuhi; dan surga dan bumi, memandang, menyatakan keadilan Jehovah.”—The Great Controversy, pp. 672, 673.
b. Jelaskan keindahan dari langkah berikutnya Tuhan. Wahyu 20:7–10, 15; 21:1, 2.
“Ketika Tuhan akhirnya menyucikan bumi ini, ini akan kelihatan seperti danau api tak terbatas. Sebagaimana Tuhan telah memelihara bahtera di tengah-tengah amukan air bah, karena bahtera berisi 8 orang benar, Dia juga akan memelihara Yerusalem Baru, yang berisi orang-orang yang setia dari semua zaman, dari Habel yang benar sampai orang suci terakhir yang hidup. Walau seluruh bumi, dengan pengecualian itu bagian di mana kota ini terletak, akan dibungkus dalam lautan api cair, namun kota ini dipelihara seperti bahtera telah dipelihara, oleh mujizat dari kuasa Yang Maha Kuasa. Ia berdiri aman di tengah-tengah elemen-elemen yang sedang memba-kar.”—Spiritual Gifts, vol. 3, pp. 87, 88.
Selasa
17 September
3. KENYATAAN YANG SERIUS
a. Kenyataan terakhir, penghabisan yang akan menimpa para penduduk bumi ini harus menyebabkan kita mempertimbangkan apakah? Mazmur 139:23, 24; 2 Petrus 3:11.
“Ketika kebenaran punya satu pengaruh yang menyucikan pada hati dan kehidupan kita, kitab isa mem-berikan kepada Tuhan pelayanan yang berkenan dan bisa memuliakan Dia di muka bumi, dengan menjadi partisipan sifat ilahi dan luput dari kejahatan yang ada dalam dunia ini karena nafsu.
“Oh, betapa banyak orang akan ditemukan tak siap ketika Tuhan akan datang untuk membuat perhitungan dengan para pelayanNya! Banyak orang punya ide-ide yang tak lengkap tentang apa yang merupakan orang Kristen. Kebenaran-diri sendiri pada waktu itu akan menjadi tak berguna. Hanya mereka yang bisa berdiri dan lulus ujian yang akan ditemukan mengenakan kebenaran Kristus, yang diilhami dengan RohNya, dan berjalan tepat seperti Dia telah berjalan, dalam kesucian hati dan kesucian hidup Percakapan mereka mesti suci, dan kemudian kata-kata akan dibumbui dengan kasih karunia.”—Testimonies for the Church, vol. 2, pp. 317, 318.
b. Jelaskan pengabdian yang lebih mendalam yang kita sangat mendesak butuhkan. 1 Yohanes 2:6.
“Setiap jiwa yang benar-benar mempercayai kebenaran akan punya perbuatan-perbuatan yang sepadan. Semua akan menjadi sungguh-sungguh dan khidmat, dan tak kenal lelah dalam upaya-upaya mereka untuk me-menangkan jiwa-jiwa kepada Kristus. Jika kebenaran pertama-tama ditanamkan secara mendalam dalam jiwa mereka sendiri, maka mereka akan berupaya untuk menanamkannya ke dalam hati orang-orang lain. Kebenaran dijaga semuanya terlalu banyak di halaman luar. Bawalah kebenaran itu ke bagian lebih dalam pada bait suci ji-wa, biarlah kebenaran yang bertahta dalam hati, dan biarlah kebenaran yang mengendalikan kehidupan. Firman Tuhan harus dipelajari dan ditaati, kemudian hati akan menemukan ketenangan dan damai sejahtera dan sukacita, dan aspirasi-aspirasi akan condong ke arah surga; tapi ketika kebenaran dijauhkan dari kehidupan, berada di halaman luar, maka hati tidak dihangatkan dengan api semangat dari kebaikan Tuhan.
“Agama dari Yesus, oleh banyak orang, dicadangkan untuk hari-hari tertentu, atau kesempatan-kesempatan tertentu, dan pada waktu-waktu lain dikesampingkan dan diabaikan. Prinsip kebenaran yang menetap tidak hanya untuk beberapa jam pada hari Sabat, atau beberapa tindakan berderma, tapi harus dibawa ke dalam hati, untuk memurnikan dan menyucikan karakter. Jika ada suatu saat ketika orang aman tanpa terang khusus ini dan kekuatan dari surga, maka dia bisa membuang kebenaran Tuhan. Alkitab, firman Tuhan yang suci, murni, mesti menjadi penasehatnya dan penuntunnya, kuasa yang mengendalikan dalam hidupnya. Alkitab memberikan pela-jaran-pelajaran kepada kita jika kita mau memasukkannya ke dalam hati kita.”—Ibid., vol. 5, p. 547.
Rabu
18 September
4. JANGAN DIHALANGI
a. Jelaskan rencana Tuhan bagi umatNya—dan bagaimana orang-orang yang setengah hati yang ber-fokus pada dunia ini bereaksi pada rencana itu dan pada mereka yang berupaya menghidupkan rencana itu. Titus 2:11–14; Ulangan 26:18.
“Waktunya telah tiba ketika sebagian besar dari mereka yang dulunya bergembira dan bersorak nyaring ka-rena sukacita melihat akan kedatangan segera dari Tuhan, berada di wilayah gereja-gereja dan dunia yang du-lunya mengejek mereka karena percaya bahwa Yesus segera datang, dan menyebarkan semua jenis kepalsuan untuk membangkitkan prasangka terhadap mereka dan merusak pengaruh mereka. Sekarang, jika ada yang rindu mengikuti Tuhan yang hidup, lapar dan haus pada kebenaran, dan Tuhan memberinya untuk merasakan kuasaNya, dan memuasakan kerinduan jiwanya dengan mencurahkan kasihNya pada hatinya, dan jika dia memuliakan Tuhan dengan memujiNya, dia, oleh orang-orang yang mengaku para pemercaya ini pada kedatan-gan segera dari Tuhan, sering dianggap tertipu, dan dituduh dengan sedang kena sihir atau punya suatu roh ja-hat.
“Banyak dari orang-orang yang mengaku orang Kristen ini berpakaian, berbicara, dan bertindak seperti orang dunia, dan satu-satunya hal oleh mana mereka bisa dikenal adalah pengakuan mereka. Walau mereka mengaku sedang menantikan Kristus, percakapan mereka bukan di surga, tapi tentang perkara-perkara duniawi. ‘Betapa kelakuan dari orang-orang ini’ harusnya mereka menjadi ‘betapa suci dan saleh,’ yang mengaku sebagai ‘sedang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Tuhan.’ 2 Petrus 3:11, 12. ‘Setiap orang yang memiliki harapan ini dalam hatinya menyucikan dirinya, sebagaimana Dia adalah suci.’ 1 Yohanes 3:3. Tapi adalah terbukti bahwa banyak orang yang membawa nama orang Advent lebih mempelajari untuk mendekorasi tubuh mereka dan supaya tampil bagus di mata orang dunia dari pada mereka belajar dari Firman Tuhan untuk bagaimana mereka bisa disetujui Dia.”—Early Writings, p. 108.
b. Sebaliknya, apa yang harus menjadi focus kita? 2 Korintus 4:18.
“Untuk selamanya hentikan persungutan-persungutanmu mengenai kehidupan yang miskin ini, tapi biarlah beban jiwamu adalah, bagaimana mengamankan kehidupan yang lebih baik daripada ini, satu hak milik atas istana-istana yang telah disiapkan bagi mereka yang benar dan setia sampai akhir. Jika kamu membuat kesalahan di sini, maka segala sesuatu hilang. Jika kamu mengabdikan seluruh hidupmu untuk mengamankan harta duniawi, dan kehilangan harta surgawi, kamu akan menemukan bahwa kamu telah membuat satu kesalahan yang mengerikan. Kamu tak bisa memiliki dunia dan sorga.”—Testimonies for the Church, vol. 1, p. 706.
Kamis
19 September
5. PANDANG KE ATAS LEBIH TINGGI
a. Bagaimana kita diamarkan terhadap percaya membabi-buta pada kelemahan manusia dari para pemimpin dan rekan-rekan eratnya yang lain yang bisa berbuat salah? Yesaya 3:11, 12; Amos 2:4; 4:12.
“Ada mereka yang, walau dianggap sedang melayani Tuhan, dengan cepat bersiap menjadi tidak setia. Bagi mereka jalan-jalan yang bengkok kelihatannya adalah jalan yang lurus; mereka sedang hidup dalam pelanggaran terus-menerus pada kebenaran Tuhan; prinsip-prinsip yang korup/jahat dipadukan dalam praktek kehidupan mereka, dan di mana mereka pergi mereka menaburkan benih-benih kejahatan. Alih-alih memimpin orang-orang lain kepada Kristus pengaruh mereka menyebabkan orang-orang lain mempertanyakan dan mera-gukan.”—Testimonies to Ministers, p. 281.
“Hati-hati dengan mereka yang mengkhotbahkan/mengabarkan kepada orang-orang lain firman kehidupan tapi diri mereka sendiri tidak menghargai kerendahan hati dan penyangkalan diri yang mereka ajarkan. Orang-orang demikian tidak bisa dipercaya pada masa krisis. Mereka mengabaikan suara Tuhan secepat seperti dilakukan Saul, dan seperti Saul banyak orang siap berdiri untuk membenarkan tindakan mereka. Ketika ditegur oleh Tuhan melalui nabiNya, Saul dengan keras menegaskan bahwa dia telah menuruti suara Tuhan; tapi ka-wanan domba yang mengembik dan kawanan lembu sapi yang menguak membuktikan bahwa dia tidak melakukannya. Dengan cara yang sama banyak orang hari ini menegaskan kesetiaan mereka pada Tuhan, tapi konser music mereka dan kumpulan kepelesiran mereka, pergaulan duniawi mereka, pemuliaan diri mereka, dan kerinduan sungguh mereka bagi popularitas semuanya membuktikan bahwa mereka tidak menuruti suaraNya. ‘Mengenai umatKu, anak-anak adalah penindas mereka, dan kaum wanita berkuasa atas mereka.’
“Itu adalah standard yang tinggi yang injil mengeset di hadapan kita. Orang Kristen yang konsisten bukan hanya satu ciptaan baru tapi ciptaan mulia dalam Yesus Kristus. Dia adalah terang yang tak pernah gagal untuk menunjukkan kepada orang-orang lain jalan ke surga dan jalan kepada Tuhan. Dia yang sedang menarik ke-hidupannya dari Kristus tak akan punya kerinduan bagi kepelesiran-kepelesiran yang tak memuaskan, yang tidak keruan dari dunia ini.”—Testimonies for the Church, vol. 5, p. 88.
Jumat
20 September
PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI
1. Terangkan kebenaran alkitabiah tentang apa yang biasa disebut sebagai api neraka.
2. Apa mujizat yang Tuhan lakukan di tengah-tengah api-api yang tak bisa dipadamkan?
3. Bagaimana pengalaman saya sebagai orang Kristen bisa lebih mendalam, dan kenapa ini penting?
4. Jelaskan bahaya-bahaya dari bergantung pada tangan manusia dalam soal keselamatan.
5. Apa langkah-langkah yang saya secara pribadi harus ambil supaya berfokus lebih sungguh-sungguh pada kekekalan?