Minggu
8 September
1. APA YANG KITA SEDANG LIHAT?
a. Apa yang para pengejek sering kutip sebagai alasan bagi keraguan mereka—dan bagaimana sikap ini bahkan mempengaruhi banyak orang yang sedang menunggu kedatangan Tuhan? 2 Petrus 3:4; Ye-saya 56:12.
“Cinta dunia begitu menduduki pemikiran kita sehingga mata kita tidak diarahkan ke atas, tapi ke bawah ke dunia ini. Kita sedang sibuk hilir-mudik, terlibat dengan semangat dan kesungguhan dalam berbagai usaha, tapi Tuhan dilupakan, dan harta surgawi tidak dinilai. Kita tidak dalam posisi menanti, terus berjaga. Cinta dunia dan cinta harta curang/haram memudarkan iman kita, dan kita tidak merindukan, dan menyukai, kedatangan Juruselamat kita. Kita mencoba terlalu susah untuk memelihara diri dari diri kita sendiri. Kita gelisah dan sangat kurang percaya yang teguh pada Tuhan. Banyak orang khawatir dan bekerja, merancang dan berencana, takut mereka bisa menderita kekurangan. Mereka tidak bisa ambil waktu untuk berdoa atau menghadiri pertemuan agamawi dan, dalam kecemasan mereka pada diri mereka sendiri, mereka tidak memberikan kesempatan pada Tuhan untuk memelihara mereka. Dan Tuhan tidak banyak berbuat bagi mereka, karena mereka tidak mem-beriNya kesempatan. Mereka berbuat terlalu banyak untuk diri mereka sendiri, dan percaya dan yakin pada Tu-han terlalu sedikit.
“Cinta dunia punya cengkeraman mengerikan pada umat ini yang Tuhan telah perintahkan untuk berjaga dan berdoa selalu, supaya ketika Dia tiba-tiba datang tidak menemukan mereka sedang tertidur.Testimonies for the Church, vol. 2, pp. 195, 196.
Senin
9 September
2. AKHIRNYA . . . ATAU SANGAT SEGERA?
a. Jelaskan bagaimana ejekan juga sering terjadi bahkan di antara yang mengaku para pemercaya Ad-vent. Matius 24:48–51; Amsal 26:20–22; Roma 1:29–32.
“Pelayan yang jahat berkata dalam hatinya, ‘Tuhanku menunda kedatangannya.’ Dia tidak berkata bahwa Kristus tidak akan datang. Dia tidak mengejek ide tentang kedatanganNya yang kedua kali. Tapi dalam hatinya dan oleh tindakannya dan kata-katanya dia menyatakan bahwa kedatangan Tuhan ditunda. Dia mengusir dari pikiran orang-orang lain keyakinan bahwa Tuhan segera datang. Pengaruhnya memimpin orang-orang supaya lancang, menunda sembarangan. Mereka dikuatkan dalam keduniawian mereka dan kehilangan kesadaran mereka. Nafsu-nafsu duniawi, pemikiran-pemikiran jahat, menguasai pikiran. Pelayan yang jahat makan dan mi-num dengan pemabuk, Bersatu dengan dunia dalam mencari kepelesiran. Dia menyiksa sesamanya para pelayan, terus menuduh dan menyalahkan mereka yang setia kepada Tuhan mereka.”—The Desire of Ages, p. 635.
b. Bagaimana kita akan bersikap secara berbeda dengan mereka yang menganggap kedatangan Kristus masih jauh di depan? Kolose 3:1–4.
“Sementara perhatian orang-orang duniawi diarahkan pada berbagai usaha, perhatian kita harus diarahkan ke surga; iman kita harus menjangkau lebih jauh dan makin jauh ke dalam rahasia-rahasia mulia dari harta surgawi, sambil menarik sinar-sinar terang ilahi, yang berharga dari bait suci surgawi untuk menyinari hati kita, se-bagaimana sinar terang bersinar pada wajah Yesus. Para pengejek mengejek orang-orang yang menunggu, yang terus berjaga-jaga, dan bertanya: ‘Di mana janji kedatanganNya? Kamu sudah dikecewakan. Sekarang terli-batlah dengan kita, dan kamu akan makmur dalam perkara-perkara duniawi. Cari untung, cari uang, dan jadi orang terhormat di dunia ini.’ Orang-orang yang menunggu memandang ke atas dan menjawab: ‘Kita sedang berjaga-jaga.’ Dan dengan meninggalkan kepelesiran duniawi dan ketenaran duniawi, dan kekayaan yang curang, mereka menunjukkan diri mereka berada dalam posisi itu. Dengan terus berjaga mereka menjadi kuat; mereka mengalahkan kemalasan dan cinta diri dan suka gampang. Api penderitaan membakar mereka, dan waktu penantian kelihatannya panjang. Mereka kadang kala berduka, dan iman goyah; tapi mereka bangkit kembali, mengalahkan ketakutan dan keraguan mereka, dan sementara mata mereka diarahkan ke surga, mereka berkata kepada musuh-musuh mereka: ‘Saya sedang berjaga-jaga, saya sedang menunggu kedatangan Tuhan saya, saya akan bergembira dan berbangga dalam kesukaran, dalam penderitaan, dalam kemiskinan.’ ”—Testimonies for the Church, vol. 2, pp. 194, 195.
Selasa
10 September
3. PENGHAKIMAN MENGGUNAKAN UNSUR-UNSUR ALAM
a. Apa peristiwa terpenting dalam sejarah dunia yang sering diabaikan begitu saja? Kejadian 6:5–8; 7:23; 2 Petrus 3:5, 6.
“Sebelum kebinasaan dunia lama oleh banjir air bah, ada orang-orang yang bertalenta, orang-orang yang pu-nya kecakapan dan ilmu pengetahuan. Tapi mereka menjadi jahat dalam imajinasi mereka, karena mereka telah meninggalkan Tuhan dalam rencana dan majelis mereka. Mereka cerdas untuk melakukan apa yang Tuhan tidak pernah katakan pada mereka untuk dilakukan, mereka cerdas untuk berbuat jahat. Tuhan melihat bahwa contoh ini akan merusak mereka yang akan lahir kemudian, dan Dia mengambil persoalan ini ke dalam tanganNya. Selama 120 tahun Dia mengirimkan mereka amaran-amaran melalui Nuh pelayanNya. Tapi mereka menggunakan pintu kasihan masa percobaan ini yang begitu murah hati diberikan pada mereka dalam mengejek-ngejek Nuh. Mereka mengolok-olok dia dan mengkritik dia. Mereka menertawakan dia karena kesungguhannya yang is-timewa dan perasaan kuat mengenai pehukuman yang dia nyatakan Tuhan pasti akan genapi. Mereka membic-arakan sains/ilmu pengetahuan dan hukum-hukum yang mengendalikan alam. Kemudian mereka mengadakan karnaval/pesta atas kata-kata Nuh, menyebutnya seorang yang gila dan fanatic. Kesabarannya Tuhan usai su-dah.”—The SDA Bible Commentary [E. G. White Comments], vol. 1, p. 1090.
b. Apa yang akhirnya menanti bagi planet ini? 2 Petrus 3:7; Mazmur 11:6; 59:13.
“Isi perut bumi adalah gudang senjatanya Tuhan, dari mana Dia menarik persenjataan yang Dia telah pakai dalam kebinasaan dunia lama. Air-air dari dalam perut bumi menyembur, dan bersatu dengan air-air dari Langit. untuk menyelesaikan pekerjaan pembinasaan. Sejak air bah, Tuhan telah menggunakan baik air maupun api di bumi sebagai agen-agennya untuk membinasakan kota-kota yang jahat.
“Seluruh pekerjaan dari bapa segala dusta dicatat dalam kitab-kitab ketetapan di surga, dan mereka yang meminjamkan diri mereka sendiri kepada pelayanan Setan, untuk mengusahakan dan menyampaikan kepada banyak orang segala dusta Setan melalui petunjuk dan praktek, akan menerima ganjaran sesuai dengan perbuatan mereka. Akar dan cabang akan dibinasakan oleh api pada hari-hari terakhir. Setan, si jenderal besar kemurtadan, adalah si akar, dan semua pekerjanya, yang mengajarkan semua dustanya mengenai hukum Tuhan, adalah cabang-cabangnya.”—The SDA Bible Commentary [E. G. White Comments], vol. 4, p. 1184.
Rabu
11 September
4. TUHAN KEKAL YANG MENGAGUMKAN
a. Agar anak-anak Tuhan percaya pada janji-janjiNya dan berharap untuk hidup yang kekal, bagaimana ruang lingkup tak terbatas dari Pencipta kita disimpulkan? Mazmur 90:4; 2 Petrus 3:8.
“Warisan yang Tuhan telah janjikan pada umatNya bukanlah di dunia ini. Abraham tak punya harta di dunia ini, ‘tidak, bahkan setapak tanahpun tidak.’ Kisah 7:5. Dia punya banyak harta, dan dia pakai itu untuk kemuli-aan Tuhan dan kebaikan sesamanya manusia; tapi dia tidak melihat pada dunia ini sebagai rumahnya. Tuhan te-lah memanggil dia untuk meninggalkan saudara-saudara sebangsanya yang menyembah berhala, dengan janji tanah Kanaan sebagai kepemilikan kekal; namun tidak dia juga tidak putranya juga cucunya telah menerima ini. Ketika Abraham merindukan tempat pemakaman bagi wafatnya, dia harus membeli tanah itu dari orang Kanaan. Satu-satunya kepemilikannya di Tanah Perjanjian adalah kubur batu-berukir di goa Makhpelah.
“Tapi firman Tuhan tidak gagal; juga tidak memenuhi kegenapan terakhirnya dalam pendudukan Kanaan oleh bangsa Yahudi. ‘Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus.’ Galatia 3:16. Abraham sendiri akan mewarisi warisan ini. Penggenapan dari janji Tuhan mungkin kelihatan lama ditunda—karena ‘di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.’ (2 Petrus 3:8); ini mungkin kelihatan tertunda; tapi pada waktu yang ditentukan ‘itu pasti akan datang, ia tidak akan tertunda.’ Habakuk 2:3.”—Patriarchs and Prophets, pp. 169, 170.
b. Apa yang kita mesti sadari tentang kedatangan Kristus? 2 Petrus 3:9; Nahum 1:3.
“Panjang sabar Tuhan adalah menakjubkan. Lama keadilan menanti sementara belas kasihan memohon pada orang berdosa. . . .
“Dunia menjadi berani dalam pelanggaran pada hukum Tuhan. Karena panjang sabarNya yang lama, orang-orang telah menginjak-injak otoritasNya. Mereka telah memperkuat satu sama lain dalam penindasan dan kekejaman kepada ahli warisNya, sambil berkata, ‘Bagaimana Tuhan tahu itu? Dan apakah ada pengetahuan pada Yang Maha Tinggi?’ Mazmur 73:11. Tapi ada satu garis di seberang mana mereka tidak bisa lewat. Wak-tunya sudah dekat ketika mereka akan mencapai batas yang telah ditentukan. Bahkan sekarang mereka hampir melampaui batas-batas dari panjang sabar Tuhan, batas-batas dari kasih karuniaNya, batas-batas dari rahmatNya. Tuhan akan campur tangan untuk membela kehormatanNya sendiri, untuk melepaskan umatNya, dan untuk menekan perkembangan ketidakbenaran.”—Christ’s Object Lessons, pp. 177, 178.
Kamis
12 September
5. SEBUAH KESEMPATAN UNTUK PERTOBATAN YANG LEBIH MENDALAM
a. Mengapa kita bisa sangat bersyukur atas panjang sabar Tuhan? Mazmur 86:12–15.
“Tuhan rela menolong kita, untuk menguatkan dan memberkati kita; tapi kita mesti melewati melalui proses pemurnian sampai semua kotoran dalam karakter kita dibakar habis. Setiap anggota gereja akan menjadi sasaran api pembakaran, bukan untuk dibakar habis, tapi untuk disucikan. The Lord is willing to help us, to strengthen and bless us; but we must pass through the refining process until all the impurities in our character are burned away. Every member of the church will be subjected to the furnace, not to consume, but to puri-fy.”—Testimonies for the Church, vol. 5, p. 485.
“Jangan pandang pada manusia-manusia juga jangan gantungkan harapanmu pada manusia-manusia, sambil merasa bahwa mereka tidak bisa gagal; tapi pandanglah pada Yesus secara terus-menerus. Jangan katakan apa-pun yang akan mencela iman kita. Akui dosa-dosa rahasiamu di hadapan Tuhanmu. Akui hatimu yang mengem-bara kepada Dia yang tahu secara sempurna bagaimana memperlakukan kasusmu. Jika kamu telah bersalah kepada sesamamu, akui kepada dia dosamu dan tunjukkan buah pengakuanmu dengan membuat pengembalian ganti rugi. Kemudian minta berkat. Datanglah pada Tuhan tepat sebagaimana kamu ada, dan biarkan Dia me-nyembuhkan semua kekuranganmu. Sampaikan kasusmu kepada tahta kasih karunia; biarlah pekerjaan menjadi menyeluruh. Tuluslah dalam berurusan dengan Tuhan dan dengan jiwamu sendiri. Jika kamu datang kepadaNya dengan hati yang benar-benar menyesal, Dia akan memberimu kemenangan. Kemudian kamu bisa membawa kesaksian indah tentang kemerdekaan, menunjukkan kepujian pada Dia yang telah memanggilmu keluar dari kegelapan untuk masuk dalam terangNya yang ajaib. Dia tidak akan salah memahamimu atau salah menilaimu. Sesamamu manusia tidak bisa memerdekakanmu dari dosa atau membersihkanmu dari kejahatan. Yesus adalah satu-satunya yang bisa memberimu damai sejahtera, Dia mengasihimu dan telah memberikan diriNya demi kamu. Hati besar kasihNya ‘tersentuh dengan perasaan pada kelemahan-kelemahan kita’ Adakah dosa-dosa yang ter-lalu besar bagiNya untuk diampuni? Adakah jiwa yang terlalu gelap dan terlalu ditindas-dosa untuk Dia selamatkan? Dia sangat murah hati, tidak melihat jasa pada kita, tapi dari kebaikanNya sendiri yang tak terbatas menyembuhkan kesesatan-kesesatan kita dan mengasihi kita secara gratis, sementara kita masih orang-orang berdosa Dia ‘lambat marah, dan penuh belas kasihan;’ ‘panjang sabar pada kita, tak rela seorangpun binasa, tapi supaya semua orang akan datang kepada pertobatan.’ ”—Ibid., p. 649.
Jumat
13 September
PERTANYAAN ULANGAN PRIBADI
1. Apa aspek-aspek dari dunia ini yang bisa mengalihkan dan menjauhkan saya dari Tuhan?
2. Bagaimana saya bisa bersalah memukul/membunuh sesama saya para pelayan, secara arti rohani?
3. Mengapa saya harus mengembangkan kesadaran tajam pada penghakiman mendatang oleh api?
4. Jelaskan warisan dari Abraham dan anak-anaknya (Galatia 3:29).
5. Mengapa saya harus penuh syukur terima kasih atas sedikit waktu tambahan/ekstra ini—dan bagaimana saya akan menggunakan sedikit waktu ekstra ini?