Minggu
18 Agustus
1. MENJAGA SIKAP KITA
a. Bagaimana Tuhan menghukum saudarinya Musa karena iri hati—dan bagaimana ini adalah amaran untuk hari ini juga? Bilangan 12:1, 2, 6–10; Yakobus 4:11; 2 Petrus 2:9 (paruh kedua), 10.
“Jika iri hati dan ketidakpuasannya Miriam tidak ditegur secara luar biasa, ini akan mengakibatkan kejahatan besar. Iri hati adalah salah satu dari sifat-sifat yang paling setaniah yang bisa ada dalam hati manusia, dan iri hati adalah salah satu yang paling amat jahat dalam efek-efeknya. Berkata orang bijaksana, ‘Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu/iri hati?’ Amsal 27:4. Adalah iri hati yang pertama kali menyebabkan pertengkaran di surga, dan pemanjaan iri hati telah mengerjakan kejahatan tak terkatakan di antara manusia. ‘Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.’ Yakobus 3:16.
“Tidak boleh dianggap sebagai satu hal ringan untuk berbicara jahat tentang orang-orang lain atau membuat diri kita sendiri menjadi hakim-hakim atas motif-motif atau tindakan-tindakan mereka. Saudara-saudaraku, jan-ganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi ha-kimnya.’ Yakobus 4:11. Hanya ada satu hakim. . . . Dan siapa saja yang mengambil untuk dirinya sendiri untuk menghakimi dan mempersalahkan sesamanya manusia sedang merampas hak prerogative dari sang Pencipta.
“Alkitab secara khusus mengajarkan kita untuk berhati-hati terhadap secara enteng membawa tuduhan ter-hadap orang-orang yang Tuhan telah panggil untuk bertindak sebagai duta-dutaNya.”—Patriarchs and Prophets, pp. 385, 386.
Senin
19 Agustus
2. KELANCANGAN YANG AROGAN
a. Bagaimana Tuhan memperingatkan terhadap orang arogan yang membanggakan nafsu mere-ka—khususnya jika mereka mencoba merayap masuk di antara umatNya? 2 Petrus 2:11–13.
“Ketika kuasa sihirnya Setan mengendalikan seseorang, Tuhan dilupakan, dan orang yang dipenuhi dengan maksud-maksud jahat dipuji. Percabulan rahasia yang dipraktekkan oleh jiwa-jiwa yang tersesat ini dianggap sebagai kebajikan. Inilah salah satu jenis dari sihir. Pertanyaan dari sang rasul kepada jemaat Galatia bisa dengan baik ditanyakan: Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona/menyihir kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?’ (Galatia 3:1). Selalu ada kuasa sihir dalam ajaran-ajaran sesat dan dalam percabulan/perzinahan. Pikiran sangat ditipu sehingga pikiran tak bisa bernalar secara cerdas, dan satu ilusi terus memimpinnya menjauh dari kesucian. Mata rohani menjadi kabur, dan orang-orang yang hingga saat itu moralnya tak bernoda menjadi bingung di bawah penye-satan dan penipuan dari agen-agen Setan yang mengaku sebagai utusan-utusan terang. Adalah penyesatan ini yang memberikan agen-agen ini kekuatan. Sekiranya mereka datang secara berani dan membuat kemajuan mereka secara terbuka maka mereka akan ditolak tanpa bertangguh sesaatpun, tapi mereka bekerja pertama un-tuk memperoleh simpati dan mengamankan kepercayaan pada diri mereka sebagai orang suci, yang berkorban untuk Tuhan. Sebagai utusan-utusan khususNya mereka kemudian memulai pekerjaan licik mereka untuk men-jauhkan jiwa-jiwa dari jalan kejujuran dengan mencoba untuk membatalkan hukum Tuhan.”—Testimonies for the Church, vol. 5, pp. 142, 143.
b. Pada apakah kita harus fokus jika menghadapi bahaya-bahaya demikian? Yesaya 51:7, 8; Titus 1:15.
“Pada zaman jahat ini ketika musuh kita si setan, seperti singa yang mengaum-ngaum, berjalan berkeliling sambil mencari siapa yang dia bisa telan, saya melihat perlunya mengangkat suara kita dalam amaran. ‘Berja-ga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu tidak jatuh ke dalam pencobaan.’ Ada banyak orang yang punya talenta-talenta cemerlang yang secara jahat mengabdikannya kepada pelayanan Setan. Apa amaran yang saya bisa berikan kepada satu umat yang mengaku telah keluar dari keduniawian dan meninggalkan peker-jaan-pekerjaan kegelapan?. . . Banyak dari mereka memanjakan pemikiran-pemikiran yang tak suci, imajina-si-imajinasi yang tak suci, kerinduan yang tak disucikan, dan nafsu-nafsu bejat. Tuhan membenci buah yang dihasilkan dari pohon demikian. Para malaikat, yang suci dan murni, melihat pada tindakan demikian dengan kejijikan, sementara Setan bersuka ria. Oh, agar kaum pria dan wanita mau mempertimbangkan apa yang akan diraih oleh melanggar hukum Tuhan! Di bawah keadaan apapun dan di tiap keadaan apapun, pelanggaran hukum adalah menghina Tuhan dan kutuk kepada manusia. Kita mesti menganggapnya demikian, bagaimanapun kelihatan adil samarannya, dan oleh siapapun yang melakukannya.”—Ibid., p. 146.
Selasa
20 Agustus
3. BERTANGGUNG JAWAB ATAS TERANG YANG LEBIH BESAR
a. Bagaimana Inspirasi menjelaskan nasib para predator/pemangsa yang akan berupaya mencemari umat Tuhan? 2 Petrus 2:14; 2 Timotius 3:5–9.
“Ketidakbahagiaan dan kemerosotan yang mengikuti di jalan perzinahan tak dapat diperkirakan. Dunia ini dicemari oleh para penduduknya. Mereka telah hampir memenuhi ukuran kejahatan mereka; tapi apa yang akan membawa ganjaran yang paling parah adalah praktek kejahatan di bawah jubah kesalehan. Penebus dunia ini tak pernah menolak pertobatan sejati, bagaimanapun besar kesalahannya; tapi Dia melontarkan celaan terbuka ter-hadap kaum Farisi dan orang-orang munafik. Lebih banyak harapan bagi pendosa terbuka daripada bagi golon-gan ini.
“ ‘Dan karena sebab ini [yaitu tidak mengasihi kebenaran] maka Tuhan akan membiarkan penipuan hebat menimpa mereka, sehingga mereka akan mempercayai dusta; supaya mereka semua dapat dihukum yaitu yang tidak mempercayai kebenaran, tapi senang dalam ketidakbenaran.’ Orang ini dan mereka yang disesatkan oleh dia tidak mengasihi kebenaran tapi senang dalam ketidakbenaran. Dan apa penipuan yang lebih hebat yang bisa datang pada mereka selain dari tiada yang tidak menyenangkan Tuhan dalam percabulan dan perzinahan? Al-kitab mengandung banyak amaran terhadap dosa-dosa ini.”—Testimonies for the Church, vol. 5, pp. 144, 145.
“Sebagai duta-dutanya Kristus, saya mohon kamu yang mengakui kebenaran masa kini untuk secara cepat membenci pendekatan apapun kepada yang tak suci dan meninggalkan masyarakat dari mereka yangmenghem-buskan anjuran yang tak suci. Jijiklah pada dosa-dosa yang menajiskan ini dengan kebencian yang paling he-bat. . . .
“Sementara mereka yang mempraktekkan dosa-dosa yang menajiskan ini makin bertambah di dunia ini dan akan memaksakan diri mereka untuk masuk ke dalam gereja-gereja kita, saya memperingatkan kamu untuk tidak memberikan tempat kepada mereka. Berpaling/tinggalkan si penyesat. Walau mengaku pengikut Kristus, dia adalah Setan dalam bentuk manusia.”—Ibid., p. 146.
b. Sebutkan satu bahaya spesifik bagi mereka yang mengaku punya terang yang lebih besar. Roma 2:21–23.
“Pekabaran yang paling khidmat yang pernah dipercayakan kepada manusia fana telah dipercayakan kepada umat ini, dan mereka bisa punya pengaruh yang penuh kuasa jika mereka akan disucikan olehnya. Mereka mengaku sedang berdiri di atas panggung tinggi dari kebenaran kekal, sementara menuruti semua perintah Tu-han; oleh sebab itu, jika mereka bermanja dalam dosa, jika mereka melakukan perzinahan dan percabulan, maka kejahatan mereka adalah sepuluh kali lebih besar dari pada golongan-golongan yang saya telah sebutkan, yang tidak mengakui hukum Tuhan sebagai mengikat pada mereka..”—Ibid., vol. 2, pp. 450, 451.
Rabu
21 Agustus
4. WAKTUNYA UNTUK MENINGGALKAN DOSA-DOSA KESAYANGAN KITA!
a. Pada siapa kita dibandingkan jika kita secara tegar tengkuk memanjakan apapun kebiasaan yang berdosa—dan mengapa? 2 Petrus 2:15, 16; Bilangan 22:9, 12, 21, 27, 28; 31:16.
“Di sini ada satu amaran khidmat bagi umat Tuhan hari ini, untuk tidak membiarkan satu sifat yang tidak kristiani untuk hidup dalam hati mereka. Satu dosa yang dimanjakan menjadi kebiasaan; dan, dikuatkan oleh pengulangan, ia segera menyebar menjadi satu pengaruh yang mengendalikan, yang membawa ke dalam penun-dukan semua kekuatan yang lebih mulia. Bileam mencintai upah dari ketidakbenaran. Dosa dari tamak uang, yang Tuhan samakan dengan penyembahan berhala, dia tidak lawan dan kalahkan, sehingga Setan memperoleh kendali sepenuhnya atas dia melalui satu kesalahan ini, yang merusak karakternya. ”—The SDA Bible Commen-tary [E. G. White Comments], vol. 1, p. 1116.
b. Apa bahaya bagi mereka yang mengaku punya terang yang lebih besar? Roma 2:21-23.
“Pelaku spiritisme yang sombong mengaku punya kemerdekaan besar, dan dalam bahasa yang fasih, muluk-muluk berupaya memikat dan menipu jiwa-jiwa yang tak waspada untuk memilih jalan lebar kepelesiran dan pemanjaan penuh dosa, daripada jalan sempit dan jalan lurus Para pelaku spiritisme menyebut persyaratan dari hukum Tuhan sebagai perbudakan, dan berkata bahwa mereka yang menurutinya menghidupkan satu ke-hidupan ketakutan dalam perbudakan. Dengan kata-kata yang manis tapi tak jujur dan pembicaraan yang memu-ji mereka menyombongkan kemerdekaan mereka, dan berupaya menutupi ajaran-ajaran sesat mereka yang ber-bahaya dengan pakaian kebenaran. Mereka akan membuat kejahatan-kejahatan yang paling menjijikkan diang-gap sebagai berkat-berkat bagi umat manusia.
“Mereka membuka di hadapan orang berdosa satu pintu lebar untuk mengikuti dorongan hati daging, dan melanggar hukum Tuhan, khususnya perintah ketujuh. Mereka yang membicarakan kata-kata yang mengembang besar dalam kesia-siaan, dan yang menang dalam kemerdekaan mereka dalam dosa, menjanjikan orang-orang yang mereka tipu kesenangan dari kebebasan dalam tindakan pemberontakan terhadap kehendak Tuhan yang telah dinyatakan. Jiwa-jiwa yang tertipu ini mereka sendiri berada dalam perbudakan Setan yang paling nyata dan dikendalikan oleh kuasanya, dan namun sedang menjanjikan kebebasan kepada mereka yang akan berani mengikuti jalan dosa yang sama yang mereka sendiri telah pilih.
“Alkitab tentu telah digenapi dalam hal ini, bahwa orang buta sedang memimpin orang buta. Karena oleh siapa seseorang dikalahkan, dia dibawa ke dalam perbudakan oleh yang mengalahkannya. Jiwa-jiwa yang tertipu ini berada di bawah perbudakan yang paling keji untuk mengikuti kehendak dari setan-setan. Mereka telah menyatukan diri mereka sendiri dengan kuasa-kuasa kegelapan dan tak punya kekuatan untuk melawan ke-hendak dari setan-setan.”—The Review and Herald, April 15, 1875.
Kamis
22 Agustus
5. DIBERKATI OLEH TEGURAN
a. Terangkan pilihan yang kita punya. 2 Petrus 2:19; Roma 6:16, 19; Amsal 10:17.
“[Yohanes] sering diamarkan dan diperingatkan oleh sang Juruselamat; dan teguran-teguran ini dia terima. Sementara karakter dari Pribadi Ilahi dinyatakan kepadanya, Yohanes melihat kekurangannya sendiri, dan direndahkan hatinya oleh wahyu ilahi. Hari demi hari, bertentangan dengan rohnya sendiri yang keras, dia me-mandang kelembutan dan kesabaran Yesus, dan mendengarkan pelajaran-pelajaran kerendahan hati dan kesaba-ran. Hari demi hari hatinya ditarik kepada Kristtus, sampai dia kehilangan pandangan pada dirinya demi kasihnya pada Gurunya. Kuasa dan kelembutan, keagungan dan kerendahan hati, kekuatan dan kesabaran, yang dia lihat dalam kehidupan sehari-hari dari Putra Bapa, memenuhi jiwanya dengan kekaguman. Dia menyerahkan sifatnya yang suka marah, ambisius kepada kuasa pembentukan dari Kristus, dan kasih ilahi mengerjakan pada dia satu perubahan karakter.
“Dalam perbedaan menyolok dengan penyucian yang dikerjakan dalam kehidupan Yohanes adalah pen-galaman dari murid sesamanya, yaitu Yudas. . . . Sering kali, sementara dia mendengarkan kata-katanya sang Juruselamat, keyakinan datang kepadanya, tapi dia tidak mau merendahkan hatinya atau mengakui dosa-dosanya. Dengan melawan pengaruh ilahi dia tak menghormati sang Guru yang dia telah akui menga-sihiNya, Yohanes berperang secara sungguh-sungguh melawan kesalahan-kesalahannya; tapi Yudas melanggar hati nuraninya dan menyerah kepada godaan. . . .
“Yohanes dan Yudas adalah wakil-wakil dari mereka yang mengaku sebagai para pengikut Kristus. Kedua murid ini punya kesempatan-kesempatan yang sama untuk mempelajari dan mengikuti Patron ilahi. Keduanya erat bergaul dengan Yesus dan punya kesempatan istimewa untuk mendengarkan ajaranNya. Masing-masing memiliki cacat-cacat karakter yang serius; dan masing-masing punya jalan masuk kepada kasih karunia ilahi yang mengubah karakter. . . . Yang satu, tiap hari mematikan ego diri dan terus mengalahkan dosa, telah disucikan melalui kebenaran; Yang satu lagi, melawan kuasa kasih karunia yang mengubahkan dan terus memanjakan keinginan-keinginan yang mementingkan diri sendiri, telah dibawa ke dalam perbudakan pada Setan.”—The Acts of the Apostles (Kisah Para Rasul), pp. 557, 558.
Jumat
23 Agustus
PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI
1. Bagaimana Miriam bisa terhindar/terluput dari aib penyakit kusta?
2. Bagaimana keadaan masyarakat hari ini membuat amaran-amaran Petrus menjadi sangat relevan bagi kita sekarang?
3. Dalam suatu dunia yang menyimpang, dalam cara-cara apa umat Tuhan akan menjadi unik?
4. Hanya dengan bagaimanakah saya bisa menghindari nasib Bileam?
5. Jelaskan perbedaan sikap antara Yohanes yang bersalah dan Yudas yang bersalah.