Back to top

Sabbath Bible Lessons

Pelajaran dari Surat Petrus (Bagian 2)

 <<    >> 
Pelajaran 1 Sabat, 6 Juli, 2024

Mujizat Keluputan

AYAT HAFALAN: “Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang ber-harga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan lu-put dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.” (2 Petrus 1:4).

“Oh, sekiranya mereka yang punya kehidupan rohani yang sangat sedikit akan menyadari bahwa hidup yang kekal hanya dapat diberikan kepada mereka yang menjadi partisipan sifat ilahi dan luput dari kejahatan yang ada dalam dunia ini karena nafsu!”—Testimonies for the Church, vol. 9, p. 155.

Bacaan Dianjurkan:   Testimonies for the Church, vol. 5, pp. 737–746; 
  Thoughts From the Mount of Blessing, pp. 76–78. 

Minggu 30 Juni

1. SATU SURAT DENGAN SATU MAKSUD

a. Kepada siapa—dan mengapa—surat ini disampaikan, dan bagaimana ini semua bisa disampaikan? 2 Petrus 1:1.

“Betapa ini satu tema agung untuk perenungan—kebenaran Bapa dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Me-renungkan Kristus dan kebenaranNya tidak membuka ruang bagi kebenaran diri sendiri, untuk menyombongkan diri sendiri. Dalam pasal ini tiada jalan di tempat. Ada kemajuan terus-menerus dalam setiap tahap dari penge-tahuan tentang Kristus.”—The SDA Bible Commentary [E. G. White Comments], vol. 7, p. 942.

b. Sementara kita benar-benar, sungguh-sungguh mencari Tuhan dalam firmanNya, apa hadiah ber-limpah yang mengalir ke dalam hati kita? 2 Petrus 1:2.

“Jika manusia memiliki sifat/kodrat ilahi, sambil mengerjakan rencana pertambahan, sambil menambahkan kebaikan demi kebaikan dalam menyempurnakan karakter orang Kristen, maka Tuhan akan bekerja dengan rencana perkalian. Dia bersabda dalam firmanNya: ‘Kasih karunia dan damai sejahtera dilipatganda-kan/melimpahi kepadamu melalui pengetahuan/pengenalan tentang Bapa, dan tentang Yesus Tuhan kita.’ ”—Testimonies for the Church, vol. 6, p. 148.


Senin 1 Juli

2. BERKAT DARI MENGENAL TUHAN

a. Apa jaminan berkat yang datang kepada setiap orang dari kita—dan khususnya disambut di ma-sa-masa sulit? Yeremia 24:7; Ayub 22:21–23, 29.

“Harapan kita harus terus dikuatkan oleh pengetahuan bahwa Kristus adalah kebenaran kita. Biarlah iman kita bersandar pada pondasi ini, karena ini akan berdiri teguh selamanya. Alih-alih membicarakan kegelapan dari Setan dan takut pada kuasanya, kita harus membuka hati kita untuk menerima terang dari Kristus dan membiar-kannya bersinar kepada dunia ini, sambil menyatakan bahwa Dia di atas semua kuasa Setan, bahwa tanganNya yang menopang akan mendukung semua yang percaya pada Dia.”—Testimonies for the Church, vol. 5, p. 742.

b. Sementara kita menjadi makin kenal dan semakin akrab dengan Yesus, apakah hasil-hasilnya? Hosea 13:4; Efesus 3:17–19.

“Pandangan-pandangan yang amat kurang yang mana sangat banyak orang miliki mengenai karakter yang ditinggikan dan jabatan Kristus telah menyempitkan pengalaman beragama mereka dan sangat menghalangi kemajuan mereka dalam kehidupan ilahi. Agama pribadi di antara kita sebagai satu umat adalah pada pasang surut terendah. Banyak formalitas agama, banyak beragama seperti mesin robot, beragama yang cuma banyak bicara; tapi sesuatu yang lebih mendalam dan lebih kokoh mesti dibawa dalam pengalaman beragama kita.”—Ibid., p. 743.

“Kata Yesus: ‘Bapa Sendiri mengasihi kamu.’ Jika iman kita dipusatkan pada Bapa, melalui Kristus, ini akan terbukti ‘seperti jangkar jiwa, yang pasti dan teguh, dan yang memasuki dalam tirai; dimana sang Pendahulu te-lah masuk demi kita.’ Benar bahwa kekecewaan-kekecewaan akan datang; kita mesti memperkirakan ada kesu-karan; tapi kita harus mempercayakan segala sesuatu, yang besar dan kecil, kepada Tuhan. Dia tidak menjadi bingung oleh berlipatgandanya kesukaran kita juga tidak dikalahkan oleh beratnya beban-beban kita. Pemeli-haraanNya meluas hingga tiap rumah tangga dan melingkari tiap orang; Dia peduli pada semua urusan kita dan penderitaan kita. Dia menandai tiap derai air mata; Dia tersentuh dengan perasaan pada kelemahan-kelemahan kita. Semua kesukaran dan ujian yang menimpa kita di sini diijinkan, untuk mengerjakan maksud-maksud kasihNya kepada kita, ‘agar kita dapat menjadi partisipan dari kesucianNya’ dan dengan demikian menjadi para partisipan pada kepenuhan sukacita itu yang ditemukan dalam hadiratNya.

“ ‘Allah dari dunia ini telah membutakan pikiran dari mereka yang tak percaya, supaya terang mulia dari injil Kristus, yang adalah citra Bapa, tidak akan bersinar pada mereka.’ Tapi Alkitab dalam istilah-istilah terkuat menyampaikan di hadapan kita pentingnya memperoleh pengetahuan/pengenalan tentang Tuhan.”—Ibid., p. 742


Selasa 2 Juli

3. MENCARI DAN MENEMUKAN

a. Jelaskan keadaan dunia hari ini. 1 Yohanes 5:19. Namun, berapa banyak yang Tuhan telah berikan dalam firmanNya? 2 Petrus 1:3.

“Adalah studinya Setan terus-menerus untuk membuat pikiran manusia sibuk dengan hal-hal yang akan mencegah mereka untuk memperoleh pengetahuan tentang Tuhan. Dia berusaha menahan mereka untuk mem-bicarakan apa yang akan menggelapkan pengertian dan mematahkan semangat jiwa. Kita berada di dunia dosa dan kejahatan, yang dikelilingi oleh pengaruh-pengaruh yang condong untuk menarik atau mengecilkan hati para pengikut Kristus. Juruselamat bersabda: ‘Karena kejahatan akan merajalela, maka kasih dari banyak orang akan menjadi dingin.’ Banyak orang memusatkan mata mereka pada kejahatan mengerikan yang ada di sekitar mereka, kemurtadan dan kelemahan di tiap sisi, dan mereka membicarakan hal-hal ini sampai hati mereka dipenuhi dengan kesedihan dan keraguan. Mereka sangat memikirkan pekerjaan hebat dari si maha penipu dan membic-arakan sisi-sisi yang mematahkan semangat dari pengalaman mereka, sementara mereka kelihatan kehilangan pandangan pada kuasanya Bapa surgawi dan kasihNya yang tiada taranya. Semua ini adalah apa yang Setan inginkan. Adalah kesalahan untuk memikirkan tentang musuh kebenaran seperti dipakaikan dengan kuasa yang sangat besar, ketika kita membicarakan sangat sedikit tentang kuasa Tuhan dan kekuatanNya. Kita mesti mem-bicarakan tentang kekuatan Kristus. Kita sama sekali tak berdaya untuk menyelamatkan diri kita sendiri dari genggaman Setan; tapi Tuhan telah menentukan satu jalan keluputan. Putra Termulia punya kekuatan untuk ber-tempur dalam perang demi kita, dan ‘melalui Dia yang mengasihi kita’ kita bisa muncul ‘lebih dari para pemenang.’ ”—Testimonies for the Church, vol. 5, pp. 740, 741.

b. Bagaimana kemenangan rohani secara langsung berhubungan dengan kesungguhan mencari penge-tahuan yang lebih agung tentang Tuhan? Amsal 9:10; 15:14 (bagian pertama).

“Sebuah pengetahuan tentang Tuhan adalah pondasi/dasar dari semua pendidikan asli dan semua pelayanan asli. Inilah satu-satunya pelindung nyata terhadap godaan. Inilah saja yang bisa membuat kita menjadi serupa Tuhan dalam karakter.

“Inilah pengetahuan yang dibutuhkan oleh semua orang yang sedang bekerja untuk mengangkat sesama mereka manusia. Transformasi/perubahan karakter, kesucian hidup, efisiensi dalam pelayanan, berpegang pada prinsip-prinsip yang benar, semua bergantung pada pengetahuan yang benar tentang Tuhan. Pengetahuan ini adalah persiapan yang penting baik untuk kehidupan kini maupun untuk kehidupan yang akan datang.”—The Ministry of Healing, p. 409.


Rabu 3 Juli

4. JANJI-JANJI YANG BERHARGA DAN SANGAT BESAR/HEBAT

a. Apa yang kita bisa secara menyedihkan kita abaikan dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen? 2 Petrus 1:4.

“Jika kita mau luput dari pengalaman sakit-sakitan, kita mesti memulai secara sunggguh-sungguh tanpa menunda untuk mengerjakan keselamatan kita sendiri dengan takut dan gentar. Ada banyak orang yang tidak memberikan bukti yang jelas bahwa mereka setiap kepada janji-janji baptisan mereka. Semangat mereka dibekukan oleh formalitas, ambisi duniawi, kesombongan, dan cinta diri. Kadang-kadang perasaan mereka ter-gerak, tapi mereka tidak jatuh pada Batu, Yesus Kristus. Mereka tidak datang pada Bapa dengan hati yang hancur dalam pertobatan dan pengakuan dosa. Mereka yang mengalami pekerjaan perubahan sejati dalam hati mereka akan menyatakan buah-buah Roh Kudus dalam hidup mereka.”—Testimonies for the Church, vol. 9, p. 155.

“Ketika kita secara aman berjangkar pada Kristus, kita punya satu kuasa yang tiada manusia bisa ambil dari kita. Mengapa begini? Karena kita adalah partisipan sifat/kodrat ilahi, sedang luput dari kejahatan yang ada da-lam dunia ini karena nafsu, partisipan dari sifat Dia yang telah datang ke dunia ini dengan dipakaikan dengan pakaian umat manusia, agar Dia bisa berdiri sebagai kepala umat manusia dan mengembangkan satu karakter yang tanpa noda atau cacat dosa.

“Mengapa banyak orang di antara kita begitu lemah dan tak berhasil hidupnya? Itu karena kita memandang pada diri kita sendiri, mempelajari sifat kita sendiri dan bertanya-tanya bagaimana kita bisa mendapatkan tempat bagi diri kita sendiri, demi pribadi kita, dan demi keistimewaan kita, alih-alih mempelajari Kristus dan karak-terNya.”—Ibid., vol. 9, p. 187.

b. Apa perubahan yang terjadi pada kita ketika kita benar-benar menggenggam janji-janji ini? Roma 3:31; 8:14.

“Sebagai orang Kristen kita telah berjanji pada diri kita sendiri untuk menyadari dan memenuhi tanggungja-wab kita, dan untuk menunjukkan kepada dunia ini bahwa kita punya hubungan yang erat dengan Tuhan. Jadi melalui kata-kata dan perbuatan yang saleh dari murid-muridNya, Kristus akan diwakili.

“Tuhan meminta dari kita penurutan yang sempurna pada hukumNya—yang adalah ekspresi dari karak-terNya. . . . Hukum ini adalah echo/gema dari suaraNya, yang bersabda pada kita, Lebih suci, ya terus lebih ku-dus. Rindukan kepenuhan kasih karunia Kristus; ya, rindukan—lapar dan haus—akan kebenaran. Janjinya ada-lah, ‘Kamu akan dipuaskan.’ Biarlah hatimu dipenuhi dengan kerinduan intens bagi kebenaran ini, pekerjaan yang Firman Tuhan nyatakan sebagai damai sejahtera, dan efeknya adalah ketenangan dan jaminan selamanya.

“Adalah kesempatan istimewa kita untuk menjadi partisipan sifat ilahi, yang luput dari kejahatan yang ada dalam dunia ini karena nafsu.”—Bible Training School, February 1, 1904.


Kamis 4 Juli

5. SECARA DAHSYAT DIKHUSUSKAN

a. Terangkan kehendak Tuhan bagi setiap anak manusia. Yohanes 17:17; Mazmur 119:151.

“Tuhan meminta dari kita penyesuaian kepada citraNya. Kesucian adalah pantulan dari umatNya dari si-nar-sinar terang dari kemuliaanNya. Tapi agar memantulkan kemuliaan ini kita mesti bekerja dengan Tuhan. Hati dan pikiran mesti dikosongkan dari semua yang memimpin kepada kesalahan. Firman Tuhan mesti dibaca dan dipelajari, dengan kerinduan sungguh untuk memperoleh kekuatan rohani dari firmanNya. Roti surga mesti disantap dan dicernakan, agar ia bisa menjadi bagian kehidupan. Dengan demikian kita memperoleh hidup yang kekal. Kemudian dijawab doa sang Juruselamat, ‘Kuduskanlah mereka melalui kebenaranMu; FirmanMu adalah kebenaran.’

“Para malaikat tidak bisa menggantikan tempat kita; tapi mereka berdiri sigap untuk bekerjasama dengan kita dalam menarik jiwa-jiwa kepada Kristus; dan mereka sedang memohon pada kita untuk bekerja bersekutu dengan mereka.”—Bible Training School, February 1, 1904.

“Tuhan secara jelas telah menyatakan bahwa Dia meminta kita untuk menjadi sempurna; dan karena Dia meminta ini, Dia telah membuat persediaan agar kita bisa menjadi partisipan sifat/kodrat ilahi. Hanyalah dengan demikian dapatlah kita memperoleh sukses dalam perjuangan kita untuk hidup yang kekal. Kuasa/kekuatan diberikan oleh Kristus.”—Ibid.

b. Apa panggilannya Tuhan pada kita sekarang juga? 2 Korintus 6:15–18; 7:1.

“Sang Pencipta alam semesta berbicara padamu sebagai Bapa pengasih. Jika kamu berpisah dari dunia ini dalam kecintaanmu, dan tetap bebas dari pencemaran duniawi, luput dari kejahatan yang ada dalam dunia ini karena nafsu, Tuhan Elohim akan menjadi Bapamu, Dia akan mengadopsi kamu ke dalam keluargaNya, dan kamu akan menjadi ahli warisNya. Alih-alih dunia ini, Dia akan memberimu, karena kehidupan penurutanmu, kerajaan di bawah seluruh langit. Dia akan memberimu mahkota kemuliaan kekal dan sebuah kehidupan yang akan bertahan sampai selama-lamanya.”—Testimonies for the Church, vol. 2, p. 44.


Jumat 5 Juli

PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI

1. Dari manakah iman yang lebih besar datang?

2. Apa yang bisa membuat saya gagal untuk sepenuhnya menghargai kasih Tuhan pada saya?

3. Bagaimana “pohon pengetahuan yang baik dan jahat” hari ini bisa mengganggu/mengacaukan saya?

4. Apa yang akan terjadi jika saya secara aman berjangkar pada Kristus sebagaimana tak pernah sebe-lumnya?

5. Menurut pelajaran ini, bagaimana karakter saya yang cacat bisa menjadi sempurna?

 <<    >>